Berita Terkini

35

KPU ADAKAN RAPAT KONSOLIDASI INTERNAL PERKUAT FUNGSI KEHUMASAN

Bertempat di Ruang Media Center KPU Kabupaten Trenggalek, hari Selasa (23/02/2021), Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilihan, Partisipasi Masyarakat dan SDM mengadakan rapat konsolidasi internal dalam rangka memperkuat fungsi kehumasan dalam lingkup KPU Kabupaten Trenggalek. Rapat dibuka oleh Nurani, anggota KPU Kabupaten Trenggalek Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM pada pukul 14.00 dan dihadiri oleh komisioner dan sekretariat sub bagian Teknis Pemilu dan Hupmas. Rapat konsolidasi ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut surat dari KPU RI Nomor170/HM.06-SD/KPU/II/2021, Tanggal 17 Februari 2021Perihal Optimalisasi Pemanfaatan Akun Media Sosial dalam Membangun Kelembagaan KPU. Surat tersebut  yang menginstruksikan kepada KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota melakukan langkah-langkah strategis optimalisasi media sosial dalam memperkuat fungsi kehumasan. Dalam pengarahannya Nurani mengatakan bahwa kehumasan memiliki peran penting dalam membentuk citra positif lembaga KPU. Diakuinya, sebagai lembaga yang memberi layanan kepemiluan, KPU tidak terlepas dari dinamika politik yang tentunya baik secara langsung maupun tidak langsung memiliki pengaruh yang cukup signifikan di atas masyarakat/publik. Keberhasilan KPU dengan segudang prestasinya tidak akan terlihat dan dibicarakan oleh masyarakat karena seringkali tertutup berita-berita negatif tentang kinerja KPU sebagai penyelenggara Pemilu/Pemilihan. Rapat menghasilkan keputusan bahwa KPU Kabupaten Trenggalek harus memastikan bahwa akun-akun media sosial yang dimiliki aktif untuk melakukan posting, sharing, dan aktivitas penyebaran informasi melalui medsos semaksimal mungkin. Website, facebook, instragram, youtube, tweeter harus terus diupgrade. “Bukan hanya akun lembaga, tapi kita sepakati bahwa akun-akun personal komisioner dan pegawai KPU harus aktif juga”, tegas Nurani. [Woro]


Selengkapnya
40

PPK 2020 ADALAH TERBAIK SEPANJANG SEJARAH PEMILIHAN TREGGALEK

TRENGGALEK— Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS)dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek  2020 adalah panitia ad hoc terbaik sepanjang sejarah kepemiluan dan pemilihan di Trenggalek. Hal itu dikatakan Nurani komisioner KPU Kabupaten Trenggalek yang membidangi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam acara pembubaran Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) pada Hari Minggu tanggal 31 Januari 2021 di Hotel  Jaaz.  Nurani punya alasan kuat kenapa ia berani mengatakan seperti itu, bukan sekedar “mbombong ati” panitia ad hoc yang akan dibubarkan. Ia berargumen bahwa kualitas SDM terbaik  dalam pemilihan kali ini ditunjukkan dengan beberapa bukti. Pertama, kualitas personalnya rata-rata baik dan sebagian adalah anak-anak muda yang enerjik. Dari segi pendidikan dan kemampuan berkomunikasi dan melakukan kegiatan-kegiatan teknis juga demikian. “Tidak ada kendala teknis yang berarti dalam pemilihan kali ini, karena kita punya SDM ad hoc yang memang luar biasa”, tegasnya disambut denga tepuk tangan.  Alasan yang kedua, kata Nurani, hampir tidak ada SDM di PPK dan PPS yang mengundurkan diri. Semua konsisten sejak awal hingga akhir dalam mengawal tahapan Pemilihan 2020 meskipun di masa pandemi. “Konsistensi ini membedakan dengan Pemilu 2019 di mana belasan panitia ad hoc di desa dan beberapa di kecamatan mundur dengan berbagai sebab”, papar Nurani.  Nurani juga mengucapkan terimakasih selaku divisi yang membidangi Parmas dan SDM pada PPK atas kerjasamanya yang baik selama tahapan. Ia juga menyampaikan permintaan maaf jika selama tahapan Pemilihan 2020 ada kesalahan baik di sengaja maupun tidak disengaja. [Agung]


Selengkapnya
34

PPK WATULIMO RAIH PENGHARGAAN PPK TERBAIK KEDUA, SELAIN TERBAIK SOSIALISASI

TRENGGALEK – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Trenggalek menyelenggarakan Evaluasi Pemilihan Serentak tahun 2020. Acara ini berlangsung Kamis (28/1) di Hall Prigi Hotel Jaaz Permai Trenggalek.  Dalam evaluasi ini, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Watulimo berhasil meraih predikat sebagai PPK utama terbaik kedua. Penghargaan diberikan langsung oleh KPU Kabupaten Trenggalek, Nurani dan diterima oleh Ketua PPK Watulimo, Rohmad.   Rohmad mengungkapkan apresiasinya terhadap kinerja KPU Kabupaten Trenggalek. Menurut Rohmad, KPU Kabupaten Trenggalek mampu menyelenggarakan pemilihan serentak di tengah pandemic yang sedang melanda negeri. Disatu sisi, KPU selalu memberikan motivasi untuk terlaksananya penyelenggaraan pemilihan ini dengan baik dan sesuai aturan main yang ada. “Menjadi pemacu sekaligus pemicu bagi kita semua untuk terus berkomitmen memberikan yang terbaik untuk menyukseskan pemilihan maupun pemilu selanjutnya”, jelasnya.  Sementara itu Gembong Derita Hadi selaku Ketua KPU Trenggalek menjelaskan bahwa evaluasi ini dimaksudkan untuk menganalisa sejauh mana pelaksanaan pemilihan yang berjalan di Trenggalek khusunya. Sejauh mana upaya yang sudah dilakukan oleh penyelenggara pemilihan dalam menjalankan tugas, wewenang dan kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku.  “Monev kita lakukan rutin setiap tahapan, dan pada pemilihan ini dalam setiap tahapan kita terjunkan tim untuk melakukan monitoring kebawah, tidak hanya PPK, PPS juga”, ungkap Gembong.  Tidak hanya berhenti dengan Predikat Utama PPK terbaik kedua, PPK Watulimo juga menyabet berbagai kategori penghargan lainnya. Dari sisi inovasi sosialisasi, PPK Watulimo meraih terbaik pertama best practice, PPK dengan pengelolaan aplikasi SIREKAP terbaik pertama juga disabet PPK Watulimo. Selain itu, kategori terbaik kedua cerita unik teknis penyelenggaraan juga berhasil diraih Watulimo. Dalam proses pendataan pemilih, PPK Watulimo berhasil memantabkan posisi sebagai terbaik ketiga dalam pengelolaan data pemilih. [Masruri]


Selengkapnya
36

PPK PANGGUL DAPATKAN PIAGAM PENGHARGAAN : JUARA I CERITA UNIK TERBAIK PARTISIPASI MASYARAKAT

TRENGGALEK – Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Panggul mendapatkan piagam penghargaan karena memenangkan lomba cerita unik terbaik di bidang sosialisasi dan partisipasi masyarakat dalam Laporan Pemilihan Serentak 2020 yang dibuatnya. Penghargaan ini diberikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Trenggalek dalam acara Evaluasi Pemilihan Serentak tahun 2020. Acara ini berlangsung Kamis (28/1) di Hall Prigi Hotel Jaaz Permai Trenggalek.  Cerita unik yang dinilai terbaik ini dibuat oleh tim dari PPK Panggul yang bekerjasama dengan PPS Gayam. Kisah unik bercerita tentang bagaimana suka duka dan lucunya pembuatan video Iklan Layanan Masyarakat (ILM) oleh Tia Murdianingsih, seorang anggota PPS. Video mengambil lokasi di sebuah sungai dekat Benungan Kipik di Desa Sawahan Panggul.  Menurut Nurani, selaku Divisi Sosialisasi-Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Kabupaten Trengalek, lomba menulis cerita unik ini dimaksudkan bukan hanya untuk menyemarakkan acara evaluasi yang diwarnai dengan pemberian apresiasi pada PPK atas kerja-kerjanya. Tapi juga untuk membiasakan budaya menulis di kalangan panitia. “Siapa tahu juga ada cerita-cerita unik yang jika ditulis akan membuat kita tahu, jika tidak ditulis mana kita tahu”, tegas Nurani. [Hupmas]


Selengkapnya
32

LITERASI DEMOKRASI JADI PROGRAM UNGGULAN KPU TRENGGALEK

TRENGGALEK —   Dalam acara Evaluasi Partisipasi Masyarakat Pemilihan 2020 yang digelar di Rumah Makan Mekarsari,  pada Hari Selasa tanggal 26 Januari 2021,  Nurani selaku Divisi Divisi Sosialisasi-Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia KPU Kabupaten Trenggalek juga mengingatkan lagi pentingnya Pendidikan Pemilih sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam demokrasi.  Terkait dengan upaya pendidikan pemilih (‘voters education’) ini, Nurani mengatakan bahwa KPU Trenggalek dengan program Literasi Demokrasi-nya bisa menjadi kegiatan unggulan yang harus terus dilakukan. Nurani menguraikan pentingnya kegiatan ini bagi penyadaran pemilih dan masyarakat secara umum. Desain kegiatan ini, paparnya, menagih proses dan tahapan kegiatan yang memungkinkan peserta tergali potensinya sebagai kalangan yang terliterasikan.  Diuraikan bahwa kegiatan Literasi Demokrasi ini adalah untuk menjaring masyarakat (terutama anak-anak muda) yang punya kepedulian pada pembentukan diri yang kritis dan analitis dalam memahami persoalan-persoalan demokrasi elektoral (Pemilu dan Pemilihan), hingga kemudian dengan desain lomba dan workshop menulis esai kritis, outputnya adalah pribadi-pribadi yang akan punya suara yang disampaikan baik lewat lisan maupun tulisan. ”Para penulis dan pegiat medsos yang telah terbrainwash ini nantinya akan jadi pelaku literasi di berbagai posisi masing-masing dengan menggunakan media, buku, koran, media online, dan media sosial”, papar Nurani.  Program yang sudah dimulai sejak Pemilu tahun 2019 dan berlanjut dalam Pemilihan 2020 ini nantinya harus tetap menjadi salah satu program unggulan tiap tahun. Di hadapan 20 peserta kegiatan Literasi Demokrasi yang hadir di acara evaluasi Parmas tersebut, Nurani juga mengucapkan terimakasih pada para pegiat literasi yang karyanya sudah terbit, juga atas partisipasinya menjadi bagian dari komponen pendidikan Pemilih dalam Pemilihan 2020. “Saya  berharap agar tradisi literasi ini akan terus dijaga selamanya”, pesan Nurani.  [Woro]


Selengkapnya
49

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN 2020 DITRENGGALEK CUKUP MEMUASKAN

TRENGGALEK — Angka partisipasi dalam hal kehadiran pemilih di TPS pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek dalam Pemilihan Serentak Lanjutan tahun 2020 cukup memuaskan. Hal itu disampaikan oleh Nurani selaku Divisi Divisi Sosialisasi-Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia KPU Kabupaten Trenggalek dalam acara Evaluasi Partisipasi Masyarakat Pemilihan 2020 yang digelar di Rumah Makan Mekarsari,  pada Hari Selasa tanggal 26 Januari 2021. Dalam acara yang dihadiri oleh seluruh panitia, mitra kerja, dan para pihak yang membantu sosialisasi dan pendidikan pemilih (PPK Divisi Parmas, Relawan Demokrasi, Pemantau Pemilihan, dan stakeholder pemerintah daerah) ini, Nurani memaparkan beberapa alasan yang membuat ia tidak kecewa dan cukup puas dengan capaian angka partisipasi tersebut.  Menurutnya, Pemilihan dilaksanakan dengan tantangan yang cukup berat yaitu di masa pandemi. Tapi nyatanya, sosialisasi tetap berjalan dan hasilnya adalah angka partisipasi sebesar 67, 87%. “Artinya sama dengan Pilkada 2015 yang dilakukan di era normal tanpa pandemi”, tegasnya.  Nurani mengatakan bahwa angka itu tidak mencapai target nasional yang mengambil angka 77,5%. Meskipun demikian, katanya, tidak menurunnya angka partisipasi dibanding Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati seblumnya (tahun 2015), hal ini bisa dibilang sebagai kesuksesan yang layak disyukuri. Meski demikian, ia tetap merasa bahwa angka ini harus menjadi pijakan untuk pemilihan berikutnya. “Partisipasi ini tak lepas dari peran semua pihak terutama yang hadir di acara hari ini, karena itu kami sampaikan terimakasih”, kata Nurani. [Woro]


Selengkapnya