
KPU TRENGGALEK DUKUNG PENYELENGGARAAN ASIAN ELECTION STAKEHOLDERS FORUM (AESF) DI BALI
Peran Indonesia dalam mempomosikan demokrasi dan kepemiluan diakui oleh komunitas bangsa lain, terutama di kawasan Asia. Hal ini tak lepas dari berbagai kesusksesan yang dicapai KPU sebagai penyelenggara pemilu sebagai wujud kedaulatan rakyat di bidang politik dan demokrasi. Karena itulah, kali ini Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan para stakeholder pemilu se-Asia yang tergabung dalam Asian Electoral Stakeholder Forum (AESF).
Forum tersebut adalah forum yang melibatkan Badan Penyelenggara Pemilu dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Asia yang punya komitmen untuk memperkuat kerjasama untuk meningkatkan pemilu yang demokratis dan berkualitas. Sebelumnya, AESF I diadakan di Thailand, yang melahirkan Deklarasi Bangkok tentang Pemilu yang Bebas dan Adil. Kemudian AESF II diselenggarakan di Timor Leste, yang menghasilkan dokumen “Indikator Dili pada Pemilu Demokratis”. Indikator Dili digunakan sebagai pedoman untuk menilai kredibilitas pemilu.
AESF III di Bali kali ini mengusung tema “Transparency & integrity for Quality Elections”. Kegiatan kali ini diselenggarakan atas kerjasama KPU RI dengan Asian Network for Free Elections (ANFREL), pada tanggal 22 – 26 Agustus 2016 di Bali. Ini adalah kegiatan Asian Electoral Stakeholder Forum III (AESF III). Perlu diketahui bahwa Asian Network for Free Elections (ANFREL) adalah satu-satunya organisasi di Asia yang fokus pada isu-isu kepemiluan.
Atas penyelenggaraan kegiatan tersebut, KPU Kabupaten Trenggalek mendukung sepenuhnya dan mengharapkan agar kegiatan tersebut sukses. Ketua KPU Kabupaten Trenggalek Suripto mengatakan bahwa penyelenggaraan AESF adalah suatu bukti bahwa masyarakat di Asia sedang mengarah pada demokrasi yang berkualitas dan transparan. Hal itu menyemangati KPU, termasuk KPU Kabupaten Trenggalek, bahwa pelayanan terhadap publik di bidang demokrasi dan kepemiluan harus ditingkatkan dan didasarkan pada komitmen yang kuat untuk menciptaan demokrasi dan penyelenggaraan pemilu yang berkualitas.
“Demokrasi tetap menjadi trend, maka dibutuhkan komitmen untuk memaksimalkan kinerja dalam penyelenggaraan pemilu dan proses demokrasi, dimulai dari penyelenggara pemilu yang berkualitas yang menjadi komitmen kita bersama”, kata Suripto. [Hupmas]