
INGIN BUKA AKSES PEMILIH DISABILITAS, KPU KORDINASI DENGAN SLB BAYANGKARI
Untuk menindaklanjuti upaya memaksimalkan pelayanan terhadap para penyandang disabel dalam pemilu dan demokrasi, kemarin (Rabu, 26/07/2017) KPU Kabupaten Trenggalek melakukan kordinasi dengan pihak Sekolah Luar Biasa (SLB) Bayangkari Trenggalek. Diwakili oleh Gembong Derita Hadi selaku divisi Program dan Data, Gembong datang ke SLB Bayangkari untuk melakukan diskusi dengan Kepala Sekolah, Bapak Pardiono.
Diskusi kecil dilakukan untuk menggali informasi seputar keberadaan penyandang disabilitas di sekolah dan bagaimana pelayanannya selama ini. Menurut Gembong, dari diskusi tersebut terungkap tentang jumlah siswa-siswi di SLB Bayangkari. Meskipun belum mendapatkan jumlah pasti tentang perkiraan jumlah pemilih yang potensial untuk mengikuti Pemilihan di Pilkada 2018 maupun Pileg-Pilpres serentak 2019, setidaknya baru dipahami bahwa di sekolah SLB, umur seorang murid tidak ekivalen dengan tingkat kelasnya.
Misalnya, kata Gembong, anak yang SD bisa sudah berusia 23 tahun. Hal itu berkaita dengan tingkat perkembangan mental yang tidak sama dengan yang lain. Hal ini kaitannya dengan fakta bahwa pemilih yang sudah berusia 17 tahun tidak selalu ada di kelas SMA. “Jadi ternyata hal ini saya sendiri juga baru tahu, dan alhamdulillah saya diskusi sehingga ke depan banyak hal yang harus dijadikan pertimbangan berdasarkan fakta lapangan”, papar pria asal Kecamatan Dongko itu.
Dari pihak sekolah, Gembong mendapatkan data bahwa jumlah total pelajar yang berada di SLB Bayangkari sejumlah 209, mulai tingkat SD, SMP, hingga SMA. Sementara itu juga ada fakta bahwa berkaitan dengan pemungutan suara dalam momen pemilu nanti, yang harus jadi pertimbangan bahwa ada sebagian murid yang juga tinggal (berasrama) di sekolah. “Ini terkait dengan tempat memilih nanti, yang juga harus kita pertimbangkan”, tegasnya.
Gembong juga mendapatkan informasi bahwa pelayanan hak-hak kependudukan murid SLB Bayangkari juga sudah terlayani. Misalnya, pihak Disdukcapil Trenggalek juga beberapa kali kordinasi kaitannya dengan pembuatan KTP siswa-siswi. “Bahkan beberapa kali Dukcapil juga datang melakukan perekaman e-KTP ke sekolah”, kata Gembong menirukan kepala sekolah SLB Bayangkari. [Hupmas]