Berita Terkini

43

KPU TRENGGALEK MEMUTAKHIRKAN DAFTAR PEMILIH ALIH STATUS DARI POLRI MEJADI SIPIL

Meskipun diluar tahapan pemilu, upaya KPU Trenggalek untuk memperisapkan ketersediaan daftar pemilih yang valid dalam pemilu yang akan datang secara terus menerus senantiasa dilakukan. Setelah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia Resort Trenggalek beberapa waktu yang lalu, up date daftar pemilih yang  mengalami perubahan status dari Polri menjadi sipil dapat terlaksana. Kegiatan tersebut berjalan dengan baik atas kerjasama yang baik antara KPU Trenggalek dengan Polres Trenggalek. Menurut Gembong Derita Hadi, Divisi Teknis Kepemiluan dan Data, daftar nama-nama anggota kepolisian warga Trenggalek yang telah mengalami purna tugas sudah diserahkan kepada kami. “Mereka ini dalam pemilu harus masuk dalam DPT, karena telah berubah statusnya dari Polri menjadi warga sipil biasa.  Sehingga adanya tambahan tersebut secara otomatis jumlah pemilih akan mengalami perkembangan”, kata Gembong di ruang kerjanya. Selanjutnya pria mantan Ketua PPK Kecamatan Dongko ini menambahkan bahwa dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur pemilu, warga negara yang berstatus TNI/Polri tidak memiliki hak pilih. Ketika mereka sudah pensiun alias sudah berubah statusnya menjadi warga sipil lagi, mereka punya hak pilih. Sebaliknya warga sipil yang berubah statusnya menjadi TNI/Polri harus dikeluarkan dari DPT, karena mereka sudah tidak memiliki hak pilih seperti halnya pada wakti berstatus sebagai warga sipil. Beralihnya status tersebut tentunya akan mewarnai perkembangan jumlah pemilih dari setiap pemilu ke pemilu.. Kegiatan pemutakhiran daftar pemilih dari anggota Polri yang memasuki purna tugas merupakan bagian dari upaya KPU untuk menyediakan daftar pemilih yang akurat. Berubahnya status menjadi warga yang punya hak pilih di jajaran Polri Trenggalek itu tentunya akan dimasukkan ke dalam daftar pemilih.   Berdasarkan data yang diperoleh dari Polres Trenggalek, terhitung sejak bulan Januari hingga Juli 2016, terdapat 14 anggota Polri di Kabupaten Trenggalek yang pensiun.  Mereka tersebar di 14 Kecamatan. Di antaranya Kecamatan  Trenggalek ada 5 orang (Purwowasito, Swiyono, Suparlan, Sutrisno, Sumani), Kecamatan  Munjungan ada 3 orang (Salidi, Ali Mustofa, Budiyono), Kecamatan  Karangan ada 2 orang (Soemardi, Sukamto), Kecamatan Durenan ada 1 orang (Suminto), Suruh ada 1 orang (Tri Setyo) dan Pogalan ada 2 orang (Harijono dan  Koetojo). Gembong menambahkan bahwa KPU Kabupaten Trenggalek juga akan berkordinasi dengan KODIM 0806 Trenggalek untuk mendapatkan data tentang anggota TNI di situ yang sudah purna dan  merupakan warga Trenggalek. [HUPMAS]


Selengkapnya
56

DAWET SELASIH, KULINER SIANG PEGAWAI KPU KABUPATEN TRENGGALEK

Bukan hal yang aneh jika istirahat siang sering dimanfaatkan untuk kegiatan makan siang. Bagi para pekerja yang rumahnya terbilang jauh dari tempat kerja, membeli makanan di sekitar kantor tentu adalah pilihan yang umum. Demikian juga terjadi di KPU Kabupaten Trenggalek di siang hari. Seperti terjadi pada hari Jumat, 29 Juli 2016, setelah sembahyang Jumat. Beberapa pegawai KPU Kabupaten Trenggalek juga langsung  meluncur ke salah satu tempat kuliner. Kali ini bukan untuk membeli nasi. “Ayo ke Dawet Selasih. Lama gak dikunjungi sejak bulan puasa”, ajak Sujoko, subbag Program dan Data di Sekretariat KPU Kabupaten Trenggalek. Beberapa orang langsung antusias. Mereka memang lama tak mampir  ke warung  yang biasanya sering dikunjungi pada tiap jam istirahat itu. Letak warung dawet itu  memang tak jauh. Tapi memang lebih cepat ditempuh pakai sepeda motor. Masih pada ruas jalan yang sama. Dari kantor KPU harus ke barat ke arah Ponorogo. Setelah melewati perempatan lampu merah, kemudian ada SMAN 1 Karangan, kemudian beberapa rumah di selatan itulah warung dawet Jabung berada. Tak sampai 5 menit sampailah 6 orang. Ketua KPU Suripto bersama Nurani divisi Sosialisasi, dua kasubbag (Sujoko dan Puguh), dan dua orang staf. ‘Bakul’ dawet langsung menyambut, ‘Kok lama nggak ke sini, Pak?” “Gara-gara sebulan puasa dan setelah masuk langsung sibuk, bu. Sampai lupa pada dawet jenengan”, jawab Nurani. Lalu keenam orang mencari tempat duduk. Setelah dawet datang, mereka langsung siap menyantap. Yang tak ketinggalan adalah menambahkan dawet Selasih dengan tape ketan yang selalu tersaji. Memang, tape ketan itulah yang menambah rasa Dawet jadi  lebih istimewa. Sembari menikmati dawet dan aneka jajan, sambil bercerita soal apa saja, selain masalah kerjaan di kantor. Setelah selesai minum Dawet, mereka segera balik ke kantor.   [HUPMAS]


Selengkapnya
36

PUSTAKA KPU TRENGGALEK UNTUK MENDUKUNG RUMAH PINTAR PEMILU

Inisiatif Puguh Budi Utomo Kasubbag  Teknis dan Hupmas ini tergolong kreatif. Tiba-tiba ia teringat bahwa dulu  para komisioner dan beberapa pejabat sekretariat KPU Kabupaten Trenggalek pernah mengoleksi buku-buku  bersama yang dibeli dari dana pribadi sesuai kemampuan masing-masing. Ternyata setelah dilacak,  puluhan buku-buku itu berada di dalam sebuah lemari. Karena lemari kayu, maka buku-buku itu tidak kelihatan sebelum dikeluarkan. Puguh segera meminta bantuan beberapa staf untuk mengeluarkannya dan kemudian melakukan pendataan kembali judul-judul buku tersebut. “Mulai sekarang kita akan memiliki perpustakaan, untuk mendukung rumah pintar. Tolong buku-buku lain, terutama modul pendidikan pemilih dan pengenalan pemilu yang tersebar di berbagai meja tolong kumpulkan kesini”, ia menyuruh seorang staf. Ternyata jumlah buku yang terkumpul tak bisa dibilang sedikit. Judul-judul buku itu hampir semuanya tentang politik dan pemilu. Beberapa ada yang tentang teknik pengarsipan dan administrasi. Ada pula buku tentang undang-undang. Jumlahnya ada puluhan. Gayungpun bersambut. Maka muncul inisiatif untuk menaruh buku-buku dan rak di sebuah ruang yang dalam rapat sebelumnya akan didesain menjadi rumah  pintar pemilu. “Prinsip rumah pintar pemilu itu intinya ada ruang dan ada bahan pembelajaran, bacaan semacam ini justru sangat penting”, kata Nurani Komisioner Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Pengembangan Informasi KPU kabupaten Trenggalek. Nurani mengatakan, buku-buku itu menjadi bahan tambahan sumber informasi untuk menuju pusat penambahan wawasan sebagai salah satu bagian dari kegiatan rumah pintar. Instruksi untuk membangun rumah pintar di seluruh KPU Kabupaten/Kota memang telah diberikan sejak awal tahun ini. Tapi sayangnya tidak didukung anggaran dari DIPA 2016. Sehingga, menurut Nurani, pihak KPU bisa melakukannya dengan memanfaatkan apa yang ada. “Ruangan sudah ada, tempat diskusi ada, bahan-bahan visual dan audio sudah ada meskipun sangat sederhana. Yang belum ada ruang untuk simulasi. Ini bisa sambil jalan”, kata Nurani. [HUPMAS]


Selengkapnya
38

PACU KINERJA, KPU TRENGGALEK AKAN ADAKAN PEMILIHAN PEGAWAI BERPRESTASI

 Hari ini Kamis (28/07/2016) mulai pukul 09.00 diadakan rapat  di sekretariat KPU Kabupaten Trenggalek. Rapat yang oleh sekreatris KPU Kabupaten Trenggalek disebut “Staff Meeting” memang merupakan hasil perencanaan sebelumnya. Rapat ini diikuti oleh  Sekretariat yang juga sekaligus sebagai pimpinan rapat. Diikuti oleh semua Kasubag dan staf yang ada di sekretariat KPU Kabupaten Trenggalek. “Ini merupakan bagian upaya kita untuk mengawal peningkatan kinerja, agar apa yang kita lakukan bisa terencana, terkontrol, dan terarah”, kata Wiratno Sekretaris KPU Kabupaten Trenggalek. Pria hitam manis ini menambahkan bahwa secara umum kinerja sudah menunjukkan dibanding sebelumnya. Salah satunya dengan kegiatan assessment terhadap pegawai yang dilakukan tiap hari Rabu dibawah bimbingan Komisioner Divisi Hukum dan SDM secara bergiliran untuk masing-masing subbagian dan staf. Wiratno juga menyampaikan  bahwa   sebagai aparatur sipil negara para pegawai di KPU juga garus melakukan inovasi-inovasi dan memperbaharui semangat tiap hari. Satu hal yang mengemuka dalam rapat ini adalah pembahasan mengenai upaya untuk mengadakan pemilihan pegawai berprestasi. Para peserta rapat tampaknya setuju untuk menjadikan hal  ini sebagai  kegiatan yang akan dilakukan. “Mengenai mekanisme dan teknisnya, akan kita pertajam dalam diskusi bersama komisioner, mungkin akan diplenokan”, kata Wiratno. [HUPMAS]


Selengkapnya
38

BUKU “IKHTIAR DEMOKRASI LOKAL” KPU TRENGGALEK DIAPRESIASI BUPATI

Buku yang berisi narasi dan dokumentasi tentang proses pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek tahun 2015  sudah diterbitkan beberapa bulan lalu. Tapi baru kali ini KPU Kabupaten Trenggalek berkesempatan untuk memberikan buku tersebut pada Bupati terpilih hasil pemilihan tersebut. Karena memang baru kemarin, Selasa 26 Juli 2016, secara resmi Komisioner dan Sekretaris KPU Kabupaten Trenggalek melakukan kunjungan dan kordinasi. Maka dalam kesempatan inilah buku yang diberi judul “Ikhtiar Demokrasi Lokal” itu diberikan. Pemberian dilakukan oleh Ketua KPU Kabupaten Trenggalek, Suripto. Sambil menyerahkan buku tersebut, Suripto memberikan keterangan pada Bupati Emil Elestianto Dardak bahwa buku tersebut adalah dokumentasi penting karena merupakan  catatan dan laporan bersejarah tentang demokrasi lokal di Trenggalek. Ditambahkan oleh Suripto bahwa buku tersebut juga memuat kilas balik perjalanan demokrasi politik di Trenggalek. Secara khusus, Suripto juga mengatakan pada Bupati bahwa dalam buku tersebut ternyata menguak kisah bahwa sosok Muhammad Dardak yang merupakan eyang Emil, yang merupakan politisi yang menjadi anggota DPRD Trenggalek pada masanya. Suripto menunjukkan pada halaman 18 di mana nama Muhammad Dardak dari Partai Masyumi yang merupakan eyang Emil adalah sosok DPRD yang merupakan hasil Pemilu DPRD Swatantra II (Kabupaten/Kotamadya). “Berarti dalam diri Mas Emil memang memang mengalir darah pilitisi yang diwariskan dari gen sang kakek, berarti gak salah kalau akhirnya  terjun dalam pemilihan kepala daerah”, kata Suripto pada Emil Bupati Trenggalek yang belum menjabat 1 tahun ini. Mendengar hal itu, Emil hanya tersenyum dan kemudian mengucapkan terimakasih. “Buku yang  luar biasa”, kata bupati muda itu. Buku “Ikhtiar Demokrasi Lokal” ini memang direncanakan dibagi-bagikan pada instansi pemerintahan yang berkaitan dengan isu politik dan ormas, sekolah, kampus, dan  komunitas yang pada 2015  lalu menjadi mitra KPU Kabupaten Trenggalek dalam melakukan proses kegiatan pemilihan. [HUPMAS]


Selengkapnya
38

KPU TRENGGALEK INVENTARISASI BMN RUSAK BERAT

Untuk membebaskan pengurusan  pertanggungjawaban administratif  dan fisik terhadap  BMN (Barang Milik Negara) yang sudah tidak memiliki nilai guna, pada hari ini Rabo (27/07/2016) Ahmad Rudi Bastari Kasubag Umum, Keunagan dan Logistik KPU Kabupaten Trenggalek melakukan inventarisasi barang-barang yang mengalami rusak berat. Kegiatan tersebut dilakukan bersama kedua stafnya (Zaenal Afandi dan Whanti Purwaningsih) dengan memeriksa  kondisi fisik, tahun perolehan dan diadakan cross chek dengan daftar inventaris barang. Setelah dilakukan pemeriksaan secara teliti, kemudian BMN tersebut diklasifikasikan ke dalam daftar inventaris barang dengan dua katagori, yaitu: rusak berat yang tidak bisa diperbaiki dan rusak ringan masih dapat diperbaiki untuk dipergunakan kembali. Menurut Rudi, hasi inventarisasi terhadap tumpukan barang-barang  di gudang yang mengalami kerusakan berat adalah sebagai berikut: Daftar BMN hasil pemeriksaan dan inventarisasi  yang telah mengalami rusak berat tersebut menurut Rudi akan diajukan ke KPU RI untuk minta persetujuan penghapusan. Penghapusan ini dimaksudkan untuk mengeluarkan atau meniadakan barang-barang dari daftar inventaris karena sudah tidak mempunyai nilai guna dan fungsi yang diharapkan terutama untuk kepentingan tugas kedinasan di KPU Trenggalek. Sehingga apabila BMN tersebut dipertahankan  hanya akan menjadi barang rongsokan yang memenuhi gudang yang justru menjadi beban pengelolaan administratif maupun secara fisik, tegas Rudi meyakinkan. (Ripto)


Selengkapnya