Berita Terkini

38

HERMAN SUHARGO, KASUBAG HUKUM KPU TRENGGALEK SAMPAI SEPEREMPAT FINAL LOMBA BULUTANGKIS

Partisipasi para pegawai KPU Kabupaten Trenggalek dalam peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-71 ternyata tak hanya ikut berbaris dalam lomba Gerak Jalan 17 KM saja. Tapi juga ada salah satu  pegawai yang juga berpartisipasi dalam lomba lainnya,  yaitu Lomba Bulu Tangkis se-Kabupaten Trenggalek. Dialah Herman Suhargo, kasubag Hukum yang merupakan pegawai senior di KPU Kabupaten Trenggalek karena tahun depan statusnya sebagai aparat sipil negara akan habis. Tapi sosok senior ini memang secara fisik masih kelihatan muda. Ternyata terkuak bahwa ia sangat  menyukai olahraga, khususnya olahraga Bulu Tangkis. Tak heran jika dia juga ikut dalam lomba Bulu Tangkis dalam rangka HUT RI ini. Acara ini digelar di Gedung Serba Guna, sejak awal Agustus 2016 lalu. Herman  memilih jalur Ganda, berpasangan dengan Suhadi yang merupakan seorang pensiunan pejabat Trenggalek juga. Dalam acara yang digelar oleh Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Cabang Trenggalek ini, ternyata Herman dan Suhadi mampu bertahan sampai perempat final. Di perempat final, mereka dikalahkan oleh tim  ganda putra  pasangan Agus dan Sariyono. “Meskipun kalah, tapi sampai perempat final sudah luar biasa. Yang penting bisa memeriahkan acara HUT RI ke-71 di Trenggalek”, papar Herman Suhargo. [Hupmas]


Selengkapnya
35

JUMAT SEHAT KPU TRENGGALEK HIRUP UDARA SEGAR DI PERKAMPUNGAN

Hari Jumat adalah hari untuk olahraga dan hari untuk bersih-bersih. Kadang keduanya dilakukan, kadang hanya salah satu. Seperti Jumat kali ini (12/08/2016), para komisioner dan pegawai KPU Kabupaten Trenggalek kembali melakukan kegiatan Jumat Sehat kembali dilaksanakan. “Bukan sekedar untuk mencari keringat dan untuk kesehatan, tapi juga untuk mempererat rasa kekeluargaan”, kata Suripto Ketua KPU Kabupaten Trenggalek saat sedang makan bersama di ruang sekretariat bersama yang lainnya. Acara Jumat Sehat kali ini memang tergolong istimewa. Sebab kali ini tiap-tiap komisioner yang biasanya melakukan aktivitas olahraga sendiri-sendiri atau berkelompok sesuai dengan  olahraga kesukaannya masing-masing, kali ini semuanya sepakat  mengisi Jumat Sehat dengan melakukan jalan santai. “Biasanya ada yang bersepeda, jogging, dll, kali ini semuanya sepakat jalan sehat”, papar Suripto. Pilihan ini sebenarnya adalah usulan dari Suripto sendiri pada saat memimpin rapar ANEV (Analisis dan Evaluasi) kinerja harian  kemarin (Kamis, 11/08/2016).  Di mana setelah menempuh gerak jalan 17 KM, Suripto mengusulkan agar besoknya jalan sehat lagi agar tulang dan otot terbiasa. Selain itu, beberapa pegawai yang kemarin tidak ikut gerak jalan juga punya keinginan untuk ikut jalan sehat. Maka, usulan Ketua KPU tersebut langsung disambut dengan semangat. Mulai 07.30 pagi, hampir 20-an orang terdiri dari komisioner dan pegawai berjalan dari kantornya. Rute yang dipilih adalah rute latihan  gerak jalan kemarin luas. Alasannya karena jalannya sudah tahu karena pernah dilalui. Dari barat dikit kantor KPU Kabupaten Trenggalek ada lampu merah (perempatan). Jalan sehat mengambil ke arah kanan (utara). “Persis rute kemarin luas, hanya saja ini jalan sehat, bukan latihan gerak jalan. Jadi lebih nyantai, dan rileks, bisa menikmati udara yang segar”, kata Lilis salah seorang pegawai honorer. Jalur yang dilalui memang memungkinkan menghirup udara segar. Jalan pedesaan (kampung). Di kanan kiri jalan banyak pohon. Setelah separuh perjalanan akan melewati daerah persawahan. Cocok sekali untuk menyegarkan badan. Sekitar pukul 09.00, barisan jalan sejat sudah sampai di kantor. Mereka langsung disambut dengan sarapan nasi Lodho Khas Trenggalek yang merupakan sumbangan salah seorang pegawai yang merayakan syukuran. [Hupmas]


Selengkapnya
41

KORDINASI DENGAN KODIM 0806 UNTUK PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH BERKELANJUTAN

Setelah beberapa waktu lalu melakukan kordinasi dengan pihak Kepolisian Resort (POLRES) Trenggalek), pada hari ini Jumat (12/08/2016) KPU Kabupaten Trenggalek melakukan kordinasi dengan Komando Distrik Militer (KODIM) 0806 Trenggalek. Target kordinasi kali ini adalah untuk mencari data para anggota TNI yang tingal di Kabupaten Trenggalek dan telah memasuki purna tugas. Para purnawirawan TNI ini harus masuk dalam DPT dalam pemilu mendatang, karena mereka statusnya adalah warga sipil biasa yang memiliki hak pilih.   Di Markas Kodim 0806, Gembong Derita Hadi, Divisi Perencanaan dan Data KPU Kabupaten Trenggalek, ditemui oleh  Nahrowi, bagian yang mengurusi pensiun. Setelah mengemukakan maksud kedatangannya, Nahrowi langsung menanggapi dengan mencarikan data yang dimaksud. Ada 21 personal anggota TNI di lingkup Kodim 0806 yang telah memasuki purna tugas. “Mereka adalah purnawirawan anggota TNI yang tinggal di Kabupaten Trengggalek”, kata Gembong. Dari 21 nama purnawirawan anggota TNI yang dari Kodim tersebut, mereka terdiri dari pensiunan dari Kodim dan Koramil di berbagai kecamatan. Pensiunan dari Kodim ada 3 orang, yaitu Peltu Kaspanu (asal Dawuhan); Serma Ikhsanudin (perumnas); dan  Serma Karjianto (asal Desa Kelurahan Kelutan). Sementara itu lainnya adalah dari Koramil Trenggalek, yaitu   Surya Hajirin (asal Kelurahan Ngantru). Dari Koramil Tugu, yaitu  Peltu Suyadi; Peltu Hadi Santoso (asal desa Sukorejo); Serma Samidi (asal Desa Nglinggis). Dari Koramil  Pogalan, yaitu  Pelda Turmudi (asal Desa Widoro); Serda Gunarto (asal Rejowinangun); Peltu Sarjuni (asal Desa Karangsuko). Dari Koramil Karangan, yaitu Pelda Karsum; Serda Waras (asal Desa Gondang Tugu). Dari Koramil Suruh, yaitu  Pelda Sukardi (asal Sambirejo). Dari Koramil Trenggalek, yaitu  Pelda Katijan (asal Buluagung Karangan). Dari Koramil Watulimo, yaitu  Serma Jasmanto. Dari Koramil Gandusari: Serka Marsono (asal Desa Karanganyar) dan  Serma Muyanto (asal Desa  Wonoanti). Dari Koramil Durenan, yaitu   Peltu Amin Tohari (asal Karangan). Dari Koramil Panggul, yaitu  Serma Suparman (asal Pogalan). Dari Koramil Pule, yaitu   Pelda Sarjito. Sedangkan dari Koramil Dongko, yaitu  Pelda Sumadi. Dari data yang didapat, pihak Kodim tidak memberikan alamat lengkap hingga RT/RW. Nahrowi menganjurkan data tersebut dicari di koramil masing-masing. Menanggapi hal ini, Gembong mengatakan bahwa pihaknya akan melacak alamat masing-masing pensiunan yang telah disebutkan, agar masing-masing ditemukan alamat lengkapnya. Bagaimana pensiunan anggota TNI warga Trenggalek tapi yang kerja di luar Trenggalek yang hal itu juga akan menggunakan hak pilih di Trenggalek saat pemilihan? “Tentu hal itu tak tercover di Kodim 0806, tapi mereka harus didata yang datanya didapat di luar instansi Kodim, tapi dalam pendataan pemilih yang sedang kami kordinasikan dengan Disdukcapil, Kecamatan, dan Desa Kelurahan”, kata Gembong. [Hupmas]


Selengkapnya
40

PARTISIPASI KPU TRENGGALEK DALAM GERAK JALAN HUT RI KE-71

KPU Kabupaten Trenggalek begitu antusias mengikuti gerak jalan sejauh 17 km dengan start dari depan Pendopo Kabupaten Trenggalek, pada hari ini Kamis, tanggal 11 Agustus 2016. Kegiatan ini diikuti pula oleh instansi SKPD Pemkab Trenggalek, KODIM 0806, perguruan tinggi, SMA, Pramuka, dan organisasi lainnya di Kabupaten Trenggalek. Rute yang ditempuh berawal dari depan pendopo lalu melewati sepanjang kawasan perdagangan, perkantoran, sekolah, dan kembali finish di depan pendopo. Diberangkatkan oleh Bupati Trenggalek tepat pukul 07.00 WIB, KPU Trenggalek bersama dengan peserta lainnya menyusuri rute gerak jalan dengan penuh semangat. Sebelum memberangkatkan barisan gerak jalan, Bupati Trenggalek Emil Elestianto menyapa rombongan KPU Kabupaten Trenggalek. Sebelumnya, bupati yang terpilih dalam Pilkada 2015 lalu ini juga memberikan sambutan. Ia mengingatkan pentingnya nasionalisme, kekeluargaan, dan kegotongroyongan. Ia juga mengingatkan bahwa acara gerak jalan selain sebagai upaya peningkatan nasionalisme, juga untuk membuat badan sehat. “Kalau kita melakukan kegiatan ini rutin, insyaallah akan menyehatkan badan kita, kita juga yang untung”, kata Bupati muda ini. Sementara itu, Wiratno, sekretaris KPU Kabupaten Trenggalek yang menjadi Komandan Peleton barisannya, mengatakan dalam kesempatan ini KPU menurunkan satu peleton barisan  sebanyak 20 orang, dan dirinya sebagai komandan peleton.  Ditambahkannya, ia setuju bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kesehatan baik kesehatan badan maupun kesehatan mental mengingat even ini diselenggarakan dalam rangka peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 71. Gerak jalan ini selain menggerakkan badan agar sehat juga diharapkan dapat mewujudkan patriotisme. (Wro)


Selengkapnya
43

KPU TRENGGALEK TAKLUKKAN RUTE GERAK JALAN 17 KM

Untuk mengenang semangat perjuangan para pahlawan dalam rangka memperingati HUT RI ke-71 Tahun 2016, KPU Kabupaten Trenggalek mengikuti gerak jalan  yang diselenggarakan Panitia Peringatan Hari Besar Negara (PHBN) Kabupaten Trenggalek pada hari Kamis (11/8/2016).  Gerak Jalan yang menempuh jarak sejauh 17 km, diiikuti oleh SKPD Pemkab Trenggalek, Kodim 0806 Trenggalek, Perguruan Tinggi, SLTA, SLTP, ormas dan kelompok masyarakat  di Kabupaten Trenggalek. Pasukan barisan dari KPU Trenggalek yang mendapat giliran diurutan keempat diberangkatkan langsung oleh Bupati Trenggalek Dr. Emil Elestianto, MSc tepat pada pukul 07.05. Dengan penuh semangat pasukan pemilu yang diikuti oleh seluruh komisioner dan pegawai sekretariat ini menyusuri rute yang ditetapkan panitia sejak start hingga finish tidak ada satupun peserta yang putus di Jalan. Menurut Ketua KPU Trenggalek, Suripto “ketuntasan pasukan KPU Trenggalek” dalam menyelesaikan gerak jalan ini adalah cermin kepribadian kita dalam bekerja. Seberat apapun rintangan yang kita hadapi harus diselesaikan hingga tuntas dan tidak boleh melakukan kecurangan memotong jarak tempuh yang sudah ditentukan panitia, kata Suripto. Perlu diketahui bahwa Jarak tempuh gerak jalan kali ini tergolong lumayan jauh, yaitu 17 km. Jarak tersebut  sengaja dipilih panitia sebagai cermin dari peringatan HUT Kemerdekaan RI yaitu tanggal 17 Agustus. Adapun Rute yang ditempuh dimulai dari garis start di depan pendopo ke selatan melalui Jl. Panglima Sudirman sampai pertigaan utara SMAN I belok  ke Barat.  Kemudian melintasi Jl. Dr. Sutomo ke Utara hingga memasuki pertigaan Jl. Yos Soedarso tewrus ke Timur sampai traffic light belok ke kiri memasuki  Jl. Basuki Rachmad.  Rute selanjutnya kearah utara sampai Jl. Pattimura dan perempatan Nirwana ke Timur memasuki Jl. Jaksa Agung Suprapto hingga pertigaan traffic light utara terminal bus ke selatan melewati Jl. Ki Mangun Sarkoro hingga memasuki Jl Brigjen Soetran. Berikutnya ketika memasuki memasuki Jl. Soekarno Hatta jalur gerak jalan diarahkan ke arah utara hingga perempatan traffic light Barat Pasar Pon belok ke Timur melintasi Jl RA Kartini sampai pertigaan depan SMPN 5 belok ke arah utara sampai perempatan Mbah Wot.  Setelah itu diarahkan belok kiri ke arah barat melalui JL.KH.Agus Salim hingga pertigaan belok ke utara memasuki Jl. Panglima sudirman kearah alun-alun belok ke kanan melewati depan SMPN 3 dan finis di depan pendopo Kabupaten Trenggalek.   Sesampainya di garis finish, pasukan barisan gerak jalan dari KPU Trenggalek terlihat masih tegar meskipun bercucuran keringat.  Pada kesempatan tersebut Wiratno selaku Komandan Pleton dengan bangga mengungkapkan rasa syukurnya “Alhamdulillah pasukan KPU Trenggalek dapat menaklukkan jarak tempuh sepanjang 17 km dalam kondisi sehat dan tidak ada satupun yang protol di tengah jalan. Ini membuktikan bahwa kita bisa menyelesaikan tugas seberat apapun selama kita solid dalam tem dan fokus untuk mencapai satu tujuan, kata Ratno. Selanjutny sekretaris KPU Trenggalek ini juga menambahkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kesehatan baik kesehatan badan maupun kesehatan mental mengingat even ini diselenggarakan dalam rangka peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 71. Gerak jalan ini selain menggerakkan badan agar sehat juga diharapkan dapat mewujudkan patriotisme. 


Selengkapnya
166

MENELISIK RUTE PANJANG GERAK JALAN OLEH KPU TRENGGALEK

Hari yang ditunggupun datang. Setelah hanya latihan sehari saja, barisan Gerak Jalan KPU Kabupaten Trenggalek akhirnya benar-benar berpartisipasi dalam Lomba Gerak Jalan dalam rangka memperingati HUT RI ke-71 di Tingkat Umum di Kabupaten Trenggalek. Rutenya ternyata panjang juga, lumayan melelahkan, tapi yang penting bisa berpartisipasi”, kata Wiratno sekretaris KPU Kabupaten Trenggalek yang juga berperan sebagai Komandan Pleton (Danton) barisan KPU Trenggalek. Sebagian peserta juga kaget, ternyata melelahkan. “Rasanya di telapak kaki kayak mau patah”, kata Priyo Cahyono salah seorang staf. Untuk menyikapi anggota barisan yang capek dan tak kuat di tengah jalan, memang ada dua orang anggota cadangan dalam  barisan gerak jalan ini. Hal itu salah satu cara agar barisan bisa terus bertahan mulai start hingga finish. Anggota cadangan juga berfungsi sebagai pembawa air minum dan petugas foto dan dokumentasi. Barisan diberangkatkan di depan Pendopo Kabupaten Trenggalek oleh Bupati Emil Elestianto. Adapun rute 17 kilometer ini sebenarnya hanya disekitaran kota. Tapi memang melewati 4 kelurahan: Kelurahan Sumbergedong, Surodakan, Tamanan, dan Ngantru. Ada beberapa ruas jalan yang dilewati dua kali. Setelah mulai start, dari alun-alun Trenggalek menuju ke arah  selatan, lewat Jalan Panglima Sudirman dan jalan Sukarno-Hatta. Setelah  melewati lampu merah Pasar Pon, barisan terus ke selatan, hingga pertigaan sebelum SMAN 1 Trenggalek, belok ke kanan. Di sana melewati RSUD Soedomo Trenggalek. Tepat depan rumah sakit itu ada pertigaan ke utara (ke kanan). Setelah itu melewati Balai Kelurahan Tamanan Tamanan. Setelah itu di pertigaan Jagalan, barisan belok ke kanan, melewati area pusat jajanan Trenggalek. Pusat jajanan itu berujung pada perempatan lampu merah. Barisan mengambil jalur ke Kiri. Artinya lewat Jalan Basuki Rahmat. Di jalan ini ada beberapa kantor pemerintahan, dan di kanan kiri jalan juga banyak warung yang terkenal lezat. Dinas Pertanian dan Kehutanan ada di kanan Jalan. Setelah lewat depan dinas itu, kemudian barisan akan melewati perempatan, kalau ke kanan sebenarnya sedikit saja akan ke alun-alun. Tapi jalur yang harus ditempuh adalah lurus. Maka setelah itu akan lewat Jalan Patimura. Di Jalan ini kiri jalan ada Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Trenggalek. Setelah BLK jalur yang harus ditempuh adalah belok kanan di pertigaan. Setelah belok, langsung mendekati pertigaan lampu merah Perempatan Nirwana. Dari Perempatan lampu merah ini, sebenarnya kalau mau belok kanan maka alun-alun dan pendopo amat dekat, termasuk di situlah letaknya finish dan start sebelumnya. Tapi barisan  harus menembus mengambil jalur lurus. Itu berarti menempuh Jl. Jaksa Agung Suprapto. Di jalan ini ada beberapa gedung sekolah di kanan jalan. Sebelum perempatan ada juga masjid yang cukup terkenal, masjid Al Askar. Timur masjid itu sebenarnya ada perempatan yang kalau  belok kanan (ke selatan), jalur ke alun-alun lebih dekat. Tapi, sekali lagi, barisan gerak jalan tidak belok.  Tapi harus terus lurus, melewati Jl. Abdul Rahman Saleh, di mana di jalan ini ada Kantor Pajak yang terletak di kana jalan (bangunan No 8 di jalan Abdul Rahman Saleh). Hingga ada lampu merah (pertigaan). Kalau lurus adalah ke arah jalur bus kota dari terminal ke jurusan Tulungagung. Dan barisan tidak lurus, tapi belok kanan. Memang, setelah belok kanan dari pertigaan itu, tidak jauh dari situ ada terminal kota Trenggalek yang terletak tepat di selatan Pasar Burung. Itu adalah Jl. Ki Mangun Sarkoro. Lewat depan termial berarti berjalan ke arah selatan. Itu adalah jalan besar karena adalah jalur bus kota antar kabupaten. Di kiri jalan ada beberapa kantor, seperti Kantor PLN, Kantor Samsat. Sedangkan sebelah kanan jalan besar ini adalah rumah dan toko-toko dan ada ruas ruas jalan masuk ke perumahan. Berikutnya adalah pertigaan lampu merah. Kalau belok kanan akan  ke arah pasar Pon, pasar terbesar di Trenggalek yang sebelumnya akan melewati beberapa kantor pemerintahan dan  instansi negara seperti Dinas Pendidikan, Pengadilan Negeri, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Tapi jalur yang harus ditempuh, lagi-lagi harus lurus. Jalur lurus setelah pertigaan lampu merah ini dikenal dengan “Dalan Anyar” oleh masyarakat kota Trenggalek. Nama jalannya adalah Jalan Brigjen Soetran, nama seorang Bupati Trenggalek di era-era awal pemerintahan presiden Soeharto. Jalan ini memang masih lebar. Kiri jalan sawah, setelah SMKN 1 Trenggalek. Sementara sebelah kanan awalnya melewati Lapangan Sepakbola, lalu Taman Kota (Green Park) Trenggalek, lalu ada kantor-kantor pemerintahan seperti Badan Pertanahan Nasional, Badan Pusat Statistik, Dinas Transmigrasi, Sosial, dan Tenaga Kerja (Transosnaker),  Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga, dan kemudian Kantor Penyuluh Pertanian. Setelah itu jalan Sutrans ini membelok ke kanan. Setelah belok ini namanya masih jalan Brigjen Sutrans. Di jalan ini barisan akan melewati kantor POLRES Trenggalek dan Gedung Golkar di sebelah kiri. Sementara sebelah kanan jalannya ada rumah pribadi, perumahan, kafe, warung, dan berujung pada Hotel Widowati. Jadi, Hotel Widowati adalah berada di peretigaan lampu merah. Dari sini rute mengambil jalur belok kanan. Itu adalah  Jalan Sukarno-Hatta. Jalan ini sebagian adalah jalan yang tadinya sudah dilewati, setelah pertigaan. Jalur lurus notok jalan lurus ini (ke utara) sebeanarnya adalah alun-alun. Tapi ternyata 500 Meter sebelum alun-alun, barusan harus belok kanan di perempatan Pasar Pon. Berarti ke arah timur yang melewati depan Dinas Pendidikan dan kantor Pengadilan yang sebelumnya disebutkan. Timur Dinas Pendidikan ada SMPN 5 Trenggalek yang letaknya di samping pertigaan (kanan atau selatan pertigaan). Di pertigan ini barisan mengambil jalur ke kiri (utara). 700-an meter akan sampai di perempatan Mbah Kuwot. Perempatan Mbah Kuwot merujuk pada nama warung kopo Mbah Kuwot yang letaknya dipojok selatan-barat perempatan. Itu adalah warung Kopi yang amat terkenal karena suasana warungnya masih tradisional. Dari sini belok kiri (ke barat). Kira-kira 900-an meter (setelah lewat kantor Koramil Kota Trenggalek), akan ada pertigaan. Pertigaan ini hanya tak sampai 500 meter selatannya alun-alun. Maka dari sinilah barisan belok kanan yang kemudian sudah kelihatan di depan mata alun-alun. Sampai di sini anggota barisan bernafas lega. “Alhamdulillah, sudah hampir sampai”, bisik Kormen salah satu staf yang jadi asisten Danton. Dari sini, karena setelah belok kanan di jalan selatan alun-alun artinya hampir finish, maka Danton memerintahkan untuk langkah tegap. Beberapa langkah tegap diambil, langsung belok kiri. Artinya di sisi timur alun-alun, jalan depan pendopo. Di depan pendapa itulah finish dilakukan, setelah memberi hormat pada orang-orang yang duduk di kursi di atas trotoar yang menempel pada halaman pendapa Trenggalek. “Finish!”, teriak Danton setelah membubarkan barisan. Para anggota barisan langsung bubar dan mengambil tempat duduk di trotoar. Ada yang langsung mengambil minum. Ada yang mengipas-ngipaskan bajunya untuk mengurangi keringat yang ada ditubuhnya. Hampir semua sepakat bahwa itu rute yang melelahkan. “Jan sikil koyo ceklek” (kaki rasanya mau patah), kata Herman Suhargo subag Hukum KPU Trenggalek. “Rute ini memang harus ditempuh. Heroik sekali. Meskipun tak sejauh rute long march Panglima Sudirman dari Yogya lewat Trenggalek ke timur”, kata  Ketua KPU kabupaten Trenggalek Suripto. [Hupmas]


Selengkapnya