Berita Terkini

30

SAMBUT HARI BUKU NASIONAL, KPU TRENGGALEK AMBIL TEMA SIARAN RADIO “LITERASI DAN DEMOKRASI”

Hari ini (Rabu, 17/05/2017) KPU Kabupaten Trenggalek kembali mendapatkan ruang untuk melakukan sosialisasi di Radio Pemerintah Kabupaten Trenggalek. Tema yang diambil cukup menarik, yaitu “Literasi dan Demokrasi”. Nurani, petugas siaran talkshow radio hari ini, mengatakan bahwa tema itu diambil sekaligus untuk memperingati Hari Buku Nasional yang jatuh pada tanggal 17 Mei. Mengawali siaran, Nurani menguraikan tentang asal-usul Hari Buku yang jatuh pada tanggal itu. Sejarah Hari buku diperingati dari diresmikannya pembangunan Perpustakaan Republik Indonesia di Jakarta yang tepat pada tanggal 17 Mei 1980. Hari berdirinya perpustakaan nasional  diperingati sebagai hari buku karena perpustakaan memang merupakan pusat mengakses buku yang tersedia bagi masyarakat yang tidak memiliki buku sendiri. “Pilar dunia pustka adalah buku, buku adalah jendela dunia”, tegas Nurani. Ditanya oleh penyiar kenapa budaya baca dan literasi punya kontribusi terhadap kemajuan demokrasi, Nurani mengatakan bahwa demokrasi yang maju membutuhkan adanya masyarakat yang mau berpikir dan terbuka wawasannya. Pemilih yang terliterasikan, cerdas, biasanya didukung oleh tradisi berpikir maju yang salah satunya karena sering mengakses bacaan. Dalam siaran ini, tak lupa Nurani menyosialisasikan bahwa KPU Kabupaten Trenggalek juga memiliki Rumah Pintar Pemilu (RPP) “Vote” yang juga menyediakan buku-buku bacaan dan papan papan informasi untuk menambah wawasan. RPP ‘Vote’ KPU kabupaten Trenggalek juga mendesain kegiatan workshop literasi yang meningkatkan ketrampilan membaca dan menulis untuk para pemilih pemula. Kegiatan workshop literasi adalah salah satu jenis kegiatan di RPP ‘Vote’ yang memang merupakan pusat pendidikan masyarakat, terutama pendidikan untuk kalangan pemilih.  [Hupmas]


Selengkapnya
34

KUNJUNGAN LITERASI KE RPP “VOTE”

Jumat (12/05/2017) lalu, puluhan anak muda datang ke Rumah Pintar Pemilu VOTE KPU Kabupaten Trenggalek. Sebagian dari mereka adalah peserta  fasilitasi pendidikan pemilih yang diseleggarakan oleh RPP Vote sebulan sebelumnya. Kunjungan kali ini adalah tindaklanjut dari disepakatinya para pemuda itu dengan pengelola RPP Vote untuk mengadakan kegiatan-kegiatan rutin sebagai upaya untuk menjadikan RPP Vote sebagai pusat kegiatan. Para pengunjung berdatangan sejak pukul 13.30 karena memang hari itu telah disepakati akan belajar tentang literasi sebagai cara memberdayakan diri dan menjadi generasi yang kritis. Sebagian dari mereka adalah wajah baru yang datang karena diajak dan diberitahu tentang keberadaan RPP Vote. Mereka melihat-lihat berbagai panel informasi, menonton tayangan audio visual, membaca buku-buku yang ada. Memasuki jam 14.00, acara workshop literasi dimulai. Nurani selaku Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat KPU Kabupaten Trenggalek mengajak pengunjung memahami dunia literasi yang berpilar pada budaya membaca, menulis, dan penggunaan aksara sebagai cara untuk memahami persoalan-persoalan di masyarakat. “Semoga dengan jalan ini, kita nantinya bisa memiliki pikiran kritis, sekaligus mampu menjadi orang yang memimpin kesadaran masyarakat kita—termasuk jadi para leader untuk membimbing masyarakat kita berpikir kritis”, tegas Nurani. Dalam sesi diskusi, para peserta banyak yang bertanya tentang bagaimna  teknis-teknis agar bisa menulis dan bagaimana agar budaya baca bisa menjadi budaya dalam diri kita. Sebagian pengunjung juga menceritakan tentang cara mengatasi kesulitan ketika berhadapan dengan situasi kebuntuan saat menulis. Sedangkan ada seorang anak muda yang berasal dari Kampak yang menceritakan bahwa dirinya memiliki laman (web) dan sudah menjadikan lamanya untuk menampung tulisan-tulisannya. Ia bertanya, bagaimana agar tulisan kita bisa menjadi suatu yang enak dinikmati. Nurani selaku fasilitator acara ini menjawab pertanyaan dan memotivasi mereka dengan berbagai contoh dan masukan. Peserta acara ini tampaknya semangat sekali untuk menindaklanjuti kegiatan ini dengan berkarya. Sebab, karya mereka akan diterbitkan dalam sebuah buku setelah proses workshop ini selesai dengan empat pertemuan lagi. Setelah pertemuan pertama ini, workshop akan dilanjutkan dengan tema Menulis Fiksi, Menulis Non-Fiksi, Menulis Jurnalistik, dan Public Speaking. [Hupmas]


Selengkapnya
30

KPU TRENGGALEK HADIRI RAKOR PERENCANAAN KEBUTUHAN LOGISTIK PEMILU

KPU Kabupaten Trenggalek menghadiri acara rapat kordinasi perencanaan kebutuhan logistik yang diselenggarakan oleh KPU Propinsi Jawa Timur. Acara dilaksanakan pada hari  Selasa sampai dengan Rabu, tanggal 9 dan 10 Mei 2017. Rakor ini diadakan  di Tanjung Kodok Beach Resort, jalan Raya Paciran Lamongan. Rakor kali ini sebagai tindak lanjut surat Sekjen KPU RI Nomor 231/SJ/II/2017 perihal Pelaksanaan Kegiatan Koordinasi Perencanaan Kebutuhan dan Pengelolaan Logistik Pemilu/ Pemilihan serta Penganggarannya. Dari KPU Kabupaten Trenggalek, yang hadir adalah Komisioner Divisi  Keuangan, Umum dan Logistik, Pejabat Pengadaan, dan operator Silog.  Demikian juga dari KPU Kab/Kota se Jawa Timur. Dalam sambutanya, Ketua KPU Propinsi Jawa Timur Eko Sasmito mengatakan bahwa acara rakor kali ini istimewa, karena dihadiri oleh Ketua KPU RI yang merupakan  Ketua KPU RI.  Eko mengharapkan Ketua KPU RI mampu memberikan inspirasi dan arahan kepada peserta rakor yang nantinya akan bermanfaat bagi proses penyelenggaraan pemilu di masa mendatang, terutama yang terdekat adalah Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2018. Dalam pidato arahannya, Arif Budiman sebagai Ketua KPU RI berpesan agar hati-hati  dalam mengelola perencanaan dan pelaksanaan pilkada, sebab sedikit kesalahan berakibat pada penganggaran. Ia mencontohkan di daerah  Papua, Maibran, di mana terjadi penghitungan suara ulang  1 TPS yang menghabiskan anggaran yang sangat besar. “Di Jatim yang  ada 38 Kab Kota, lebih besar dari jumlah provinsi di Papua, tentu memerlukan perhatian yang sangat urgent, mengingat besarnya jumlah Daerah di Jatim dengan perbedaan karakteristik masyarakatnya”, papar Arif. Sementara itu dari sisi pengelolaan keuangan dan pengadaan barang, Komisi Keuangan, Umum, dan Logistik KPU Propinsi Jawa Timur Dwita Hayu Sinta mengatakan bahwa terkait pembentukan pokja ULP bisa dibentuk di setiap satker. Pokja ULP selalu  “connect” dengan LPSE KPU RI. Dewita mengatakan, jika sumber daya terbatas, maka  KPU Kabupaten/Kota bisa  mengambil pejabat dari  luar untuk dijadikan pokja ULP. “Misal PPK dirangkap KPA kemudian mantan PPK menjadi ketua pokja ULP KPU Kab/Kota”, paparnya. Sementara itu terkait dengan  penambahan jumlah DPT, Divisi Teknis KPU Propinsi Jawa Timur Choirul Anam mengatakan bahwa  asumsinya  per tahun cuma  1%. Ia menyarankan agar bagi kabupaten/kota yang tidak Pilkada pada tahun 2018, agar rata-rata per TPS untuk Pilgub Jatim sekitar 475 pemilih. Ia juga meminta KPU kabupaten/kota untuk melakukan pleno untuk menentukan jumlah pemilih per TPS. [Hupmas]


Selengkapnya
30

KPU TRENGGALEK TERUS KONTROL KINERJA 2017

Upaya melakukan kontrol terhadap kinerja terus dilakukan. Karena itulah dalam Rapat Pleno mingguan (Senin, 08/05/2017) kemarin, agenda pembahasan terhadap kinerja dan serapan anggaran dilakukan. Dalam rapat yang dihadiri oleh komisioner, sekretaris, kasubag dan notulen ini, dalam pembukaannya Ketua KPU Kabupaten Trenggalek Suripto mengatakan  bahwa kegiatan yang berbasis anggaran yang sudah bisa dilakukan harus segera dieksekusi. Hal itu, kata Suripto, mempertimbangkan  bahwa di bulan-bulan akhir tahun 2017 nanti akan banyak kegiatan terkait persaiapan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur yang akan menyita waktu. “Karena itu, untuk kegiatan yang berbasis anggaran sekiranya segera diselesaikan”, tegasnya. Dalam rapat ini, sekretaris KPU Trenggalek Wiratno melaporkan bahwa serapan anggaran hingga tanggal 8 Mei 2017 secara total  mencapai 34,10 persen.  Serapan paling banyak adalah anggaran untuk belanja modal (sudah mencapai 76%). Untuk belanja barang baru terserap 31%. Suripto mengingatkan agar kinerja dan serapan anggaran supaya terus dipacu setidaknya pada semester pertama yang akan berakhir pada bulan Juni mendatang. Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa kegiatan yang bersifat non-bugeter juga terus harus dilakukan, terutama pengisian rumah pintar pemilu.


Selengkapnya
37

KPU TRENGGALEK PINDAHKAN PERLENGKAPAN PEMILU KARENA GUDANG DIPAKAI KEGIATAN OLAHRAGA

Karena gudang yang dipakai menyimpan perlengkapan pemilihan berada di stadion Minaksopal Kabupaten Trenggalek, KPU Kabupaten Trenggalek harus memindah perlengkapan tersebut dari gudang yang akan dipakai kegiatan olahraga. Hal itu disampaikan oleh Soejoko, kasubag yang membidangi logistik KPU Kabupaten Trenggalek. Proses pemindahan sudah dilakukan sejak beberapa hari ini setelah pihak Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga melakukan kordinasi tentang upaya menggunakan tempat gudang penyimpanan bilik dan kotak suara KPU Kabupaten Trenggalek itu untuk ditempati para tamu yang melakukan kegiatan olahraga di Stadion Minaksopal. Menurut informasi yang  didapat, sejak ketua Persiga (Persatuan Sepakbola Trenggalek) diketuai oleh Tarkiyat dan didukung oleh pemerintah daerah, di stadion Minaksopal Trenggalek akan banyak pertandingan sepakbola di mana tim Persiga Trenggalek bertanding dalam kompetisi yang disebut Liga Nusantara. Akibatnya, akan banyak pertandingan yang dilakukan di stadion Minaksopal, terutama ketika menjamu di kandang sendiri. Karena itulah, KPU Kabupaten Trenggalek yang selama ini menggunakan ruangan di stadion tersebut, harus memindah perlengkapannya. Menurut Soejoko, pemindahan dilakukan di ruangan yang berbeda, tetap di kawasan stadion tersebut. “Tetap berada di stadion, hanya beda ruangan”, papar Soejoko.[Hupmas]


Selengkapnya
30

KPU TRENGGALEK INGIN MENDEKATKAN TPS DENGAN PEMILIH

Dalam rangka mempersiapkan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) yang rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2018, KPU Kabupaten Trenggalek kembali mengadakan rapat pleno untuk mendiskusikan soal kebutuhan Tempat Pemungutan Suara (TPS). Rapat dilaksanakan pada hari ini (Senin, 25/04/2017) di aula KPU Trenggalek, dihadiri oleh seluruh komisioner , sekretaris, dan kasubag. Tujuan rapat ini adalah mencari format jumlah TPS yang ideal sesuai kebutuhan. Kebutuhan yang dimaksud adalah untuk memudahkan beberapa hal, demikian kata Ketua KPU Kabupaten Trenggalek, Suripto dalam pendahuluannya memimpin rapat. Pertama-tama, menurut Suripto, TPS yang dibuat harus  memudahkan secara teknis pemilih untuk menjangkau  TPS. “TPS yang jauh dari pemilih akan mengurangi kemauan untuk hadir ke TPS, partisipasi pemilih  bisa tidak maksimal”, tegas Suripto. Ditambahkan bahwa upaya mendekatkan TPS pada pemilih berarti bukan berarti semakin memperbanyak jumlah TPS. Tetapi memetakan kembali keberadaa TPS dari sisi mana yang dikurangi dan mana yang ditambah. Selain itu, pertimbangan anggaran juga akan digunakan karena bertambahnya TPS berarti juga berdampak pada anggaran penyelenggaraan suatu pemilihan. Dari uraian Ketua KPU Suripto, kemudian rapat berkembang menjadi diskusi yang membicarakan beberapa hal. Salah satunya adalah bahwa jumlah TPS yang mempertimbangkan jumlah pemilih juga akan  berhadapan dengan pertambahan jumlah pemilih dan pengurangan jumlah pemilih. Hal ini mengingat, pelaksanaan Pilgub Jatim 2018 masih ada waktu setahun lebih sejak sekarang. Dari sini dibuat estimasi bahwa pertambahan pemilih akan berkisar 4 persen. Hal itu didasarkan pada penambahan waktu sebelumnya dalam mengacu pada Pemilihan terakhir.  Jika estimasi penambahannya adalah sekitar 4 persen, maka dari jumlah pemilih di Pemilihan terakhir (Pilbub 2015) yang jumlah pemilihnya adalah 575.118, perkiraan pemilih pada Pilgub Jatim nanti adalah sekitar 598.118. Dari situ kemudian rapat Pleno menyepakati  bahwa kebutuhan TPS dalam Pilgub Jatim 2018 di Trenggalek adalah sebesar 1.350 TPS, artinya ada penambahan 50 TPS dibanding Pilbub 2015. Jumlah ini akan kembali diusulkan ke KPU Propinsi Jawa Timur sebagai bahan untuk menyusun anggaran Pilgub Jatim 2018. Anggaran tersebut akan didapat dari  hibah pemerintah daerah Propinsi  Jawa Timur. [Hupmas]


Selengkapnya