JUM’AT SEHAT : MELIHAT KANTOR KPU TRENGGALEK DARI ATAS ANGIN

Jumat sehat di KPU Kabupaten Trenggalek tampaknya masih didominasi dengan kegitan jalan sehat keliling tempat-tempat sekitar daerah kota. Selain itu ada satu fenomena lagi, yaitu bahwa kegiatan Jumat Sehat tiap hari Jumat semakin banyak yang ikut.

Sebagaimana dikatakan oleh Wiratno, Sekretaris KPU  Kabupaten Trenggalek, awalnya acara tiap Jumat yang diisi dengan kegiatan mencari keringat dan untuk menjaga kesehatan ini pengikutnya terpencar-pencar. “Awalnya, dulu masing-masing pegawai dan komisioner punya kegiatan sesuai hobi masing-masing, ada yang bersepeda, badminton, joging, dan ada yang tidak mencari keringat. Sekarang semakin kompak”, kata Wiratno.

Ditambahkan oleh Wiratno bahwa acara olahraga mengeluarkan keringat punya fungsi untuk menjaga vitalitas tubuh agar sehat. “Ini penting karena untuk meningkatkan kinerja, bagaimana bisa semangat bekerja jika badan tidak sehat”, tambah Wiratno.

Rute Jalan Sehat kali ini adalah naik Gunung Ja’az, salah satu gunung yang bagian punggungnya menjadi tempat wisata baru yang bernama Hutan Kota. Tapi jalan menuju Puncak Gunung Ja’az yang dilakukan ini terbilang berbeda dengan yang biasa ditempuh oleh para penyuka naik gunung. Sebab, jalan yang umum dilalui adalah lewat Hutan Kota, yang dari kalau dari kantor KPU Kabupaten Trenggalek  ke timur sekitar 2 Km hingga belok kiri sedikit lewat Hutan Kota.

Jalur yang ditempuh oleh para pegawai dan Komisioner KPU Kabupaten Trenggalek ini adalah lewat belakang gunung atau sisi barat. Dari kantor KPU timur sedikit langsung masuk ke perkampungan (belok Kiri), perkampungan Dukuh Cengkong Kelurahan Tamanan.

Tidak ada petunjuk pasti, tapi hanya mengira-ngira ingatan Sujoko, salah seorang Kasubag, yang pernah lewat jalur tersebut beberapa bulan lalu. Ternyata setelah dari perkampungan mulai menginjak tanah hutan yang jalannya setapak dengan kanan-kiri penuh semak dan pohon-pohon besar, Sujoko mengaku lupa. Dari sinilah para pendaki mulai berdebat sambil guyon untuk menemukan jalan menuju puncak. Terutama ketika sudah berada di bawah gundukan tanah yang mirip batu besar yang merupakan tebing puncak gunung Ja’az.

Tanpa disadari, ternyata ada dua kelompok yang menempuh jalur berbeda. Satunya lewat sisi kiri, satunya sisi kanan. Mulai di sini medan cukup sulit, dengan kenaikan yang ekstrim. Apa lagi yang lewat jalur kanan, ternyata adalah jalur salah. Tapi karena sudah terlanjur jauh  berjalan, maka perjuangan untuk melangkahkan kaki berlanjut dengan menyusyuri jalan naik yang peuh semak berduri.

Tetapi akhirnya sampai juga di puncak. Para pendaki bernafas lega, meski keringat mengucur membasahi baju dan kaos yang disampaikan. Ternyata baru disadari bahwa rombongan lupa membawa air minum. Tapi segera terlupakan karena segarnya hawa puncak gunung. Yang tak ketinggalan adalah keindahan pemandangan yang dilihat dari puncak Gunung. Sisi manapun kelihatan dari atas karena puncak Gunung Ja’az ini merupakan gundukan tanah dan berbatu yang bisa memungkinkan melihat seluruh arah ke bawah. Termasuk arah kantor KPU, meskipun tak terlihat karena kehalangan pohon, tapi masjid besar di timurnya kelihatan kubahnya. [Hupmas]

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 36 Kali.