
“GUYONAN” DIREKTUR RADAR TULUNGAGUNG: WEBSITE KPU TRENGGALEK JANGAN MENYAINGI RADAR TULUNGAGUNG!
KPU-TRENGGALEKKAB.GO.ID Media visiting KPU Kabupaten Trenggalek di Radar Tulungagung (Jawa Pos Group) kemarin (Kamis, 21/07/2016) menghasilkan beberapa pelajaran penting tentang bagaimana mengelola media baik cetak maupun online. Terutama pelajaran langsung dari Direktur Radar Tulungagung (Ratu), Wahyudi Novianto.
Direktur Ratu ini adalah sosok yang luar biasa, punya pengalaman panjang dalam mengelola media. Ia memulai kariernya di dunia jurnalistik di Surabaya. Kemudian dipercaya oleh Dahlan Iskan “owner” Jawa Pos untuk mengembangkan Jawa Pos di Jawa Tengah, khususnya Semarang. Di awal-awal posisinya yang ditunjuk untuk mengembangkan Jawa Pos di Jateng, tantangannya cukup berat karena harus bersaing dengan media massa yang sudah ada. “Pertarungan media luar biasa dalam memperebutkan pasar”, ia menyimpulkan apa yang dialami waktu itu.
Demikian juga tentang posisi wartawan, tambahnya. Wartawan sekarang (2006 ke sini) berbeda sekali tantangannya dengan wartawan jaman dulu. “Wartawan sekarang manja dan dimanjakan oleh situasi, beda dengan dulu di mana tantangannya berat”, katanya. Ia meganggap bahwa tantangannya sudah berbeda.
Sementara itu, mengomentari keberadaan website KPU Kabupaten Trenggalek setelah mendengarkan pemaparan dari Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Pengembangan Informasi, Nurani, Wahyudi menyarankan agar tulisan di website KPU jangan dibuat secara pragmatis seperti website lembaga pemerintahan daerah yang hanya ‘copy paste’ aturan-aturan. “Jadi, kalau bisa dibuat yang bagus, mencari angel tertentu dan dengan bahasa yang baik sebagaimana upaya menyajikan berita yang menarik”, kata Wahyudi.
“Tapi jangan bagus-bagus, nanti bisa menyaingi Radar Tulungagung, Radar nanti bisa jadi gak laku di Trenggalek”, tambahnya bergurau. Ia menambahkan bahwa media publik seperti website KPU kabupaten Trenggalek memang tidak dituntut untuk seperti media lain yang sifatnya bisnis. “Apalagi berita online yang kalau media bisnis dituntut untuk produktivitas membuat berita dan yang penting adalah foto”, tambahnya. [HUPMAS]