TRENGGALEK— Hari ini, Senin tanggal 31 Oktober 2022, Humas KPU Kabupaten Trenggalek berkesempatan untuk mewawancarai kawan-kawan yang menjadi verifikator tahapan Verifikasi Faktual Keanggotaan Partai Politik calon Peserta Pemilu Tahun 2024. Banyak kisah saat Verifikasi Faktual Door to Door dilaksanakan. Perjuangan para verifikator KPU Kabupaten Trenggalek dalam melaksanakan tahapan Verifikasi Faktual Keanggotaan Partai Politik Calon Peserta Pemilu Tahun 2024 patut diapresiasi.
Hal tersebut karena para verifikator dituntut untuk mampu melakukan pengecekan secara langsung dari rumah ke rumah anggota partai politik yang menjadi sampel. Seperti halnya dialami oleh tim I yang dipimpin oleh Istatiin Nafiah, Anggota KPU Kabupaten Trenggalek Divisi Teknis Penyelenggaraan. Tim tersebut melakukan verifikasi faktual ke rumah-rumah di desa-desa wilayah kecamatan Pule dan Tugu. Istatiin mengatakan bahwa tim yang dipimpin oleh dirinya tersebut harus melakukan verifikasi faktual 575 orang yang menjadi sampel.
Menurut Istatiin, jumlah yang cukup besar tersebut memiliki tantangan tersendiri bagi timnya dalam menyelesaikan verifikasi faktual keanggotaan dengan baik dan tepat waktu. Hal tersebut karena besarnya wilayah dan juga jumlah anggota yang harus diverifikasi. Meskipun demikian, Istatiin beserta Timnya tidak putus asa. Mereka mengatur strategi untuk dapat menyelesaikan verifikasi faktual dengan mengoptimalkan seluruh anggota tim tersebut. “Tugas tersebut memang berat, tapi itu harus dilaksanakan karena memang menjadi tugas dan kewajiban verifikator Tim I. Kami harus mempunyai strategi untuk mampu menyelesaikan verifikasi tersebut”, ungkap Istatiin.
Lebih lanjut Istatiin mengatakan bahwa di dalam timnya tersebut terdapat 8 (delapan) orang anggota termasuk dirinya, yang terdiri atas 4 (empat) orang perempuan dan 4 (empat) orang laki-laki. Istatiin mengakui bahwa semangat kawan-kawan sempat sedikit mengendor ketika Trenggalek dilanda banjir dan tanah longsor. Namun, dirinya beserta Komisioner lainnya terus menyemangati kawan-kawan dan juga turut terjun langsung ke rumah-rumah anggota yang menjadi sampel.
Istatiin menambahkan bahwa seluruh Tim Verifikator, tidak hanya timnya, memiliki tantangan yang berat untuk dapat menyelesaikan verifikasi faktual dengan baik dan tepat waktu. Istaiin mencontohkan Verifikator wilayah Munjungan, Watulimo, Gandusari, dan juga Kecamatan Trenggalek Kota yang pada saat hari pertama pelaksanaan verifikasi faktual dilanda banjir dan tanah longsor yang menenggelamkan hampir separuh wilayah Kabupaten Trenggalek.
Untuk mengatasi hal tersebut, dirinya bersama Komisioner lainnya dan juga Sekretaris melakukan koordinasi via telepon untuk memantau perkembangan situasi wilayah saat bencana terjadi. Seperti halnya Tim 4 yang dipimpin oleh Nurani, Anggota KPU Kabupaten Trenggalek Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber daya Manusia. Tim 4 menyasar wilayah Trenggalek, Karangan, dan Bendungan. Istatiin menjelaskan bahwa meskipun wilayah kecamatan Trenggalek Kota cukup datar dan hanya beberapa desa yang berada di pegunungan tetapi bencana banjir akibat meluapnya sungai Ngasinan yang membelah wilayah kecamatan Trenggalek Kota cukup menyita pikiran dan juga memunculkan kekhawatiran dari para verifikator. “Semua khawatir verifikasi tiudak dapat diselesaikan tepat waktu, banjir dan tanah longsor terjadi di seluruh wilayah Trenggalek, yang pegunungan longsor, dan yang Trenggalek Kota banjir. Bahkan wilayah yang biasanya tidak banjir saat itu juga dilanda banjir”, ungkap Istatiin.
Untuk mengatasi hal tersebut, KPU Kabupaten Trenggalek melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Trenggalek, BPBD, dan juga jajaran Forkopimda untuk mengetahui peta terdampak bencana secara pasti untuk menjaga keselamatan verifikator dan juga verifikasi dapat selesai tepat waktu. “Kami tidak ingin ada korban, semua verifikator harus selamat, tahapan juga selesai tepat waktu, KPU Kabupaten Trenggalek melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Trenggalek, BPBD, dan juga jajaran Forkopimda untuk mengetahui peta terdampak bencana secara pasti”, jelas Komisioner berjilbab ini.
Sementara itu, menurut Nurani, Anggota KPU Kabupaten Trenggalek Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber daya Manusia, yang memimpin Tim 4 yang memverifikasi wilayah Trenggalek, Karangan dan Bendungan bahwa Timnya mengambil strategi untuk mendahulukan desa/kelurahan yang aman dari banjir dan tanah longsor. Dijelaskannya, untuk wilayah Kelurahan Kelutan dan Tamanan kami lakukan verifikasi setelah air surut. “Kami ambil strategi untuk mendahulukan desa/kelurahan yang aman dari banjir dan tanah longsor. Untuk wilayah Kelurahan Kelutan dan Tamanan kami lakukan verifikasi setelah air surut, demikian pula dengan wilayah Desa Sumberdadi yang jalan akses desanya tertimbun longsor”, ungkap Nurani, Komisioner yang juga pegiat literasi demokrasi tersebut.
Pengalaman menarik juga dialami Tim 3 yang dipimpin oleh Muhammad Indra Setiawan, Anggota KPU Kabupaten Trenggalek Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi. Indra, panggilan akrabnya, mengatakan bahwa kawan-kawan sangat berintegritas dan penuh dedikasi. Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa kawan, tidak hanya Tim 3, yang rumahnya kebanjiran dan jalan akses rumahnya tertimbun material longsor tetap berangkat verifikasi menuju wilayah yang aman/tidak terkena bencana. Indra menambahkan bahwa ada verifikator yang ketika pulang rumahnya sudah penuh dengan air dengan tinggi se-dada orang dewasa dan anak serta orang tuanya mengungsi ke tempat yang aman. “Kawan-kawan sangat berintegritas dan penuh dedikasi. Dibuktikan dengan beberapa kawan, tidak hanya Tim 3, yang rumahnya kebanjiran dan jalan akses rumahnya tertimbun material longsor tetap berangkat verifikasi menuju wilayah yang aman/tidak terkena bencana. Ada verifikator yang ketika pulang rumahnya sudah penuh dengan air dengan tinggi se-dada orang dewasa dan anak serta orang tuanya mengungsi ke tempat yang aman. Bahkan kawasan yang terkena bencana samai saat ini belum pulih seratus persen”, ungkap Indra, Komisioner yang membidangi Perencanaan, Data dan Informasi tersebut.
Demikian pula yang terjadi pada Tim 2 yang dipimpin oleh Imam Nurhadi, Anggota KPU Kabupaten Trenggalek Divisi Hukum dan Pengawasan. Tim 2 yang menyasar daerah Munjungan, Kampak dan Gandusari harus mampu mengatasi sulitnya medan yang tinggi, terjal, dan juga licin karena hujan. Ha tersebut juga dialami Tim 5 yang dipimpin oleh Gembong Derita Hadi, Ketua KPU Kabupaten Trenggalek yang harus mampu menyelesaikan verifikasi faktual di saat Panggul, Dongko, dan Suruh dilanda banjir dan longsor yang parah.
Menurut Gembong Derita Hadi, Ketua KPU Kabupaten Trenggalek, bahwa semua kegiatan dapat berjalan dengan baik apabila ada kerjasama yang baik, solid, saling bersinergi dan tentunya menegakkan integritas. “Semua kegiatan dapat berjalan dengan baik apabila ada kerjasama yang baik, solid, saling bersinergi dan tentunya menegakkan integritas. Semangat untuk menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu serta saling bergotong-royong membuktikan bahwa kita mampu menyelesaikan tugas”, terang Gembong. [Wr]
Selengkapnya