Berita Terkini

40

Khutbah Idhul Fitri 1437 H : Ketua KPU Trenggalek Tegaskan Kepemimpinan Berkarakter

KPU-TRENGGALEKKAB.GO.ID. Bertolak belakang dengan profesi yang dijalaninya dalam aktivitas sehari-hari,  Suripto Ketua KPU Kabupaten Trenggalek bertindak sebagai khotib dalam sholat Idhul Fitri  1437 H di halaman SD 2 Kelurahan Surodakan, Trenggalek.  Serangkaian ibadah sunnah yang didahului dengan puasa di bulan Ramadhan tersebut berjalan dengan khusuk dan diikuti  para jamaah yang memenuhi halaman hingga meluap ke teras sekolah yang terletak di Jl.Jaksa Agung Suprapto No. 30 B Trenggalek. Menurut panitia pelaksana H. Farid Oenarno,  Ibadah Sholat Idhul Fitri di tempat ini sudah rutin diselenggarakan setiap tahun, dan alhamdulillah dari tahun ke tahun jama’ahnya semakin meningkat. Momentum ini adalah wujud dari hari kemenangan umat Islam setelah perang menahan lapar, dahaga dan segala yang membatalkan puasa selama sebulan. Hal ini berarti  bahwa tingkat kesadaran beragama umat Islam semakin meningkat dan kami sangat berharap agar kesucian di hari yang fitri ini akan tetap terpelihari di hari-hari berikutnya, tegas Farid. Sementara itu, dalam mengawali materi khutbahnya  berjudul “Kepemimpinan Berkharakter Untuk Membangun Peradaban”, Suripto menegaskan  Kemaha bijaksanaan Alloh  yang telah menganugerahkan nikmat iman, Islam, dan ihsan kepada umatnya. Dengan ketiga nikmat tersebut menurut alumnus IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini  memberikan kekuatan lahir dan batin kepada kita  untuk dapat menunaikan ibadah puasa sebulan penuh. Suatu ibadah yang berfungsi sebagai sarana pendidikan untuk mengasah spritualitas manusia agar menjadi pribadi bertakwa. Pribadi yang menyadari hakikat dirinya sebagai hamba Allah sekaligus menginsyafi tujuan penciptaannya di muka bumi sebagai khalifah, tegas Ripto. Selanjutnya dengan semangat yang tinggi kandidat doktor dari Universitas Negeri Yogyakarta tersebut mengelaborasi pentingnya kesadaran manusia untuk memperkuat kepemimpinan di kalangan umat Islam. Kesadaran ini merupakan tanda keberhasilan seseorang dalam menjalankan rangkaian ibadah di bulan Ramadhan. Puasa, tarawih, tadarus, zakat, dan sedekah hakikatnya adalah media metamorfosa yang disediakan Allah untuk mengasah kepemimpinan manusia. Jika semuanya dijalankan dengan baik dan penuh penghayatan, maka di hari yang fitri ini, kita akan menjadi sosok baru yang berbeda dengan sebelumnya dan mampu memimpin perubahan, tutur Ripto memantabkan. Lebih lanjut bapak dua anak ini menandaskan bahwa kesuksesan menjalankan ibadah puasa bukan terletak pada kekuatan menjauhi faktor yang membatalkannya sejak fajar menyingsing hingga matahari terbenam. Tapi harus tercermin dari sikap dan perilaku sebelas bulan berikutnya. Sejak hari ini sampai Ramadhan yang akan datang. Oleh sebab itu, Ripto mengajak jamaah  untuk menjadikan hari kemenangan ini sebagai momentum perubahan. Patrikan niat untuk mengisi hari-hari di masa depan, dengan aktivitas multiguna yang bernilai ibadah. Kuatkan tekad untuk menjadi pembaharu, lalu hadirkan perubahan positif bagi keluarga, lingkungan dan masyarakat, bangsa dan negara. Didalam mengemban misi kekhalifahan di muka bumi, mantan aktivis HMI ini menghimbau agar umat Islam lebih banyak bercermin pada kepemimpinan Rosululloh SAW.  Karena Nabi adalah seorang pemimpin sekaligus kepala negara yang disayangi kawan dan disegani lawan. Teladan ideal dalam berdemokrasi dengan menyelesaikan semua masalah duniawi melalui musyawarah. Beliaulah kekasih Allah yang sukses mengubah bangsa Arab yang jahiliah menjadi madaniah, yang barbar menjadi penyabar, dan yang sektarian menjadi egalitarian, urai Ripto setengah berdeklamasi. Menurutnya, prestasi Rasulullah diatas  telah menginspirasi jutaan tokoh lain di dunia dalam melakukan perubahan dan menggerakkan pembaruan. Jadi, adalah sebuah keharusan bagi umat Islam, untuk menjadikan beliau sebagai rujukan utama dalam seluruh aspek kehidupan. Sifat, sikap, tindakan, dan ucapan seorang pemimpin sebisa mungkin selaras dengan yang dicontohkan Rasulullah SAW. Sejarah sudah memberikan paparan yang jelas empat karakter seni kepemimpinan Rosululloh, yakni: adalah shidiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (komunikatif), fathonah (cerdas/visioner. Jadi, yang perlu kita lakukan saat ini adalah memahami esensi dari setiap karakter tersebut, sehingga bisa diaplikasikan dalam seni kepemimpinan Indonesia modern, kata Ripto meyakinkan.   Di bagian akhir  khutbahnya, Suripto  mengajak umat untuk memohon kehadhirat Allah SWT, agar pemimpin kita selalu di beri kekuatan untuk menapaki jalan yang benar dan dijadikannya sebagai pemimpin yang amanah. Beliau juga berdoa semoga Allah SWT segera menyadarkan para pemimpin di negeri ini  untuk menjalankan amanatnya secara jujur, transparan, dan penuh keikhlasan sehingga negeri ini betul-betul menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Negeri yang jauh dari bencana karena pemimpinnya semakin dekat pada penciptanya, yaitu Allah SWT, pungkas Ripto mengakhiri khutbahnya. (Ripto)


Selengkapnya
45

PATNA SUNU, ANGGOTA KPU KABUPATEN TRENGGALEK DIVISI HUKUM, PENGAWASAN SDM, DAN ORGANISASI

KPU-TRENGGALEKKAB.GO.ID. Dalam kesehariannya Patna Sunu merupakan pria yang ramah. Dia  lahir di Dusun Kademangan, Rukun Tetangga 005, Rukun Warga 002, Desa Bendoagung, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek. Dibesarkan oleh pasangan keluarga Nahdliyin/NU (Siswantoro-Murtiatin) yang bijaksana, santun dan disiplin karena berlatar belakang sebagai pensiunan guru SD (ayah) dan pedagang (ibu). Lulusan Fakultas Hukum Universitas Airlangga ini (2000) dan menyelesaikan S-2 nya (2012) dikampus yang sama, banyak mewarnai aktivitasnya selama berkuliah dengan berdemonstrasi, berdiskusi, jurnalis kampus, dan bekerja part-time sebagai suveyor diberbagai lembaga survey marketing (INMAR, Accorn dan MarkPlus) untuk menyambung hidup. Dua tahun menjelajah Ibu Kota, magang setahun sebagai reporter Tempo News Room/TNR salah satu anak media Grup Tempo membuahkan pengalaman dan banyak jaringan, carut marutnya Jakarta membuat anak singkong ini terdepak dari persaingan ketat Jakarta. Kembali ke Surabaya, basis kota perjuangan banyak melakukan aktivitas pendampingan dan advokasi rakyat miskin kota/stren kali Surabaya dengan kelompok UPC (Urban Poor Consortium pimpinan Wardah Hafidz), Advokasi Warga Tubanan, advokasi warga Rawa Sekaran Lamongan dengan LBH NU. Di tengah ikhtiar advokasi tersebut, pria yang berpacaran dengan Ahrish Hidayah selama hidupnya ini banyak mengerjakan penelitian dari LP3ES Jakarta di wilayah Jawa Timur, mulai dari partisipasi politik warganegara, 100 hari pemerintahan reformasi, Pemilu dan Demokrasi maupun sebagai trainer voters of education. Karier yang monumental dalam kepemiluan oleh ayah dari 2 orang anak (Aulia  Maharani dan Arkana Abinaya Ataullah) ini adalah mengawal demokrasi Indonesia selama 3 periode di Kabupaten Trenggalek, dengan damai, demokratis, dan tanpa kekerasan. Tercatat sebagai Ketua Ikatan Sarjana Hukum Indonesia (ISHI) Kabupaten Trenggalek (2012-2014). Dan terakhir, pernah menjabat sebagai Ketua KPU Trenggalek periode (2008-2014) dan menyelesaikan S-2 nya, dengan tesis ”Dasar Kewenangan Pelelangan Barang Milik Negara Oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, (2012)” adalah kebanggan tersendiri buatnya. [NRN]


Selengkapnya
78

PROFIL DR. SURIPTO, SAg, MPd.I : KETUA KPU KABUPATEN TRENGGALEK

KPU-TRENGGALEKKAB.GO.ID. Suripto, lahir di Trenggalek, 25 Maret 1970. Dalam pergumulan hidupnya ia dibesarkan dalam tradisi keluarga dan masyarakat petani desa yang termarginalkan secara ekonomi, sosial, politik dan kebudayaan, tepatnya di Dusun Ketro Desa Dukuh Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Masa kecilnya dihabiskan di daerah kelahirannya bersama kedua orangtua dan saudara-saudaranya. Ditempat inilah ia tumbuh dan berkembang menjadi seorang anak dengan latar belakang pendidikan, culture dan pemahaman agama yang sangat kental dipengaruhi oleh iklim masyarakat sekitarnya. Sebagaimana anak-anak desa lainnya, aktivitas Suripto kecil di pagi hari belajar  di MIM (Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah) Dukuh lulus tahun 1984 dan di malam harinya belajar mengaji di Masjid  dekat rumahnya hingga tamat MTsN Trenggalek Filial di Prigi tahun 1987. Dalam meniti jenjang pendidikan tingkat lanjut, menjelang masa remaja beliau hijrah dari daerah kelahirannya untuk belajar di MAN Tulungagung (sekarang MAN I) dan diselesaikannya tahun 1990. Cita-citanya untuk kuliyah sempat tertunda setahun karena terkendala biaya. Masa trasnsisi tersebut dipergunakan belajar bahasa Inggris di BEC (Basic Engglish Course)  TC-30 di Pare-Kediri dibawah bimbingan Mr. M. Kalend O.  Ketika memasuki usia dewasa impian kuliyah di perguruan tinggi dapat terwujud dengan diterimanya di kampus pilihan IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (sekarang UIN) hingga lulus S-1 tahun 1998. Adapun pendidikan Pascasarjana (S-2) diselesaikan di Universitas Muhammadiyah Surabaya tahun 2007 dengan predikat Wisudawan Terbaik “Cumlaude” dengan theses berjudul “Rekonstruksi Pemikiran Pendidikan Islam Dalam Paradigma Pemikiran Filsafat Iqbal”. Sejak mahasiswa ia aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan, penelitian dan volunteer sosial kemasyarakatan. Aktif di HMI, Pers Mahasiswa ARENA IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan Peneliti dalam Penelitian Potensi dan Kendala Manajemen PTS di Indonesia 1993, Penelitian Kebiasaan Membaca Surat Kabar Harian  1994 serta Penelitian untuk penerbitan buku “Profil 10 Universitas Swasta Terkemuka Indonesia” dan “Profil 10 Sekolah Tinggi Swasta Terkemuka Indonesia” sejak tahun 1994-1997. Diluar kampus, Suripto juga aktif di Yayasan Bina Potensia Yogyakarta, sebuah ornop yang bergerak dalam bidang pendidikan, pengorganisasian dan penelitian, seputar issu-issu pendidikan masyarakat sipil. Disamping aktif dalam berbagai Seminar dan Lokakarya Ilmiah, sejak tahun 1999 ia lebih concern dalam advokasi kebijakan di Kabupaten Trenggalek  serta giat mengorganisir petani, nelayan dan penguatan UMKM melalui Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (PAMA) yang dipimpinnya. Pengalaman langsung bersama masyarakat dibidang  Community Development, Capcity Building, Community Organizer mengantarkan dirinya dipercaya dalam menangani berbagai program, diantaranya:1). Facilitator Provider dalam Project P2MPD, Kerjasama Bappenas-ADB tahun 2001-2003, 2). Project Coordinator  dalam Penataan Sistem Badi Hasil Penangkapan Ikan  Nelayan Pursein Pada Co-Fish Project (Coastal Community And Fisheries Resource Management Project)  Kerjasama ADB-Departemen Kelautan & Perikanan Tangkap Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Tahun 2003, 3). Project Coordinator  dalam PKH (Pengelolaan KeanekaragamanHayati) Pada Co-Fish Project (Coastal Community And Fisheries Resource Management Project), Kerjasama ADB-Departemen Kelautan & Perikanan Tangkap Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Tahu 2004, 4). Project Coordinator dalam Pengelolaan UPK (Unit Pengelola Keuangan) Pada Proyek Pengembangan Desa Model Gerdu Taskin Jatim di Desa Barang Kec. Panggul, Kerjasama dengan BAPEMAS Jatim , Tahun 2005, 5). Tim Penyusun STRADA PDT (Strategi Daerah Dalam Pembangunan Daerah Tertinggal) Tahun 2007-2009 di 6 Kecamatan Kabupaten Trenggalek, Kerjasama Bappekab Trenggalek-Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, Tahun 2006, 6). Penanggung Jawab program PIDRA (Participatory Integrated Developmen in Rainfed Areas)  di 15 Desa, 6 Kecamatan,  Kabupaten Trenggalek yang didanai dari IFAD (International Fund for Agricultural Development) Italy tahun 2006-2009, dan 7). Narasumber dalam bergagai diklat, workshop, seminar, lokakarya, TOT yang diselenggarakan pemerintah, swasta maupun CSO (Civil Society Organization) Meskipun berprofesi sebagai pengelola konstalasi politik, disela-sela kesibukannya sebagai Ketua KPU Kabupaten Trenggalek, mantan aktivis HMI ini memiliki dedikasi yang tinggi terhadap dunia keilmuan. Ayah dari dua putri; Fidya Fatma Fadhillah dan Fara Verifika Fadhillah hasil dari perkawiannya dengan Prasetyorini, SE  ini masih terus semangat untuk menuntut ilmu. Pria yang sempat mendalami ilmu social di Program Pascasarjana UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) telah berhasil menyelesaiakan studi S-3  dan dikukuhkan sebagai Doktor Ilmu Pendidikan pada tanggal 11 Agustus 2017 di Universitas Negeri Yogyakarta  bimbingan Prof. Zamroni, MSc, Ph.D sebagai Promotor dan Dr. Dwi Siswoyo, M.Hum selaku Co-Promotor. Ujian terbuka di AULA Lantai 3 Gedung Pasca Sarjana UNY tersebut  yang dipimpin oleh Prof. Dr. Achmad Dardiri, M.Hum sebagai Ketua Sidang/penguji, Dr. Mohammad Nurwangit, MSi selaku Sekretaris sidang/penguji, Prof.Dr. Sarbiran, M.Ed dan Dr. Kasiyarno, M.Hum masing-masing sebagai penguji utama dan penguji, Prof. Zamroni, MSc.Ph.D sebagai penguji dan Dr.Dwi Siswoyo, M.Hum juga sebagai penguji. Komitmen Soeripto sebagi penyelenggara pemilu ditopang dengan kompetensi akademiknya diharapkan akan meningkatkan profesionalisme dalam menyelenggarakan pemilu.(Humas)


Selengkapnya
36

MUDIK LEBARAN DI KALANGAN KOMISIONER DAN PEGAWAI KPU KABUPATEN TRENGGALEK

KPU-TRENGGALEKKAB.GO.ID. Fenomena mudik lebaran adalah hal yang lumrah terjadi tiap menjelang hari raya, dengan segala suka dan dukanya. Demikian halnya yang terjadi di kalangan personil KPU Kabupaten Trenggalek. Gejala mudik ini juga disinggung oleh Ketua KPU Kabupaten Trenggalek Suripto dalam rapat analisa dan evaluasi, Jumat 01 Juli 2016 yang dimulai pada pukul 14.00 tersebut. Kebetulan ini adalah rapat terakhir sebelum hari libur lebaran datang. “Mudik itu artinya ‘mulih dilik’ alias pulang sebentar, pulang untuk merayakan hari raya dan berslitaruhami  bermaaf-memaafan dengan keluarga atau saudara di kampung halaman”, papar pria yang juga akan menjadi Khatib pada shlat Id di Hari Raya Idul Fitri ini nanti. Menurutnya, baginya mudik adalah proses spiritual dan punya makna filosofis. Sebab bagi pria asal Kecamatan Watulimo ini, mudik adalah pulang kembali ke suasana pedesaan yang tenang. Ibaratnya kita juga kembali ke fitri atau kesucian. “Hal itu senada dengan pengertian idul fitri dalam ajaran Islam, bahwa setelah berjuang mengalahkan hawa nafsu secara sebulan, kita meraih kemenangan dan kembali ke Fitri”, tegasnya. Kemudian Suripto juga mendoakan agar kegiatan mudik di kalangan anggota KPU dan pegawainya berjalan lancar. Perlu diketahui bahwa hampir semua komisioner dan pegawai KPU Kabupaten Treggalek berasal dari daerah yang jauh dari kota Trenggalek. Nur Huda, divisi Perencanan, Keuangan dan Logistik misalnya, berasal dari Tulungagung. Meskipun sudah pindah domisili di Trenggalek, tepatnya kecamatan Karangan, dia juga menjalankan tradisi mudik di Tulungagung. Bahkan pria alumni STAIN Tulungagung ini juga merencanakan mudik untuk menjalankan tradisi kirim doa. “Saya besok sudah mudik ke Tulungagung, mau nyekar”, katanya di sela obrolan selesai rapat. Sementara itu juga ada beberapa pegawai yang sudah merencanakan mudik ke tempat yang lebih jauh. Misalnya Woro Wikan, staf Subbagian Teknis dan Hupmas. Perempuan yang masih lajang ini akan  mudik ke Surabaya untuk lebaran bersama keluarga. [NRN]


Selengkapnya
35

LIBUR LEBARAN, WEBSITE KPU KABUPATEN TRENGGALEK AKAN TETAP UP DATE

KPU-TRENGGALEKKAB.GO.ID - Lebaran akan segera datang dalam hitungan hari. Para pegawai KPU Kabupaten akan  menikmati hari libur mulai Sabtu 02 Juli hingga 10 Juli dan akan masuk pada Hari Senin 11 Juli. Meski berada pada masa liburan tersebut, KPU Kabupaten Trenggalek bertekad akan meng-update websitenya. Hal itu disampaikan Suripto, Ketua KPU Kabupaten Trenggalek pada rapat analisa dan evaluasi harian yang dilaksanakan pada Kamis 01 Juni 2016 mulai pukul 14.00 WIB. Suripto mengatakan bahwa isian website nanti adalah seputar kegiatan lebaran dan liburan para komisioner dan pegawai KPU. “Misalnya kegiatan mudik, kegiatan berlebaran dengan handai  taulan, dan lain-lain”,  kata pria yang juga dikenal sebagai tokoh ormas keagamaan di Kabupaten Trenggalek tersebut. Secara teknis, KPU Kabupaten Trenggalek telah menyiapkan tim yang dikoordinir oleh Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Pengembangan Informasi. Tim ini nanti akan bekerja tidak di kantor, tapi akan melakukan up date tulisan  dan menulis berita di waktu longgar di sela-sela kegiatan liburan dan lebaran. “Hal itu amat mudah”, kata Suripto, “sebab sekarang kita sudah banyak alat canggih. Selain itu akses terhadap internet di rumah juga memungkinkan”. Nurani, Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Pengembangan Informasi KPU Kabupaten Trenggalek juga siap menindaklanjuti rencana itu. Bahkan dia mengakui bahwa telah melakukan rapat reaksi bersama timnya yang telah menghasilkan rencana tentang  tema yang akan dimuat, hingga teknisnya. “Tak ada masalah. Dapur redaksi sudah siap, dan tim juga sudah oke”, ungkap alumni Hubungan Internasional Universitas Negeri Jember itu. [RD]


Selengkapnya
42

KPU TRENGGALEK JALIN KERJASAMA DENGAN DINAS DIKBUD DAN FOKAT UNTUK PENGENALAN DEMOKRASI DAN KEPEMILUAN DI SEKOLAH

KPU-TRENGGALEK.GO.ID. Meski tidak ada jadwal pemilihan pada tahun ini, KPU Kabupaten Trenggalek berupaya melakukan pendidikan politik. Terutama pada kalangan pra-pemilih. Di antaranya adalah di kalangan pelajar. Karena itulah kamis 30 Juni 2016 kemarin, Nurani Divisi Sosialisasi berkordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek Kusprigianto di kantornya. Kordinasi tersebut sifanya resmi karena Nurani membawa surat permohonan kerjasama pengenalan demokrasi dan kepemiluan pada sekolah-sekolah menengah atas di Kabupaten Trenggalek. Sebagaimana digambarkan di TOR kegiatan, kegiatan tersebut bisa masuk sekolah lewat masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) atau yang dulu disebut MOS. Juga bisa dengan cara masuk ke kegiatan lain yang diadakan sekolah dan organisasi sekolah. “Permohonan itu dijawab oleh Kepala Dinas Dikbud secara positif, dan surat tersebut akan diinformasikan ke sekolah-sekolah. Tapi insyaallah, kami akan bisa masuk karena pak Kepala Dinas bilang bahwa itu adalah kegiatan positif yang akan bermanfaat bagi sekolah”, kata Nurani dalam rapat harian (Rapat Analisa dan Evaluasi) pada hari Kamis kemarin. Selain itu, tujuan kordinasi tersebut adalah silaturahmi karena pada Pilkada 2015 kemarin Kepala Dinas Dikbud Trenggalek juga mengijinkan KPU Kabupaten Trenggalek untuk melakukan sosialisasi di 30-an sekolah (baik negeri atau swasta) di Trenggalek. Nurani juga memberikan buku “Ikhtiar Mencari Pemimpin: Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek 2015” yang diterbitkan KPU Kabupaten Trenggalek sebagai buku domumentasi tentang tahapan Pilkada 2015 sebelumnya. Dalam rapat Anev, Nurani juga melaporkan bahwa dia juga mengajukan permohonan kerjasama pengenalan Demokrasi dan Kepemiluan ke Forum Komunikasi Anak Trenggalek (FOKAT) yang dibina oleh Lembaga Perlindungan Anak Trenggalek. Pihak LPA juga menjawab bahwa pihaknya dengan senang hari bekerjasama  kegiatan tersebut. [HUMAS]


Selengkapnya