Berita Terkini

30

KPU TRENGGALEK DIKUNJUNGI PARTAI BERKARYA

Tanpa disangka, ternyata partai-partai politik baru juga sudah bermunculan di Trenggalek. Salah satunya adalah Partai Berkarya yang dipimpin oleh Hutomo Mandala Putra atau yang lebih dikenal dengan Tommy Soeharto, yang sudah lolos verifikasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Hal itu diketahui dengan adanya kunjungan Ketua Partai Berkarya cabang Trenggalek kemarin (Senin, 29/05/2017). Wira Negara, ketua Partai Berkarya cabang Trenggalek, memang datang tanpa pemberitahuan melalui surat. Tetapi Ketua KPU Kabupaten Trenggalek Suripto menerimanya dengan baik sebagaimana terhadap partai-partai lain sebelumnya. Maksud kedatangan Ketua partai baru yang berlambang pohon beringin tersebut adalah meminta keterangan dan informasi terkait dengan verifikasi partai politik untuk mengikuti Pemilihan Umum 2019. Ia memperkenalkan diri dan menceritakan tentang eksistensi partainya. “Kami ingin memastikan bahwa Partai Berkarya bisa lolos verifikasi yang diadakan oleh KPU, itulah maksud kedatangan kami”, tegas Wira. Ditemani komisioner KPU Kabupaten Trenggalek Nurhuda dan Nurani, Suripto menyampaikan keterangan bahwa kegiatan verifikasi partai politik untuk pemilu 2019 masih belum punya dasar aturan karena Undang-undangnya masih belum selesai dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPRRI). Dengan demikian, Suripto menambahkan, tata aturan tentang verifikasi belum ada. Menaggapi hal itu, Wira Negara mengatakan bahwa pihaknya  berharap akan mendapatkan informasi-informasi terkait perkembangan aturan-aturan tentang pemilu. Ia menambahkan bahwa pihaknya ingin berpartisipasi dengan maksimal dalam momentum demokrasi khususnya Pemilu 2019 nanti. Nurani Divisi Sumber Daya Manusia dan Partisipasi Masyarakat (SDM & Parmas) mengatakan bahwa  setelah UU Pemilu disahkan, KPU Kabupaten Trenggalek tentunya akan melakukan sosialisasi pada semua partai baik partai yang lama maupun yang baru. Nurani mengatakan bahwa pada prinsipnya KPU memang ditugasi untuk melayani semua pihak tanpa pandang bulu, dengan tujuan untuk meningkatkan partisipasi warga termasuk partai politik. “Tugas kami memang memaksimalkan agar informasi-informasi sampai pada seluruh stakeholder, agar tahapan pemilihan berjalan lancar”, tegas pria berkepala botak itu. [Hupmas]


Selengkapnya
28

KPU TRENGGALEK SOSIALISASI PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH BERKELANJUTAN

Hari ini, Rabu (24/05/2017), KPU Kabupaten Trenggalek melakukan sosialisasi tentang pemutakhiran data pemilih berkelanjutan. Sosialisasi diberikan pada beberapa perwakilan masyarakat mulai dari kalangan pemilih pemula, kaum muda, aktivis ormas, hingga stakeholder dan pemangku kepentingan terkait di pemerintah daerah Kabupaten Trenggalek seperti dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Bagian Tata Kelola Pemerintahan Setda Kab. Trenggalek, perwakilan camat, dan kelurahan. Acara dimulai pada pukul 09.30, bertempat di Ruang Diskusi Rumah Pintar Pemilu (RPP ) “Vote” KPU Kabupaten Trenggalek. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam sambutannya, Ketua KPU Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa acara sosialisasi ini dimaksudkan untuk mengajak semua pihak memahami pentingnya  pemutakhiran data pemilih berkelanjutan dan memberikan informasi yang didapat pada masyarakat secara lebih luas. Suripto menekankan pada dasar kenapa pemutakhiran data berkelanjutan dilakukan. Hal itu, kata Suripto, dimaksudkan untuk memastikan agar pemutakhiran data dilakukan secara kontinyu tanpa menunggu tahapan pemilu datang dulu. “Pemutakhiran data pemilih yang dilakukan secara berkelanjutan ini nantinya malah memperbaiki proses pemukathiran data saat tahapan pemilu masuk”,  tegas pria kelahiran Kecamatan Watulimo ini. Ditambahkan oleh Suripto bahwa pihak KPU sudah melakukan kordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait, seperti Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang salah satunya difasilitasi oleh Bagian Tata Kelola Pemerintahan Setda Trenggalek. Suripto mengatakan, pihak Bupati juga sudah berkomimen bahwa kebutuhan yang diperlukan oleh KPU Kabupaten Trenggalek akan difasilitasi dengan baik. Sementara  masuk acara inti, Divisi Program dan Data KPU Kabupaten Trenggalek Gembong Derita Hadi memaparkan bagaimana hasil pemutakhiran data pemilih berkelanjutan yang telah dilakukan, termasuk mengungkapkan apa hambatan-hambatan yang dihadapi KPU Kabupaten Trenggalek. “Proses pemutakhiran data memang salah satu proses yang paling sulit, salah satunya tumpang tindihnya wewenang dan kesadaran calon pemilih sendiri yang kurang peduli pada hak pilihnya”, papar Gembong. [Hupmas]


Selengkapnya
33

KETUA KPU KABUPATEN TRENGGALEK SOSIALISASIKAN RUMAH PINTAR PEMILU VOTE

Acara sosialisasi Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan yang dilakukan hari ini (Rabu, 24/05/2017) tak disia-siakan oleh Ketua KPU Kabupaten Trenggalek untuk mempromosikan keberadaan Rumah Pintar Pemilu ‘Vote’. Kebetukan acara sosialisasi memang bertempat di  ruang diskusi Rumah Pitar Pemilu (RPP) “Vote”. Dalam pidato membuka acara, Suripto mengatakan bahwa pihak KPU Kabupaten Trenggalek sengaja mengadakan acara di RPP Vote, supaya hadirin melihat secara langsung keberadaan RPP yang memang perlu terus disosialisasikan keberadaannya itu. Setelah menjelaskan konsep RPP dan apa saja pelayanan yang diberikan pada masyarakat, Suripto mengundang  hadirin untuk memanfaatkan rumah pintar ini kapanpun mereka menginginkannya. “Tempat ini memang kami desain untuk sarana pembelajaran dan edukasi bagi siapa saja yang ingin memahami soal demokrasi dan bagaimana penyelenggaraan pemilu di Indonesia”, ungkap Suripto. Tak lupa, pria alumnus UIN Yogyakarta ini mengajak hadirin untuk membantu menyosialisasikan keberadaan Rumah Pintar Pemilu ‘Vote’. “Supaya yang belum hadir ke sini dan belum tahu keberadaan tempat ini, bisa tahu dan memanfaatkan apa yang ada di sini”, kata Suripto. Pada saat yang sama, tak lupa para pegawai KPU Kabupaten Trenggalek juga membagikan leaflet RPP Vote yang sudah tersedia di rak-rak. Leaflet itu berisi tentang profil Rumah Pintar Pemilu ‘Vote’, mencakup pelayanan apa saja yang bisa diakses, dan informasi apa saja yang ada di RPP Vote. Para hadirin yang menerima leaflet itu langsung membacaisi leaflet itu. KPU Kabupaten Trenggalek di bawah Divisi Sumber Daya Manusia dan Partisipasi Masyarakat (SDM & Parmas) memang terus menyosialisasikan keberadaan RPP ‘Vote’ dan juga sedang menjalankan program pendidikan pemilih dalam bentuk workshop literasi yang sudah berjalan dua kali pertemuan. Workshop ini dimaksudkan untuk meningkatkan nalar kritis dan daya partisipatif para peserta yang sejak awal sudah bersedia menjadi kader pendidikan pemilih di Trenggalek. [Hupmas]


Selengkapnya
40

VALIDITAS DATA PEMILIH, PERLU FASILITASI UNTUK MEMUDAHKAN PENGURUSAN AKTA KEMATIAN

Berbagai isu tentang pemutakhiran data pemilih  muncul dalam acara sosialisasi Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan yang diadakan KPU kabupaten Trenggalek hari ini (Rabu, 24/05/2017). Salah satunya adalah soal kenapa dari tiap tahapan pemilu ke pemilu berikutnya, selalu muncul nama orang yang sudah meninggal dan dicoret dalam pemutakhiran data oleh petugas di lapangan. Sebagamana dijelaskan oleh Gembong Derita Hadi divisi Program dan Data KPU Kabupaten Trenggalek, menurut analisisnya hal itu terjadi karena Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) tidak mencoret nama orang yang meninggal dalam database kependudukan selama almarhum masih belum diuruskan Akta Kematian oleh keluarga atau saudara si almarhum. Jadi, orang yangmeninggal, selama akta kematiannya tak diurus, ya namanya akan tetap ada. Sedangkan, data kependudukan itu akan disetor ke pusat (Kemendagri). Dan data dari Kemendagri inilah yang dalam tahapan pemilu nanti jadi basis data bagi Daftar Penduduk Pemilih Potensial (DP4) yang diserahkan kepada KPU RI. Kemudian KPU RI akan menyerahkan DP4 pada KPU daerah. Di posisi ini, data yang diterima tentunya masih terdapat data orang yang sudah meninggal. Pada hal data orang yang meninggal itu dulunya, dalam pemilu sebelumnya, sudah dicoret oleh petugas dari KPU daerah. Menanggapi hal ini, perwakilan dari Disdukcapil, Nur, mengatakan bahwa memang kesadaran untuk melaporkan akta kematian rendah sekali. Salah satunya karena tidak ada kepentingan dari keluarga untuk mengurus hal itu. Karena itu, menurut Nur, seharusnya  ada intervensi atau fasilitasi dari pemerintah desa untuk membuat kematian bisa diuruskan aktanya. Akte Kematian memang bermanfaat bagi warga yang ingin mendapatkan manfaat dari akta itu untuk mengurus sesuatu. Misalnya, bagi janda atau duda (terutama bagi Pegawai Negeri) diperlukan sebagai syarat dalam menikah lagi. Akta kematian juga bis adigunakan untuk persyaratan pengurusan pembagian waris, baik bagi isteri atau suami maupun anak. Ia  diperlukan untuk mengurus pensiun bagi ahli warisnya. Selain itu Akta Kematian juga untuk mengurus uang duka, tunjangan kecelakaan, Taspen, Asuransi dan lain sebagainya. Pada kenyataannya tidak semua warga punya kepentingan untuk mengurus akta kematian guna mendapatkan manfaat dari tindakan itu. Selain itu, mengurus akta kematian harus di kantor Disdukcapil yang jaraknya bisa jadi sangat jauh bagi warga yang letaknya di daerah pinggiran. Gembong mengatakan bahwa masalah ini memang bukan masalah satu pihak saja. Juga tidak boleh saling menyalahkan. Karena satu masalah adalah masalah bersama. Ia setuju bahwa pihak pemerintah desa juga harus ikut membantu kemudahan mengurus akte kematian ini. Pemerintah daerah, terutama Disdukcapil, juga harus terus memperbaiki pelayanannya untuk memudahkan warga mengurus hal hal yang berkaitan dengan administrasi kependudukan. “Ini adalah masalah kita bersama, tak boleh saling meyakinkan”, tegasnya. [Hupmas]


Selengkapnya
34

KETUA KPU TRENGGALEK HADIRI SEMINAR KEBANGSAAN

Mencermati situasi kebangsaan akhir-akhir ini, banyak pihak yang menghawatirkan terjadinya ancaman terhadap kebhinekaan dan keutuhan NKRI, terutama meningkatnya sentiman berdasarkan prasangka kelompok baik dalam bingkai suku dan agama. Karena itulah,  pada hari Rabu (17/05/2017), pemerintah daerah Kabupaten Trenggalek menyelenggarakan Seminar yang bertajuk “Membingkai  Toleransi Antar Umat Beragama menuju Cita-cita Kebhinekaan dan Keutuhan NKRI”. Selain Ketua KPU Kabupaten Trenggalek, acara tersebut juga dihadiri oleh  Bupati Trenggalek, Dr. Emil Elestianto, M.Sc, Wakil Bupati Trenggalek HM Nur Arifin, Ketua Komisi 1 DPRD Kab Trenggalek Sukadji BSc,  Kajari Trenggalek yang diwakili oleh Parmanto SH,  Ketua Pengadilan Negeri Trenggalek Ahmad Vyrsa Rudiansyah SH CN, para pejabat OPD dilingkungan Pemkab Trenggalek, Muspika se-Kabupaten Trenggalek, perwakilan ormas dan pemuda se Kabupaten Trenggalek. Acara dibuka dengan sambutan Kepala Bakesbang yang merupakan ketua panitia acara. Menurut Widarsono Kepala Bakesbang, acara tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional, serta untuk menambah wawasan tentang kehidupan berbangsa dan bernegara yang akhir-akhir ini mendapatkan tantangan dari berbagai macam kepentingan ideologi dan politik yang ada. Setelah dibuka oleh Bupati Trenggalek, seminar   dilangsungkan dengan  nara sumber antara lain Wakapolres Trenggalek Kompol Kuswara S.H., S.I.K., dan Kasdim 0806 Trenggalek Mayor Inf Misirin. Acara ini dimoderatori oleh Agus Budi Santosa, S.Pd., M.Pd. yang juga merupakan salah satu dosen pengajar di STKIP PGRI Trenggalek. Kasdim 0806 Trenggalek Mayor Inf Misirin menjelaskan pentingnya implementasi nilai Pancasila untuk keutuhan NKRI. Ke depan, menurut Misirin, tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia akan semakin berat. Karena itu diperlukan penyatuan seluruh komponen masyarakat dengan berpedoman pada kepada kebersamaan untuk keutuhan NKRI. “Untuk menjaganya, ada empat konsensus dasar bangsa yang harus kita pegang teguh yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika” jelas Mayor Inf Misirin. Sementara itu, Wakapolres Trenggalek Kompol Kuswara, S.H., S.I.K. menekanan  pentingnya komitmen untuk mengelola kebhinekaan karena sesungguhnya kebhinekaan adalah ramhat yang jika dikelola dengan baik bisa mendorong kemajuan bangsa. [Hupmas]


Selengkapnya
33

DIVISI SDM-PARMAS KPU TRENGGALEK MENJADI PEMATERI SAFARI GEMAR MEMBACA

Selasa (16/05/2017) merupakan momen yang penting  bagi Trenggalek. Sebab pada hari itu, Trenggalek menjadi tempat yang dijadikan Perpustakaan RI sebagai tempat acara Safari Gemar Membaca. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengampanyekan budaya gemar membaca di lingkungan masyarakat. Berbagai elemen masyarakat yang peduli pada budaya membaca sebagai cara mencerdaskan bangsa dirangkul. Tak ketinggalan, Nurani Divisi Sumber Daya Manusia dan Partisipasi Masyarakat (SDM & Parmas) KPU Kabupaten Trenggalek juga dilibatkan sebagai narasumber yang mengampanyekan budaya baca di hadapan undangan. Undangan berjumlah 200 orang, yang terdiri dari tokoh masyarakat, komunitas literasi, penulis, kepala sekolah, aktivis mahasiswa, pelajar, dan lain sebagainya. Acara utama adalah talkshow kampanye budaya baca oleh para penggiat literasi, penulis, pustakawan, dan pembuat kebijakan. Selain Nurani yang didaulat sebagai aktivis literasi, mereka adalah Pustakawan dari Perpustakaan RI, Komisi X DPRRI, Pustakawan Perpustakaan Propinsi Jawa Timur, dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Trenggalek.  Selain acara talkshow, juga ditampilkan kampanye gemar membaca melalui yel-yel oleh pelajar SMKN 1 Pogalan. Ada penampilan Dongeng Anak  dari SDN 2 Prigi Watulimo. Ada juga pertunjukan Wayang Krucil yang sekaligus sebagai hiburan acara ini. Selain itu, juga ada pameran produk literasi karya penulis Trenggalek. Dihubungi di ruang kerjanya, Nurani mengatakan bahwa acara gemar membaca merupakan kegiatan yang penting karena ada korelasi positif antara meningkatnya budaya baca dengan tingkat kemajuan demokrasi, termasuk kesadaran pemilih yang penting untuk kualitas pemilu. “Apalagi, KPU Trenggalek sendiri juga punya Rumah Pintar Pemilu yang juga menjadikan literasi sebagai aktivitas untuk pendidikan pemilih”, tegas Nurani. [Hupmas]


Selengkapnya