Berita Terkini

404

KPU Trenggalek Lakukan Website Visit Ke KPU Tulungagug

KPU-TRENGGALEKKAB.GO.ID - Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan pemberitaan di www.kpu-trenggalek.go.id, Ketua KPU Trenggalek Suripto melakukan website visit ke KPU Tulungagung. Hal itu dilakukan oleh orang nomor satu di KPU Kabupaten Trenggalek secara informal di sela-sela waktu istirahat pada hari Rabu (25/5) beberapa hari yang lalu.  Kunjungan kerja sesama penyelenggara pemilu tersebut mendapatkan sambutan hangat dari Ketua KPU Tulungagung Suprihno yang didampingi dua komisioner lainnya, Suyitno Arman dan Fatah Masrun. Mengawali perbincangannya, Suripto menyampaikan maksud kedatangannya bahwa beliau memberikan apresiasi sekaligus melakukan sharing terhadap pemberitaan yang dikelola website KPU Kabupaten Tulungagug. Karena menurut bapak dua anak ini, pengelolaan pemberitaan di website KPU Tulungagung termasuk katagori yang layak untuk direplikasi terutama dalah hal kontinuitas pemberitaan dan bidikan angle yang dijadikan reportase. Diskusi semakin hangat ketika Suyitno Arman, Komisioner yang membidangi divisi Sosialisasi, pendidikan pemilih dan pengembangan informasi mengisahkan suka dukanya menjadi wartawan, fotografer, editor dan sekaligus sebagai redaktur dalam kerja jurnalistik di KPU Tulungagung. Pria ramah yang mengawali  kariernya sebagai jurnalis radio ini memaparkan tentang succes storynya dalam mengelola website KPU Tulungagung di portal www.kpu-tulungagungkab.go.id. Sambil menunjukkan tampilan-tampilan berita hasil reportasenya dengan bangga Arman menunjukkan tata kerja redaksional dalam  mengelola jurnalistik yang beliau gawangi. Pada kesempatan yang sama, Ketua KPU Tulungagung dengan didampingi dua kolega beserta staf menawarkan kesempatan untuk melihat secara langsung ke ruang kerja redaksi yang dikendalikan secara langsung oleh divisi Sosialisasi, pendidikan pemilih dan pengembangan informasi. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh ketua KPU Trenggalek untuk melihat dan belajar lebih dekat lagi dalam memanage tata kerja jurnalistik di KPU Tulungagung.  Setelah selesai diskusi seputar pemberitaan di website  di ruang kerja redaksi, Suripto mengatakan bahwa kelebihan website KPU Tulungagung terletak pada konsistensinya dalam melakukan up date pemberitaan. Karenanya tidaklah keliru apabila KPU Provinsi Jatim dalam evaluasinya terhadap pengelolaa website KPU Kabupaten/Kota pada hari Kamis (26/5) yang lalu menempatkan KPU Kabupaten Tulungagug di urutan pertama.  Belajar dari pengalaman KPU Tulungagung dan workshop jurnalistik yang diadakan oleh KPU Provinsi jawa Timur pada hari Kamis (25/5) lalu, KPU Kabupaten Trenggalek bertekad akan melakukan peningkatan kualitas pemberitaan dan pengelolaan website di institusinya yang dipimpinnya tegas Ripto, sapaan akrapnya. (Suripto)


Selengkapnya
424

Komisioner KPU Trenggalek Mengikuti Workshop Media Online Writing

KPU-TRENGGALEK. GO.ID - Untuk meningkatkan kemampuan jurnalistik di lingkungan penyelenggara pemilihan umum, pada hari Kamis, 26 Mei 2016 KPU Provinsi Jawa Timur menyelengarakan workshop sehari . Acara yang dikemas dalam bentuk “Workshop Jurnal Suara”, diikuti oleh seluruh Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Pengembangan Informasi dari 38 KPU Kabupaten/Kota  se-Jawa Timur.  Adapun kegiatan yang dimootori divisi sosialisasi KPU Jatim Gogot Cahyo Baskoro, bertempat  di Aula Lt.2 Kantor KPU Provinsi Jawa Timur Jl. Raya Tenggilis No. 1-3 Surabaya. Sesuai manual acara yang telah disusun panitia, workshop dimulai pukul 10,00–16.30 diawali dengan  agenda seremonial pembukaan, dilanjutkan dengan paparan materi  tentang Teknik dasar penulisan berita online dan pengembangan website yang disampaikan oleh Ainur Rohim dari beritajatim.com. Sedangkan materi berikutnya adalah pemaparan tentang teknik penulisan artikel Jurnal dari Redaktur Antara Jawa Timur, Edy M. Yakulo. Selama workshop peserta diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk berdiskusi dan tanya jawab seputar jurnalistik untuk meningkatkan kualitas pemberitaan di website KPUKabupaten/Kota masing-masing  serta teknik penulisan artikel Jurnal. Menurut Nurani, peserta workshop dari KPU Kabupaten Trenggalek, materi yang disampaikan sangat menarik dan sepulangya dari workshop beliau akan menindaklanjuti untuk berbagai ilmu dengan seluruh jajaran komisioner dan staf sekretariat KPU Kabupaten Trenggalek. Nurani berharap agar pasca workshop nanti pengelolaan pemberitaan di website resmi  KPU Kabupaten Trenggalek www.kpu-trenggalekkab.go.id semakin berkualitas dan tetap mengindahkan kaidah-kaidah jurnalistik. Lebih lanjut Nurani menegaskan bahwa problem utama yang menjadi kendala dalam penulisan berita adalah minimnya pengetahuan dan pengalaman tentang jurnalisti. Sehingga didalam menulis berita terkadang banya melupakan sisi-sisi aktualitas dan penampilan angle dengan bahasa yang MENJERIT (Menarik, Jelas, Ringan dan Tegas). Karena dalam penulisan menggunakan media online writing pada dasarnya memiliki kaidah dan gaya tersendiri yang berbeda dengan gaya penulisan di media cetak atau elektronik, tegas Nurani.


Selengkapnya
400

KPU Trenggalek Mengikuti Upacara Harkitnas di Pendopo

KPU-TRENGGALEKKAB.GO.ID - Dalam rangka memperingati hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-108 pada hari in, Jum’at, 20 Mei 2016, KPU Kabupaten Trenggalek mengikuti upacara bendera yang dipusatkan di halaman Pendopo Manggala Nugraha Pemerintah Kabupaten Trenggalek. Upacara kali ini diikuti oleh seluruh SKPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Instansi Vertikal, TNI, POLRI, STKIP PGRI Trenggalek, STIT Sunan Giri, Trenggalek, Akper Pemkab Trenggalek, dan Ormas di tingkat Kabupaten Trenggalek. Pada kesempatan tersubut di tempat duduk terdepan tampak hadir Bupati dan Wakil Bupati, Kapolres, Komandan Kodim 0806, Ketua DPRD, Kepala Pengadilan Negeri, Kepala Kejaksaan Negeri, Kepala Pengadilan Agama, Sekretaris daerah, Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Dharma Wanita. Rangkaian kegiatan Upacara dimulai sekitar jam 07.30 dipimpin langsung oleh Buapati Trenggalek Dr. Emil Elestianto, MSc selaku inspektur upacara. Jalannya upacara diikuti seluruh peserta secara khitmat dengan susunan acara sebagai berikut:  1). Pengibaran Bendera Sang Saka Merah Putih, 2). Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indoneala Raya, 3). Mengheningkan Cipta, 4). Pembacaan Naskah Pancasila dan dilanjutkan pembacaan naskah Pembukaan UUD 1945, 5). Pembacaan naskah pidato Menteri Komunikasi dan Informatika menyambut 108 Tahun Peringatan Hari Kebangkitan Nasional oleh Inspektur Upacara, 6). Menyanyikan Lagu-lagu Perjuangan (Bagimu Negeri, Satu Nusa Satu Bangsa), 7). Pembacaan Do'a. Upacara peringatan Harkinas yang diselenggarakan secara nasional tersebut mengambil tema "Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata dan Berkarakter".  Pada sesi pemabacaan naskah pidato Menteri Komunikasi dan Informatika Bupati Emil  menekankan  bahwa NKRI adalah negara demokrasi ber;landaskan ideologi Pancasila yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan adat istiadat yang hudup di tengah-tengah masyarakat. Sejak diproklamirkannya kemerdekaaan, bangsa Indsonesia telah berjanji  bahwa NKRI adalah harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi dalam situasi dan kondisi apapun, tegas Emil. Lebih lanjut Bupati Emil juga menekankan arti penting tema yang diangkat dalam Harkitnas kali ini dimaksudkan untuk menunjukkan seberat apapun tantangan yang dihadapi harus dijawab dengan memfokuskan diri dengan kerja nyata secara mandiri dan berkharakter. Pembacaran naskah sambutan Pidato Menkominfo yang disampaikan Bupati Emil dengan penuh semangat, diikuti penuh seksama oleh seluruh hadirin. Dalam akhir bagian pidatonya ditekankan pentingnya membangun kharakter bangsa dengan menyitir pernyataan mantan  Presiden Soekarno yang menyatakan bahwa “membangun suatu negara, membangun ekonomi, membangun teknik, membngun pertahanan,  adalah pertama-tama dan pada tahap yang utamanya membangun jiwa bangsa. Tentu saja keahlian adalah perlu, tetapi keahlian saja tanpa dilandaskan pada jiwa yang besar, tidak akan mungkin dapat mencapai tujuannya”.  Maka berlu ditanamkan Trisakti Bung Karno: Berdaulat di bidang Politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan, tambah Emil. Sejak awal hingga akhir kegiatan upacara berjalan dengan tertib diakhiri dengan do,a yang di pimpin oleh Drs. H. Mustofa Al-Hamdani, MSI dari Kasi Urais Kantor Kementerian Agama  Kabupaten Trenggalek, serta dilanjutkan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Trenggalek. (Suripto)


Selengkapnya
422

KPU Trenggalek Berkoordinasi dengan Disdukcapil untuk Pemutakhiran Daftar Pemilih Berkelanjutan

KPU-TRENGGALEKKAB.GO.ID -  Rabu, 18 Mei 2016,  KPU Kabupaten Trenggalek  melakukan kordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) yang beralamatkan  di Jalan Dewi Sartika No. 6-8 Trenggalek. Tujuan kordinasi ini adalah berkaitan dengan upaya KPU Kabupaten Trenggalek untuk mencari data  sebagai  upaya untuk melakukan pemutakhiran daftar pemilih berkelanjutan. Bertemu langsung dengan Ir. Ekanto Malipurbowo, MM, KPU Kabupaten Trenggalek menyampaikan kembali permohonan data-data yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan. “Karena kegiatan ini dilakukan untuk memperbaiki data pemilih secara terus-menerus dan meng-‘up date’ data pemilih,  maka kordinasi dengan Disdukcapil adalah suatu kewajiban”, kata Gembong Derita Hadi, SE,  Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan dan Data KPU Kabupaten Trenggalek. Dia menambahkan, “Tiap hari selalu ada orang yang meninggal, artinya dari sisi data pemilih hal itu harus dicoret atau jumlah pemilih berkurang. Tapi tiap hari juga ada penduduk yang sudah berumur 17 tahun atau sudah memenuhi syarat sebagai pemilih yang ini juga layak didata. Dan itu datanya ada di Disdukcapil”. Selain itu, tambah pria asal Kecamatan Dongko ini, dari Disdukcapil KPU Kabupaten Trenggalek juga membutuhkan data mutasi penduduk, yaitu data pergerakan penduduk yang memenuhi syarat sebagai pemilih baik yang datang ataupun keluar dari wilayah. Data mutasi keluar digunakan untuk mencoret pemilih. Sedangkan data mutasi masuk digunakan untuk menambahkan pemilih. Kordinasi ini dilakukan bukan yang pertama kalinya, tetapi telah dilakukan beberapa kali sejak diterbitkannya Surat KPU RI Nomor 176/KPU/IV/2016 Perihal  Pemutakhiran Daftar pemilih Berkelanjutan tertanggal 6 April 2016. Sebelumnya KPU Kabupaten Trenggalek juga telah melakukan koordinasi beberapa kali guna memenuhi Surat KPU Jawa Timur No 29/KPU-Prov-014/II/2016 perihal Permintaan Data Jumlah KK, RT/RW, PPS, PPK dan Jumlah Pemilih Pemilihan Terakhir, tertanggal 29 Februari 2016. Masalah pendataan pemilih ini menjadi kegiatan cukup penting untuk dilakukan  karena menyangkut hak-hak warga yang sudah punya hak pilih, yang harus dijamin haknya untuk digunakan. Data pemilih juga menjadi dasar bagi pengadaan logistik dalam pemilihan. Jadi, selain bermakna ideologis karena menyangkut  konsep hak asasi warga untuk memilih, juga berkaitan dengan teknis penyelenggaraan. Perbaikan daftar pemilih ini juga berkaitan dengan upaya menyiapkan penataan data yang lebih baik pada  pemilu-pemilu  yang akan diselenggarakan berikutnya, misalnya yang terdekat adalah penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Harapannya pendataan  pemilih dan penyusunan daftar pemilih di pemilu  berikutnya supaya lebih maksimal di mulai dari kegiatan mulai sekarang yang dilakukan secara berkelanjutan. Dalam kordinasi tersebut, melalui kepala Dinasnya, pihak Disdukcapil Kabupaten Trenggalek siap memberikan data tiap jangka waktu tertentu. Tetapi memang prosedurnya secara resmi harus melalui persetujuan Bupati. Hal itulah yang akan ditindaklanjuti oleh KPU Kabupaten Trenggalek yang akan berkordinasi dengan Bupati Trenggalek. Tapi setidaknya dari kordinasi dengan Disdukcapil tersebut, KPU Kabupaten Trenggalek sudah mendapatkan data resmi tentang jumlah keluarga di Kabupaten Trenggalek per-kecamatan (14 Kecamatan). Diketahui bahwa jumlah KK se-Kabupaten Trenggalek ada  264.898 KK dengan rincian kepala rumah tangga laki-laki sebanyak  228.996 dan kepala rumahtangga perempuan  35.902. Data tentang KK akan menjadi dasar bagi kebijakan pemilihan berikutnya seperti memetakan jumlah alat peraga kampanye dan bahan kampanye yang menyebarannya berbasis KK.


Selengkapnya
415

Reinvensi Makna Swadesi Dalam Harkitnas 2016

KPU-TRENGGALEKKAB.GO.ID Menyongsong peringatan hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-108 sisambut dengan Pekan Swadesi oleh seluruh jajaran instansi pemerintahn di Indonesia termasuk KPU Kabupaten Trenggalek. Hal itu dilakukan sesuai dengan  surat Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia Nomor B-420/M. Sesneg/Set/TU.00.04/05/2016 tertanggal 13 Mei 2016 yang  mernghimbau untuk mengenakan baju batik/lurik selama 4 hari terhitung mulai hari Senen s/d Kamis  tanggal 16 s/d 19 Mei 2016.  Menurut Drs. Wiratno, MM  Sekretaris KPU Trenggalek,  Pekan Swadesi kali ini diberlakukan kepada seluruh PNS yang bertugas di Sekretariat KPU Kabupaten Trenggalek. Sedangkan bagi staf pendukung non PNS dihimbau untuk  menyesuaikan diri. Kami berharap Pekan Swadesi tahun ini dilaksanakan dengan makna baru, bukan sebatas memakai pakaian batik/lurik. Tetapi pakaian  batik asli yang menjadi  khasanah budaya nusantara. Menurut Misbahus Surur Dosen Bahasa UIN Maulana Malik Ibrahim asal Trenggalek memperingati Harkitnas yang direfleksikan ke dalam Pekan Swadesi di Institusi Pemerintahan dan Swasta adalah pemaknaan yang salah kaprah. Biasakan yang benar dan jangan membiasakan yang salah tegas Surur. Karena dari sisi etimologi kata  Swadesi pada dasarnya berasal dari bahasa Sanskerta yaitu Swa (sendiri) dan Desh (Negara) yang pada umumnya selalu diartikan dengan kemandirian.  Dalam perkembangannya kata swadesi di populerkan oleh Mahatma Gandhi dan dipahami sebagai inti atau jiwa dari Swaraj atau upaya mandiri. Sedangkan dalam  arti luas swadesi juga sering dimaknai sebagai rasa bangga memiliki bangsa sendiri atau nasionalisme. Dalam perspektif historis istilah Swadesi sebenarnya juga perna disitir Presiden Soekarno pidatonya pada tanggal 17 Agustus 1965. Menurut istilah Soekarno “SWADESI”diidentikkan dengan  “BERDIKARI”, yaitu akronim dari Berdiri di atas Kaki Sendiri. Dalam pandangan  Soekarno, BERDIKARI memiliki tiga prinsip mendasar, yakni berdaulat di bidang politik, mandiri di bidang ekonomi dan berkepribadian di kebudayaan yang ketiganya tidak bisa dipisah-pisahkan. Dalam konteks ini, makna Swadesi yang begitu luas menjadi sangat ironis apabila praktenya justru mengalami degradasi dan penyempitan makna hanya sebatas diartikan dengan memakai pakaian batik/lurik. Lebih jauh Surur mengkritik   seperti halnya Swadesi, batikpun telah  mengalami perubahan makna sebatas motif dan corak tanpa memperhatikan kharakteristik keaslian batik dengan teknik cap ataupun tulis. Sehingga banyak dijumpai pakaian bermotif Batik Printing (Cetak) yang harganya jauh lebih murah dibanding batik asli dengan teknik cap ataupun tulis. Kehadiran batik printing (cetak) yang menggunakan sentuhan tehnologi modern semakin justru semakin menempatkan batik asli nusantara berada dalam posisi yang semakin termarginalkan karena karena harganya lebih mahal. Semangat Harkitnas  yang  menjadi momentum penting untuk memupuk kembali bangkitnya semangat nasionalisme akan kehilangan makna dan salah kaprah (kesalahan yang dianggap benar) apabila hanya dimaknai menjadi sebatas pekan Swadesi dalam arti yang sempit. Bagaimana mungkin kita bisa mandiri di bidang ekonomi apabila pekan sewadesi untuk menyambut Harkitnas dalam praktenya justru memakai pakaian batik bermotif  batik printing  ‘ala China, celana Versace produk Italia, sepatu Crocs buatan Kanada dan minum kopi Starbucks Amerika. Sedangkan persediaan  kebutuhan 4 sehat lebih familier dengan beras-sayur impor  dari Thailand, daging dari Australia dan lebih akrab dengan buah-buahan durian Bangkok (Thailand) serta Apel Whasington (Amirika). Maka tidaklah berlebihan apabila  Swadesi hanya dimaknai sebatas ini, Harkitnas bisa berubah makna menjadi Hari Sakit Nasionalisme.  Semoga Pekan Swadesi 2016 ini menempatkan pemakaian batik nusantara sebagai indikator nasionalisme atau kebanggaan menggunakan produk dalam negeri ditengah-tengah kepungan produk luar negeri yang semakin liar.


Selengkapnya
395

HASIL STOCK OPNAME KOTAK DAN BILIK SUARA

KPU-TRENGGALEKKAB.GO.ID Memenuhi instruksi Sekretariat Jenderal KPU RI melalui Surat Nomor 216/SJ/III/2016 tertanggal 7 Maret 2016 Perihal Inventarisasi data logistik (Surat Suara)  Eks Pemilu dan Pemilihan Kepala Daerah yang akan dihapuskan/dimusnahkan di Tahun 2016 dan Surat  Nomor 336/SJ/III/2016 Tanggal 23 Maret 2016 Perihal Pelaksanaan Pemeriksaan Fisik (Stock Opname) Kotak dan Bilik Suara yang terbuat dari bahan aluminium, maka KPU Kabuapaten Trenggalek telah berhasil menyelesaikan dan melaporkan hasil kegiatan tersebut. Kegiatan ini diawali dengan rapat koordinasi antara Komisioner dan sekretariat komisi Pemilihan Umum Kabupaten Trenggalek yang menghasilkan keputusan bahwa Sekretaris KPU Kabupaten Trenggalek harus segera membentuk Tim Stock Opname Kota dan Bilik Suara. Berdasarkan keputusan tersebut Sekretaris KPU Kabupaten Trenggalek menindaklanjutinya dengan menerbitkan Surat Keputusan Nomor 17/Kpts/Ses.Kab-014329114/2016 tertanggal 7 Maret 2016. Dalam laporannya  kepada forum rapat Drs. Wiratno, MM selaku Sekretaris KPU Trenggalek menyampaikan bahwa pembagian tugas dan kinerja tim yang terdiri dari 15 orang telah dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan petunjuk dan arahan dari komisioner.  Terhitung selama 18 hari sejak 21 Maret s/d 7 April 2016. Adapun hasil laporan pemeriksaan fisik (stock opname) terhadap kotak dan bilik suara saat ini disimpan di gudang KPU Trenggalek dengan klasifikasi sebagai berikut: Menurut Kasubag Keuangan,  Umum, dan Logistik KPU Trenggalek, Ahmad Rudi Bastari, SE, pemeriksaan fisik ini dilaksanakan dalam rangka untuk penataan dan update barang persediaan pasca pelaksanaan Pilkada serentak 2015. Sehingga dengan mengetahui barang persediaan berupa kotak dan bilik suara, dapat diketahui berapa jumlah kotak dan bilik suara yang masih layak pakai dan berapa yang sudah rusak. Dengan mengetahui kondisi stock opname di KPU Kabupaten Trenggalek, kami dapat memprediksi dan mengambil langkah-langkah antisipatif mengingat tahun 2018 Jawa Timur akan menyelenggarakan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, tambah Rudi. Berdasarkan kondisi tersebut stock opname kotak dan bilik suara yamg dimiliki KPU Trenggalek masih mencukupi untuk dipergunakan dalam Pilgub Jatim 2018 dan pileg bersama pilpres 2019 mendatang. Perlu diketahui bahwa kotak dan bilik suara aluminium yang dimiliki KPU Trenggalek hingga saat ini adalah hasil hibah dari pemerintah Jepang melalui KPU RI pada waktu pemilu 2004. Mempergunakan kotak dan bilik suara dari setiap pemilu ke pemilu berarti dapat melakukan efisiensi anggaran negara dalam jumlah yang besar. (Suripto)


Selengkapnya