Berita Terkini

30

MENYEBARKAN WAWASAN DEMOKRASI, KPU TRENGGALEK SOSIALISASI DI RADIO RPKT

 Sesuai jadwal yang telah ditentukan, hari ini (Rabu, 26/10/2016) KPU Kabupaten Trenggalek kembali melakukan siaran on air di Radio Publik Kabupaten Trenggalek (RPKT). Siaran dilakukan mulai pukul 10.00 hingga 11.00 WIB. Ini adalah siaran kesekian kalinya, setelah KPU Kabupaten Trenggalek berhasil membuat kerjasama siaran dengan dua radio, yaitu radio RPKT ini yang merupakan radio publik dan Radio Fortuna FM yang merupakan lembaga penyiaran swasta. Dalam siaran ini, hadir dua orang komisioner KPU Kabupaten Trenggalek sebagai pemateri, yaitu Nurani dari Divisi Sumber Daya Manusia dan Partisipasi Masyarakat (SDM&Parmas) dan Gembong Derita Hadi dari Divisi Perencanaan dan Data. Acara siaran talkshow dipandu oleh Raraswati salah satu penyiar radio RPKT. Di sesi pertama, Nurani menjawab pertanyaan dari pemadu yang menanyakan apa saja kegiatan KPU Kabupaten Trenggalek jika tidak ada kegiatan pemilu setelah Pilkada 2015 lalu. Kesempatan ini dimanfaatkan Nurani untuk menjelaskan bahwa KPU Kabupaten Trenggalek dipenuhi dengan aktivitas penuh tiap hari kerja mulai Senin hingga Jumat. Menurut Nurani, aktivitas yang terus dilakukan adalah pendidikan pemilih dan pra-pemilih di semua komunitas dan potensi massa seperti dilakukan di sekolah-sekolah. Selain itu, tambah Nurani, juga dilakukan pemitakhiran data pemilih berkelanjutan yang merupakan upaya untuk menjawab masalah pemutakhiran data pemilih yang dalam tiap pemilu selalu dianggap semrawut. Juga ditambahkan oleh Nurani bahwa kegiatan internal berupa  kontrol kinerja secara kelembagaan maupun peningkatan kapasitas pegawai. “Selain itu juga ada  kajian hukum dan kepemiluan oleh divisi Hukum, juga penyikapan logistik pemilu-pemilu lalu. Singkatnya tak ada kata nganggur”, tegas Nurani. Selain memaparkan konsep lebih jauh pelaksanaan pendidikan pemilih, Nurani juga tak lupa menginformasikan bahwa KPU Kabupaten Trenggalek juga baru saja me-launching e-PPID. “Dari sini, masyarakat bisa mengakses informasi dan data seputar kepemiluan dan seputar KPU lewat online tanpa datang langsung ke kantor KPU Trenggalek”, jelasnya. Sementara itu, di sesi kedua setelah iklan, Gembong Derita Hadi lebih jauh menjelaskan tentang kenapa diadakan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan dan bagaimana teknis yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Trenggalek. Gembong memaparkan bagaimana sulitnya mendapatkan data resmi dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mengingat dinas tersebut memang tak berani memberikan data  karena waktu itu belum ada MoU antara Kemendagri dan KPU RI. “Tapi kami melakukan penyisiran data tidak dari Dinas, tapi langsung datang ke desa-desa, untuk mencari data terbaru tentang penduduk yang pindah dan datang, yang umurnya sudah 17 tahun, atau yang sudah punya hak pilih dan hak pilihnya hilang karena misalnya jadi anggota Polri dan TNI”, paparnya. Meskipun tidak ada penanya atau penelfon dari pendengar, acara siaran talkshow ini berjalan dengan “gayeng”. Ini adalah siaran perdana di radio RPKT dan bulan November juga akan ada siaran lagi sebagaimana telah disepakati dan terjadwalkan. [Hupmas]


Selengkapnya
35

IMPLEMENTASI MOU KEMENDAGRI DENGAN KPU RI MENUNGGU JUKNIS

Salah satu tema penting yang dibahas dalam diskusi atau siaran di Radio RPKT hari ini adalah tentang pemutakhiran data pemilih berkelanjutan. Ini memang salah satu kegiatan KPU yang harus dilakukan untuk menyempurnakan data pemilih yang akan berguna untuk perbaikan daftar pemilih saat tahapan pemilu nanti datang. Ketika ditanya tentang bagaimana teknis pemutakhiran data pemilih berkelanjutan dilakukan, Divisi Perencanaan dan Data KPU Kabupaten Trenggalek Gembong Derita Hadi mengatakan bahwa yang sudah dilakukan adalah mencoba  berkordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Trenggalek. “Waktu itu memang belum ada MoU antara Kemendagri, jadi pihak Disdukcapil memang tak berani membuka datanya, sebab MoU memang baru ditandatangani sebulan lalu”, papar pria asal Kecamatan Dongko ini. Gembong juga mengatakan bahwa meskipun sudah ada MoU, tapi juga belum ada pedoman teknis yang bisa menjadi pedoman  apa yang akan dilakukan dan bagaimana sikap Disdukcapil sebagai “tangan” Kemendagri di Kabupaten. “Kami tetap menungu dan terus melanjutkan apa yang sudah kami lakukan, yaitu mendapatkan data-data dengan menyisir data di bawah yaitu di desa-desa, dan juga terus berlangsung”, tambahnya. Ditambahkan oleh Gembong bahwa memang sejak tiga  bulan terakhir, KPU Kabupaten Trenggalek menerjunkan personil ke desa-desa melalui pendekatan informal. Disebut informal, kata Gembong, karena memang pedoman teknisnya belum ada. Data  kependudukan yang bisa menunjukkan penduduk yang meninggal dunia,  pindah tempat tinggal, alih status ke TNI dan Polri berarti dicoret dari daftar pemilih. Sedangkan, penduduk yang sudah berumur 17 tahun, pensiun dari TNI Polri, pindah datang, dan menikah meskipun belum umur 17 tahun, berarti menambah daftar pemilih. “Dinamika data penduduk yang dinamis ini tentunya akan menjadi bahan daftar pemilih yang akan terus kami update”, tegas Gembong. Gembong berharap, petunjuk teknis pemutakhiran data pemilih berkelanjutan segera turun setelah ditandatanganinya kesepakatan atau MoU antara KPU RI dengan Kemendagri. Petunjuk itu akan memudahkan KPU Kabupaten Trenggalek untuk melakukan pemutakhiran data berkelanjutan yang dimaksud. [Hupmas]


Selengkapnya
36

PEMILIHAN KETUA OSIS MTsN MODEL TRENGGALEK MASA BHAKTI 2016/ 2017

Ternyata  hari-hari  ini banyak sekali sekolah yang melaksanakan pemilihan Ketua OSIS, terutama sekolah tingkat SMP dan Madrasah Tsnawiyah. Setelah Jumat kemarin, Sabtunya (22/10/2016) juga dilaksanakan pemilihan Ketua OSIS di MTsN Model Trenggalek, salah satu madsrasah tsanawiyah yang berada di kota Trenggalek. Meskipun KPU Kabupaten Trenggalek tidak mengawal sejak awal, setidaknya pelaksanaan  demokrasi sekolah tersebut masih bisa dipantau. Kampanye sudah dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 2016, seminggu sebelumnya. Ada empat calon yang bersaing dalam memperebutkan posisi Ketua OSIS tersebut, antara lain: Satria Widiatmoko dari kelas VIII-D, Fadia Ilmiani dari VIII-C, M. Syarif R. R, dan M. Sholehudin K. Pada hari pemungutan suara, Sabtu (22/10/2016), kegiatan tampak meriah. Ada 1.355 pemilih yang berpartisipasi, baik dari siswa, guru, maupun karyawan madrasah. Acara pemungutan hingga penghitungan suara berlangsung lancar, mulai sekitar pukul 08.00 pagi hingga pukul 13.00.  Secara teknis, pemilihan dibagi menjadi 4 TPS berdasarkan kelas masing-masing pemilik hak suara. Pelaksanaan dimulai sejak pukul 08.00 pagi dan selesai penyaluran hak suara pada 10.00 WIB. Kemudian, dilanjutkan dengan penghitungan suara di masing-masing TPS dan rekapitulasi umum bersama kepala madrasah, wakil kepal madrasah, Pembina OSIS, serta MPK (Majelis Perwakilan Kelas) sebagai saksi. Semua kegiatan cukup berjalan dengan lancar walaupun masih ada pemilik hak suara yang tidak menggunakan hak suaranya dengan bijaksana. Berdasarkan hasil rekapitulasi surat suara yang ada, Toriq Eka Rahman mendapatkan  sejumlah 529 suara; Satria Widiatmoko  sejumlah 309 suara; Fadia Ilmiani mendapatkan  194 suara; M. Syarif R. R. mendapatkan  sejumlah 92 suara; sedangkan M. Sholehudin K mendapatkan  56 suara. Dengan demikian, Toriq Eka Rahman mendapatkan suara terbanyak dan terpilih menjadi Ketua OSIS MTsN Model. Dalam sambutannya, Wakil Kepala Madrasah bidang kesiswaan  Drs. Zaenal Arifin, mewakili  Kepala Madrasah Drs. Nasib Subandi, mengharapkan agar  kegiatan Pemilihan Ketua OSIS dapat dijadikan sebagai pembelajaran siswa untuk berlatih demokrasi. “Ketua OSIS yang terpilih pun diharapkan dapat lebih menghidupkan madrasah melalui berbagai kegiatan OSIS dan juga dapat mengemban amanah yang telah dititipkan seluruh wargaMTsN Model Trenggalek”, katanya. [Hupmas]


Selengkapnya
34

PROSES PEMILIHAN KETUA OSIS MTsN KAMPAK, MINIATUR DEMOKRASI ELEKTORAL LEVEL NEGARA

Hari ini adalah puncak dari  kegiatan demokrasi sekolah yang dilaksanakan di MTsN Kampak. Setelah proses diklat Pemilihan Ketua OSIS oleh KPU  Trenggalek seminggu sebelumnya, lalu dilanjutkan dengan pembentukan panitia, penyampaian visi-misi para kandidat, maka hari inilah pemungutan suara dilakukan. Pendampingan dari KPU Kabupaten Trenggalek hari ini juga dilakukan. Sejak pukul 08.30 empat orang personil dari KPU Kabupaten Trenggalek sudah  datang di MTsN Kampak. Mereka adalah Ketua KPU Kabupaten Trenggalek sendiri, Suripto, dan didampingi oleh Nurani Divisi Sumber Daya Manusia dan Partisipasi Masyarakat (SDM&Parmas), Nur Huda Divisi Keuangan dan Logistik, serta Atok Kris Supanto dari Staf Bagian Teknis da Hubungan Masyarakat. Ketika personil KPU Kabupaten Trenggalek datang, proses pemungutan suara sudah  berjalan. Pelaksanaan pemungutan dilakukan di Aula madrasah. Di depan dua pintu, tampak para aktivis Patroli Keamanan Sekolah (PKS) yang juga terdiri dari anak-anak sendiri. Sedang di dalam para panitia yang bercirikan baju dengan memakai tambahan bawahan pakai sewek dan di kepalanya terbalut udeng-udeng sedang sibuk melayani kegiatan pendaftaran pemilih, pemberian surat suara, mengawal bilik siara, dan menunggu kotak suara. Dua kotak suara di letakkan di tengah. Itu adalah kotak suara yang mereka pinjam dari KPU Kabupaten Trenggalek. Menurut Nurani Divisi SDM&Parmas KPU Kabupaten Trenggalek, secara umum proses dan tahapan pemilihan tersebut sudah baik. Menurutnya, niat baik untuk mengadakan kegiatan seperti ini merupakan pembinaan mental yang cukup penting bagi para siswa-siswi agar nantinya  mereka terbiasa dengan nilai dan praktek demokrasi pada  kehidupan masyarakat. “Ini adalah miniatur demokrasi elektoral di sekolah di mana kedaulatan warga sekolah terutama  para siswa-siswi di bidang demokrasi dijamin dengan  prosedur yang sudah demokratis”, kata Nurani. Tapi, Nurani mencatat, memang masih ada beberapa hal  yang masih bisa didorong pada proses yang lebih ideal. Misalnya, saat pemungutan dan penghitungan suara juga ada saksi dan pengawas. “Tapi, untuk ukuran demokrasi yang tak sama dengan demokrasi pada kehidupa politik di luar sekolah, kecurangan hampir tidak akan terjadi karena anak-anak juga tak punya naluri ke sana dan guru-guru juga menyadari bahwa ini adalah proses pembelajaran, bukan perebutan kekuasaan yang harus dikawal dengan tahapan dan aturan yang ketat”, papar pria berkepala botak ini.  [Hupmas]


Selengkapnya
38

PROFIL KETUA OSIS MTsN KAMPAK TERPILIH

Proses pemilihan Ketua OSIS di MTsN Kampak berjalan dengan lancar. Dari hasil pemungutan suara yang berlangsung pada  hari ini (Jumat, 21 Oktober 2016), akhirnya sudah diketahui siapa yang berhak menjadi Ketua OSIS periode 2016-2017, yaitu Muhammad Nahrowi Latif. Nahrowi tinggal di RT 07 RW 03 Dusun Plagen, Desa Ngrayung, Kecamatan Gandusari. Siswa kelahiran 19 Desember 2002 ini tidak menyangka kalau dia yang bakal menang telak dalam pemilihan Ketua OSIS yang dilakukan secara demokratis ini. Nahrowi medapatkan 539 suara dari total pemilih yang berjumlah 763. Sedangkan dua kompetitornya, mendapatkan suara yang jauh di bawahnya, yaitu Yustika Ana Marsela mendapatkan 46 suara, dan Nizaus Zakiyatul Ulya mendapatkan 54 suara. Meskipun ia tak menyangka bakal menang, tapi ia memang berharap bisa menjadi ketua OSIS karena memang hal itu bisa menjadi sarana untuk mengembangkan diri. “Saya akan mengabdikan diri sebagai ketua OSIS sebaik-baiknya, tentunya di bawah bimbingan bapak ibu guru madrasah dan dukungan teman-teman semuanya”, komentarnya ketika ditanya apa yang akan dilakukan nantinya. Nahrowi  memang bukan anak yang secara akademis punya kecerdasan melejit. Meskipun di lihat dari nilai pelajaran sekolah bukan yang terbaik,  tapi juga masih rangking keempat di kelasnya. Ia hobi olahraga, terutama bola volley. Bahkan waktu masih SD, yaitu SDN 3 Ngrayung, ia juga menjadi atlit mewakili sekolahnya dalam lomba Senam Lantai. Ia menyabet Juara II tingkat Kecamatan (Gandusari). Remaja yang di luar sekolah juga sering berinteraksi dengan ormas pemuda bidang keagamaan ini punya cita-cita masuk TNI nantinya. Remaja yang sudah ditinggal orangtuanya sejak ia masih bayi ini saat ini tinggal bersama pamannya. Setelah lulus MTsN Kampak, nanti ia ingin melanjutkan ke MAN Trenggalek. [Hupmas]


Selengkapnya
34

PEMUNGUTAN SUARA PEMILOS MTsN KAMPAK-TRENGGALEK

Sebagai rangkaian kegiatan KPU Kabupaten Trenggalek dalam memberikan technical assistant PEMILOS (Pemilihan Ketua OSIS) di MTsN Kampak, hari ini adalah puncak acara pemilihan yang sudah dipersiapkan beberapa minggu yang lalu. Setelah diawali dengan bimtek kepanitiaan, pembekalan dan pendampinan penyampaian visi-misi-program dan persiapan penyediaan logistik dan TPS (Tempat Pemungutan Suara), pada hari Jum’at (21/10/2016) bertempat di AULA MTsN Kampak dilaksanakan pemungutan suara   Calon Ketua Osis untuk masa bhakti 2016-2017. Pesta demokrasi di sekolah yang digelar sekolah yang mendapat anugerah Adiwiyata ini berlangsung sangat meriah seperti layaknya penyelenggaraan pesta demokrasi dalam pilkada, pileg maupun pilpres. Menurut Anas Ketua Osis demisioner, hal ini tidak lepas dari peran KPU Kabupaten Trenggalek yang menjalin kerjasama dengan civitas akademika MTsN Kampak untuk menerapkan pembelajaran demokrasi disekolah sebagaimana telah diamanatkan dalam Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008. Disamping itu, best practice  dalam setiap event-event Pemilu yang sering digelar KPU, memberikan inspirasi tersendiri bagi para pelajar untuk bisa berpartisipasi aktif menerapkan praktek pemilu yang demokratis dan berintegritas  di lingkungan sekolah mereka. Sebelum acara dimulai KPPS terlebih dahulau menyiapkan logistik pemungutan suara yang terdiri dari kotak suara, bilik suara, alat coblos, bantalan coblos, surat suara, daftar pemilih tetap, daftar calon tetap, tinta sidik jari dan urutan jadwal pemungutan suara. Untuk memperlancar kegiatan tersebut KPU Kabupaten Trenggalek membantu penyediaan Kotak suara, sedangkan kebutuhan lainya sepenuhnya disediakan pihak KPPS dengan bimbingan Wakil Kepala Madrasah bidang kesiswaan dan KPU Kabupaten Trenggalek. Tanpa mengganggu kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, acara pemungutan suara dimulai tepat pukul 09.00 dengan memberikan kesempatan kepada pemilih secara bergantian untuk menggunakan hak pilihnya di TPS. Dalam pantauan KPU Trenggalek, begitu tempat pemungutan suara dibuka, Ketua KPPS memimpin acara dimulainya pemungutan suara dengan membacakan tata tertib terlebih dahulu.  Para pemilih yang telah terdaftar dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) dari seluruh civitas akademika MTsN Kampak sebanyak 763 pemilih baik murid, guru maupun karyawan secara tertip bergiliran masuk TPS menuju meja kesatu untuk mengisi daftar hadir sebagai pemilih. Kemudian bergeser menuju meja kedua untuk menerima surat suara yang telah disediakan panitia. Pada langkah berikutnya pihak KPPS mempersilahkan pemilih menuju  salah satu dari 4 TPS yang ada. Selesainya melakukan pemungutan suara pemilih keluar TPS untuk memasukkan surat suara ke kotak suara. Adapun langkah berikutnya pemilih diarahkan menuju meja anggota KPPS yang bertugas memberikan tanda dengan mencelupkan jari pemilih pada tinta sidik jari. Sedangkan tahapan akhirnya adalah pemilih keluar TPS dengan berjabat tangan terlebih dahulu dengan Calon Ketua Osis yang duduk didepan dekat pintu keluar. Proses pemungutan suara akhirnya diakhiri pada pukul 11.00, setelah seluruh siswa-siswi kelas VII hingga X beserta seluruh guru dan karyawan MTsN Kampak semuanya dipastikan telah menggunakan hak pilihnya. Panitia mengakhiri pemungutan suara ini dengan penuh kegembiraan karena telah dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Langkah berikutnya adalah persiapan melakukan penghitungan suara untuk menentuakan siapa yang menang dan siapa yang kalah serta sejauh mana tingkat partisipasi pemilih.


Selengkapnya