Berita Terkini

93

JUM’AT SEHAT : KPU TRENGGALEK TAKLUKKAN KETINGGIAN PUCAK GUNUNG JA’AS

Exotisme  wisata alam Gunung Ja’as Trenggalek yang  mulai menarik minat wisatawan dari berbagai daerah, menjadi obyek  kegiatan Jum’at Sehat KPU Trenggalek pada hari ini (25/08/2016). Sebagaimana telah direncanakan sebelumnya dalam Anev kemarin, kegiatan ini dipersiapkan  secara khusus, mengingat jalur yang ditempuh tergolong sangat ekstrim. Karena tidak melalui jalur yang biasa dipergunakan para wisatawan dalam mendaki gunung dengan ketinggian 303 M diatas permukaan laut ini. Kegiatan yang diikuti oleh seluruh komisioner dan para pegawai sekretariat dipimpin langsung oleh Ketua KPU Kabupaten Trenggalek. Tepat pukul 07.40 upaya untuk menaklukkan ketinggian puncak Gunung Ja’as dimulai dengan berjalan kaki dari kantor KPU Trenggalek mengambil arah ke Timur Makodim 0806 belok ke arah utara melalui perkampungan hingga mencapai batas akhir perumahan penduduk. Setelah itu memasuki kawasan hutan dengan rute menaiki bukit  jalan setapak di kaki Gunung Ja’as dari arah sebelah barat. Rute pendakian semakin menantang ketika rombongan KPU Trenggalek memasuki batas akhir jalan setapak yang memang tidak pernah dirambah jejak manusia. Kita jangan ada yang memisahkan diri dan jaga soliditas tim agar tidak ada yang tersesat dan ketinggalan, kata Suripto memberikan arahan kepada kolega dan seluruh rombongan KPU Trenggalek.  Dengan penuh semangat, pendakian diteruskan menyususri tebing curam dan semak belukar sambil mecari celah yang bisa dilalui untuk menuju puncak Gunung Ja’as. Setelah menempuh pendakian ekstrim yang memakan waktu + 1,5 Jam, rombongan KPU hampir putus asa karena tidak menemukan jalur yang mudah untuk mencapai puncak ketinggian Gunung Ja’as. Ini adalah pengalaman pertama yang sangat berat dan belum pernah saya alami selama hidup kata pegawai pramusaji KPU Trenggalek, Lilis Suryani sambil istirahat untuk menghela nafas. Sementara itu operator SIMPAU, Whanti Purwaningsi tetap tegar dan memberikan semangan kepada rekan sejawatnya, ayo Mbak Lis kita teruskan tinggal sedikit aja, nanti kita istirahat dipuncak, kata Whanti merayu. Akhirnya Lilispun semangat kembali untuk meneruskan pendakian. Karena mau balikpun juga tidak memungkinkan, semuanya kehilangan jejak awal awal pendakian yang telah terlewatkan. Ayo tetap semangat, sekali layar terkembang surut kita berpantang, kata Nurani memberi support sambil membantu membuka semak belukar untuk dijadikan jalur pendakian. Tidak lama kemudian, rombongan pendaki KPU Trenggalek hampir memasuki  kawasan kaki  puncak Gunung Ja’as. Tantangan untuk bisa sampai ke puncak gunung Jaas semakin membutuhkan adrenalin yang tinggi. Untuk menempuh ketinggian puncak gunung Jaas tim harus mampu menaklukan lereng batu setinggi + 15 meter. Sehingga soliditas dan ketahanan tim diuji ketangguhannya. Berbekal tekad, kemauan dan kerjasama yang kompak, al-hamdulillah  kami dapat melawati dan menakluknan rintangan-rintangan alam yang sangat sulit, kata Priyo Cahyono setelah mencapai Puncak gunung Ja’as bersama seluruh rombongan.  Rasanya sangat  perjuangan yang cukup melelahkan dalam jalan sehat ini lunas terbayar dengan bisa menyaksikan keindahan hamparan kota Trenggalek dari atas puncak gunung Jaas, kata Minuk Wijayanti. Keceriaan dan kepuasan rombongan pendaki KPU Trenggalek nampak  dalam senyum dan terkadang tertawa lepas sambil mengusap kucuran keringat. Tidak henti-hentinya Zaenal Afandhi selaku juru kamera mengabadikan pose-pose menarik diatas keindahan puncak gunung Ja’as. Untuk mengabadikan peristiwa bersejarah tersebut, tidak ketinggalan Ketua KPU Trenggalek memanjat tower puncak ketinggian dengan mengacungkan bendera merah putih dan dibawahnya diikuti seluruh  tim untuk photo bersama. Setelah puas menikmati keindahan puncak Gunung Ja’as yang dipandu semilirnya hembusan udara segar khas pegunungan, rombongan KPU Trenggalek bersiap-siap turun dengan melewati jalur yang biasa dipergunakan para pendaki. Berbeda dengan rute pemberangkatan, jalur ini sudah  berupa jalan setapak. Namun demikian kharakteristik gunung yang selalu dihiasi dengan bebatuan cadas yang curam dan berliku. Selain itu di sepanjang kanan kiri jalan setapak tersebut terlihat pemandangan indah hutan jati yang sejuk dan asri. Sehingga  rasa capek menjadi hilang ketikan bisa menaklukan dari tahap demi tahap kesulitan yant telah dilalui. Lebih singkat dari jalur waktu pendakian,  rute turun ini lebih singkat dan pendek. Memakan waktu sekitar 40 menit, tim KPU Trenggalek sudah masuk pada kawasan Hutan Kota sebagai jalur utama yang biasa dipergunakan pendaki untuk memulai pendakian ke Puncak Gunung Ja’as. Sekitar lima menit kemudian sampailah di Tugu Jago yang terletak didepan pintu gerbang Hutan Kota. Sambil menikmati nasi pecel lesehan, KPU Trenggalek merefleksikan perjalanan Jum’at Sehat yang dilakukan hari ini. Saya sangat berharap agar seluruh komisioner dan pegawai dapat mengambil pelajaran dari pendakian yang telah dilakukan bersama, kata suripto. Kesulitan apapun dalam menjalankan tugas-tugas kepemiluan selama kita mampu menjaga kebersamaan dan soliditas tim pasti akan bisa terselesaikan dengan baik dan hasilnya pasti indah serta memuaskan seperti halnya penendakian puncak Gunung Ja’as  tadi tambah Ketua KPU Trenggalek. Semoga soliditas tim kinerja KPU Trenggalek tetap terjaga agar tugas-tugas kepemiluan dapat dituntaskan secara menggembirakan semua pihak.


Selengkapnya
41

PEMBENAHAN E-PPID TERUS DILAKUKAN

Hari  ini adalah hari keempat setelah rapat pleno pembahasan aktivasi dan input data dan info untuk pelayanan EPPID. KPU Kabupaten Trenggalek terus melakukan pembenahan laman dan mengisi menu  yang ingin disajikan. Ada beberapa menu antara lain Beranda, yang berisi tentang penjelasan tentang E-PPID, Link website, gambar/foto kegiatan yang bergerak berganti-ganti, Video prosedur pelayanan informasi publik (buatan KPU RI), dan juga ada alamat PPID, fb PPID, FB KPU Trenggalek, tweeter. Selain Beranda, juga ada menu Profil yang berisi adalah personel-personel PPID Kabupaten Trenggalek dan kewenangannya, mulai dari pembina, Dewan Pertimbangan, Atasan PPID, pejabat PPID, tim penghubung, dan desk pelayanan. Berikutnya adalah menu yang paling penting, yaitu Menu Informasi Publik yang terdiri dari  Informasi Berkala, Informasi Setiap Saat, dan Informasi Serta Merta. Pada menu informasi publik inilah data dan informasi tentang lembaga KPU dan data, dokumen, serta informasi kepemiluan dan kinerja KPU Kabupaten Trenggalek bisa diperoleh hanya dengan mengklik (untuk melihat atau mengunduh dokumen atau informasi yang ada). Menu berikutnya  adalah Layanan Informasi. Isinya adalah penjelasan tentang permohonan mendapatkan informasi dan dokumen di KPU Kabupaten Trenggalek secara online, mulai dari mekanisme pelayanan, permohonan informasi, hingga pengajuan keberatan.  Di menu ini pihak KPU Trenggalek jugi bisa melihat siapa yang melakukan permohonan informasi melalui online dan menjawab pengajuan informasi tersebut. EPPID juga dilengkapi dengan menu Regulasi yang memuat berbagai aturan yang berkait dengan demokrasi, politik, kepemiluan, dan keterbukaan informasi. Selain itu juga ada menu Galery yang memuat foto-foto kegiatan PPID dan kegiatan KPU lainnya. Nurani, Divisi SDM dan Parmas KPU Kabupaten Trenggalek, mengatakan bahwa hingga saat ini KPU Kabupaten Trenggalek terus melakukan upaya untuk memaksimalkan pelayanan online ini. “Kerja ini memerlukan lintas divisi dan subagian, karena data-data dan informasi yang akan digunakan untuk pelayanan pada publik memang melibatkan semua kinerja”, kata pria asal Kecamatan Watulimo itu. [Hupmas]


Selengkapnya
32

SEKRETARIS KPU TRENGGALEK : SEMUA SUBAGIAN BERTANGGUNGJAWAB UNTUK PEMBENAHAN E-PPID

Rapat analisa dan evaluasi harian (Anev) kali sore kali ini (Kamis, 25/08/2016) tampaknya benar-benar mengarah pada konsolidasi untuk menyambut upaya membenahi pelayanan informasi melalui E-PPID. Hingga Sekretaris KPU Kabupaten Trenggalek, Wiratno, memberikan ajakan serius agar seluruh pegawai dan staf di KPU Kabupaten Trenggalek ikut membantu semaksimal mungkin upaya mengisi menu-menu yang tersaji di E-PPID dengan menyiapkan data-data sumber informasi dan dokumen publik yang ada. Secara tegas Wiratno mengatakan di dalam rapat bahwa  PPID online ini adalah kegiatan yang harus segera dimaksimalkan. Agar maksimal, menurutnya,  proses input data dan informasi di dalamnya membutuhkan  keterlibatan semua subagian baik kepala subbag maupun staf-sfatnya.  “Kerja menyediakan informasi pada masyarakat ini adalah untuk mempermudah kinerja kita sendiri  karena nantinya jika info yang kita sediakan secara online banyak yang tersedia atau yang bisa diakses, maka publik yang butuh info tak perlu datang ke kantor, sehingga kita juga tak perlu menerima kehadiran pemohon informasi di kantor dan waktu kita di kantor bisa dimaksimalkan”, tegas Wiratno. Sementara itu dalam apat harian ini juga diumumkan bahwa hasil rakor divisi Umum, Keuangan, dan Arsip besok (Jumat, 26/08/2016) merencanakan kegiatan kerja bhakti setelah acara jalan sehat, untuk menginventarisasi data-data dan dokumen teknis  pemilu yang pernah ada di Trenggalek. [Hupmas]


Selengkapnya
37

KPU TRENGGALEK DUKUNG PENYELENGGARAAN ASIAN ELECTION STAKEHOLDERS FORUM (AESF) DI BALI

Peran Indonesia dalam mempomosikan demokrasi dan kepemiluan diakui oleh komunitas bangsa lain, terutama di kawasan Asia. Hal ini tak lepas dari berbagai kesusksesan yang dicapai KPU sebagai penyelenggara  pemilu sebagai wujud kedaulatan rakyat di bidang politik dan demokrasi. Karena itulah, kali ini Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan para stakeholder pemilu se-Asia yang tergabung dalam Asian Electoral Stakeholder Forum (AESF). Forum tersebut adalah forum yang melibatkan Badan Penyelenggara Pemilu dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Asia yang punya komitmen untuk  memperkuat kerjasama untuk meningkatkan pemilu yang demokratis dan berkualitas. Sebelumnya, AESF I diadakan di Thailand, yang melahirkan Deklarasi Bangkok tentang Pemilu yang Bebas dan Adil. Kemudian AESF II diselenggarakan di Timor Leste, yang menghasilkan dokumen “Indikator Dili pada Pemilu Demokratis”. Indikator Dili digunakan sebagai pedoman untuk menilai kredibilitas pemilu. AESF III di Bali kali ini mengusung tema “Transparency & integrity for Quality Elections”. Kegiatan kali ini  diselenggarakan atas kerjasama KPU RI dengan Asian Network for Free Elections (ANFREL), pada tanggal 22 – 26 Agustus 2016 di Bali. Ini adalah kegiatan Asian Electoral Stakeholder Forum III (AESF III). Perlu diketahui bahwa  Asian Network for Free Elections (ANFREL) adalah  satu-satunya organisasi di Asia yang fokus pada isu-isu kepemiluan. Atas penyelenggaraan kegiatan tersebut, KPU Kabupaten Trenggalek mendukung sepenuhnya dan mengharapkan agar kegiatan tersebut sukses. Ketua KPU Kabupaten Trenggalek Suripto  mengatakan bahwa penyelenggaraan AESF adalah suatu bukti bahwa masyarakat di Asia sedang mengarah pada demokrasi yang berkualitas dan transparan. Hal itu menyemangati KPU, termasuk KPU Kabupaten Trenggalek, bahwa pelayanan terhadap publik di bidang demokrasi dan kepemiluan harus ditingkatkan dan didasarkan pada komitmen yang kuat untuk menciptaan demokrasi dan penyelenggaraan pemilu yang berkualitas. “Demokrasi tetap menjadi trend, maka dibutuhkan komitmen untuk memaksimalkan kinerja  dalam penyelenggaraan pemilu dan proses demokrasi, dimulai dari penyelenggara pemilu yang berkualitas yang menjadi komitmen kita bersama”, kata Suripto. [Hupmas]


Selengkapnya
31

SUMBANGAN BUKU-BUKU KOMNAS HAM UNTUK PUSTAKA KPU TRENGGALEK

Kedatangan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di KPU Kabupaten Trenggalek kemarin Selasa (23/08/2016) juga amat menguntungkan bagi upaya membuat rumah pintar pemilu. Pasalnya, selain melakukan diskusi (FGD), juga memberikan oleh-oleh berupa buku-buku yang berkaitan dengan HAM. Buku-buku yang disumbangkan antara lain buku berjudul “Instrumen HAM Nasional” isinya adalah peraturan perundang-undangan dan aturan yang berkaitan dengan penegakan hak asasi manusia seperti Undang-Undang  Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Hak Asasi Manusia, Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Ratifikasi ICESCR, Undang-Undang Nomor 12 tahun 2005 Tentang ICCPR,  Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Penghapuasn Diskriminasi Ras dan Etnis, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Penanganan Konflik Sosial; buku “Kajian MP3EI dalam Perspektif HAM”; buku “Digitalisasi Publikasi (Buku dan Terbitan) Komnas HAM, dll. Menurut Puguh Budi Utomo Kasubbag Teknis dan Hupmas KPU Kabupaten Trenggalek, sumbangan buku-buku tersebut akan bermanfaat untuk menambah sumber informasi berupa bacaan dalam rangka membangun rumah pintar pemilu. “Meskipun rumah pemilu di KPU Trenggalek masih minim sekali karena tak ada dukungan anggaran, justru dengan hal semacam ini kita bisa menambah sumber wawasan dan informasi bagi siapa saja yang datang”, tegas pria kelahiran Kediri yang pernah bertugas di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Bojonegoro tersebut.  [Hupmas]


Selengkapnya
41

CATATAN KONFERENSI THE THIRD ASIAN ELECTION STAKEHOLDERS FORUM DI BALI

Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia mendapat kehormatan menjadi tuan rumah acara Internasional “The 3rd Asian Election Stakeholders Forum (AESF)” bertempat di Discoveri Kartika Plaza Hotel  Bali pada tanggal 22-26 agustus 2016. Acara yang digelar atas kerja sama dengan Asian Network for Free Elections (ANFREL) ini dimaksudkan untuk membagi informasi, pengetahuan, pengalaman tentang pemilu serta mendiskusikan tentang  cara menghadapi tantangan penyelenggaraan pemilu di Asia. Sebagaimana telah dilaksanakan sebelumnya, forum dua tahunan yang pertama kali diselenggarakan di Bangkok-Thailand pada 2012, kedua di Dili-Timor Leste pada 2014, pada putaran ketiga kali diikuti 210 delegasi dari 36 negara di Asia terdiri dari penyelenggara pemilu, pegiat pemilu nasional dan internasional, akademisi termasuk KPU Provinsi Se-indonesia. Tampak hadir dalam forum bergengsi internasional tersebut para pegiat pemilu ternama seperti Damaso G. Magbual Ketua Asian Network for Free Elections (ANFREL), Juwhan Lee Ketua Association World Electoral Bodies(A-WEB), Vasu Mohan Direktur Regional Asia Pacific International Foundation for Electoral Systems (IFES), Michael McNulty Senior Program Manager National Democratic Institute for International Affairs (NDI, duta besar dari berbagai negara, Akademisi dari luar negeri dan penyelenggara pemilu dari negara-negara di Asia. Dengan mengusung tema “Transparency & Integrity for Quality Elections”, para delegasi selama 4 hari para delegasi melakukan diskusi dan tukar pikiran untuk mengembangkan demokrasi  lewat pemilu, dan menyusun strategi dalam menyelesaikan berbagai persoalan terkait isu-isu kepemiluan. Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah acara 3rd AESF bukan tanpa alasan. Menurut ketua  Asian Network for Free Elections (ANFREL) Damaso G. Magbual karena Indonesia adalah contoh terbaik dalam kerjasama penyelenggara dan organisasi sosial masyarakat. Hal tersebut yang membuat hasil Pemilu Indonesia pada 2014 diakui secara internasional. Damaso menilai bahwa Indonesia telah melakukan suatu langkah besar dalam mempromosikan transparansi pemilu. “Indonesia memublikasi hasil pemilu dari tiap TPS, terdapat lebih dari 600.000 TPS dan KPU mampu mempublishnya di website, tidak ada lagi yang lebih tranparan lebih dari itu,” Ujar Damaso mengapresiasi. Best practice KPU RI dalam menerapkan transparansi pemilu tahun 2014, Damaso berjanji akan dijadikan acuan dan diterapkan pada pelaksanaan pemilu di Filipina. Dalam berbagai sesi, apresiasi terhadap keberhasilan pelaksanaan pemilu di Indonesia banyak disampaikan para pegiat pemilu dari berbagai negara. Seperti yang disampaikan Direktur Regional Asia Pacific International Foundation for Electoral Systems (IFES), Vasu Mohan. Ia mengungkapkan kebanggannya bahwa Asia memimpin dalam penerapan demokrasi dan Indonesia adalah contoh yang baik bagi penerapan demokrasi tesebut. Sedangakan Senior Program Manager National Democratic Institute for International Affairs (NDI) Michael McNulty lebih mengapresiasi terhadap transparansi dan publikasi data digital hasil pemilu di tingkat TPS yang telah dilakukan KPU Republik indonesia. Menurut McNulty, dalam penyelenggaraan pemilihan yangmodern, transparan saja tidak cukup, karena asas transparan tidak akan berdampak banyak tanpa adanya keikutsertaan masyarakat, serta pemanfaatan keterbukaan data tersebut sebagai kajian dari berbagai kalangan yang dapat menyempurnakan proses demokrasi di suatu negara. Menurutnya penyelenggara pemilu di kawasan Asia bisa mencontoh Indonesia dalam penyajian data hasil pemilu yang cepat dengan mempublikasikan formulir C1 secara digital. Semoga konferensi AESF ke-tiga ini bisa menghasilkan keputusan-keputusan strategis bagi perbaikan kualitas demokrasi khususnya di kawasan Asia dan di seluruh dunia pada umumnya. (Ripto)


Selengkapnya