Berita Terkini

26

KPU TRENGGALEK SUDAH MENERJUNKAN TIM VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK CALON PESERTA PEMILU 2019

Hari-hari belakangan ini, tim verifikasi KPU Kabupaten Trenggalek turun ke desa-desa untuk melakukan  verifikasi faktual terhadap kepengurusan dan keanggotaan partai politik. Ada dua partai politik yang diverifikasi, yaitu Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) cabang Trenggalek. Verifikasi terhadap kepengurusan sudah selesai kemarin di kantor kedua partai politik. Sedangkan untuk verifikasi faktual terhadap keanggotaan dilakukan sejak tanggal 15 Desember lau. Menurut Patna Sunu, Divisi Hukum yang menjadi pengarah kegiata ini,  jadwal egiatan verifikasi faktual ini akan berakhir sampai tanggal 4 Januari 2018. Berikutnya KPU Kabupaten Trenggalek akan menyampaikan hasil verifikasi faktual terhadap kepengurusan dan keanggotaan parpol ini mulai tanggal 4 hingga tanggap 6 Januari 2018. “Setelah penyampaian ini, partai politik masih diberi waktu untuk memperbaiki hasilnya”, kata Sunu. Tim verifikasi faktual direkrut dari sumber daya di internal Kabupaten Trenggalek sendiri. KPU Kabupaten Trenggalek membagi personel untuk beberapa kecamatan. Mereka mendatangi langsung warga yang namanya disetorkan oleh partai politik (PSI dan Perindo) sebagai anggota partai mereka. Petugas verifikasi faktual mengecek apakah orang yang bersangkuta memang benar-benar anggota partai tersebut. [Hupmas]


Selengkapnya
26

PPK KARANGAN LAKUKAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN TAHAPAN PILGUB JATIM 2018

Hari ini (Kamis, 21/12/2017), PPK Karangan hari ini  mengadakan Sosialisasi penyelenggaraan tahapan Pilgub 2018 yang di gelar di Aula Kecamatan Karangan. PPS Se-Kec karangan, perwakilan panwascam Karangan dan Camat Karangan beserta stafnya ikut menghadiri sosialisasi tersebut. Hal ini merupakan tindaklanjut dari   Bimtek yang dilakukan KPU Trenggalek di Hotel Hayam Wuruk dan Rumah Makan Mekar Sari sejak Senin kemarin. Acara dimulai sekitar pukul 13.00 WIB. Dalam sambutannya, ketua PPK Karangan Bahrun Rofiqi menegaskan pentingnya pendidikan pemilih sejak dini dan kesadaran masyarakat dalam menyalurkan hak dan aspirasi.  Disampaikan pula oleh anggota PPK Kecamatan  Karangan Divisi Hukum Titis Ismail Arafat bahwa menyalurkan Hak pilih adalah hak dari pada Warga negara Indonesia yang tidak sedang dicabut haknya sebagaimana hal ini dituangkan dalam Undang Undang maupun peraturan KPU. Ikut menyampaikan kepada peserta sosialisasi Sunu (anggota PPK divisi Parmas dan SDM) yang berpesan pada hadirin. “Ojo menggunakan istilah NPWP (Nomer Piro Wani Piro) bagi masyarakat mau menyalurkan hak pilihnya, hal ini perlu kita tanamkan kepada masyarakat”, tegasnya.   Di sela sela acara ini, Camat Karangan Solikin juga menyampaikan beberapa pesan. Salah satu pesannya adalah bahwa semua jajaran badan ad hoc khususnya untuk menjaga kekompakan  dan selalu menjalin koordinasi dan menyelesaikan permasalahan yang ada dengan rendah hati. Sedangkan kepada masyarakat, Solikin juga meminta untuk menjaga kerukunan. Bagaimanapun juga pemilu adalah pesta demokrasi rakyat yang bertujuan untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. “Apapun pilihannya persaudaraan tetap harus terjaga”, imbuhnya. Kegiatan sosialisasi tersebut diakhiri dengan saling berjabat tangan antara PPS, PPK, dan camat beserta staf-nya sebagai wujud kebersamaan untuk mensukseskan pilkada Jawa Timur Tahun 2018 dengan tertib, aman, damai, serta guyub rukun. [Sunu]


Selengkapnya
29

SEKRETARIAT PPK WATULIMO, KANTOR PENYELENGGARA SEMEWAH “HOTEL BINTANG LIMA”

Kamis, 21 Desember 2017, sekitar pukul 11.00 WIB. Sosok perempuan muda berkacamata menduduki salah satu kursi di ruangan Sekretariat PPK Watulimo, ketika Sugeng Santoso, Divisi Perencanaan dan Data PPK Watulimo,  menyampaikan ucapan selamat datang sambil melambaikan tangan. Perempuan tersebut adalah Isti Amangku Tiwi, Divisi Hukum PPK Watulimo, yang selalu hadir yang pertama di Sekretariat. Balutan hiasan gambar kampanye sosial di ruangan sekretariat, mulai  Kegiatan UKS, Kampanye CTPS, Kampanye kebersihan lingkungan menambah eloknya dipandang mata. Ruangan yang bersih dan cukup mewah. Yang juga dimanfaatkan untuk banyak fungsi. Termasuk menjadi markas 5 orang anggota PPK terpilih, yang terseleksi dari 9 orang yang daftar dari Kecamatan Watulimo. Panitia Pemilihan Kecamatan selaku penyelenggara di tingkat kecamatan, memiliki peran penting dalam mengawal gerbang pesta demokrasi. Karena itulah, instruksi KPU Kabupaten Trenggalek bagi semua PPK untuk segera berkordinasi dengan pak Camat untuk meminta sekretariat harus segera ditindaklanjuti. Dengan perjuangan komunikasi yang intensif, maka didapatkanlah sebuah ruangan yang cukup memuaskan. Keberadaan ruangan sekretariat menjadi harga mati guna menunjukkan eksistensi PPK secara nyata. “Ini markas besar kalian, kami harap nyaman di sini, semua kegiatan akan bermuara disini”, kata Pak Camat beberapa saat yang lalu. Melihat kondisi semakin padatnya tahapan Pemilukada Jawa Timur 2018, maka sekretariat PPK Watulimo siap 24 jam memberikan pelayanan informasi-informasi tahapan-tahapan Pemilukada. Ditunjang ruangan yang bersih, nyaman dan ber AC tentunya diharapkan menjadi nilai tambah PPK Watulimo dalam melayani masyarakat watulimo baik dari segi kualitas maupun kuantitas. PPK Watulimo, yang berjumlah 5 orang dan dibantu 3 orang sekretariat, berkomitmen untuk menyukseskan Pilkada Jawa Timur dan siap membantu penuh waktu warga masyarakat Watulimo khususnya yang membutuhkan informasi-informasi tentang kepemiluan ini. Harapannya tempat ini bisa menjadi media center kepemiluan di tingkatan kecamatan. Alamat Sekretariat PPK Watulimo berada disisi utara area Kantor Kecamatan Watulimo, persis bersebelahan dengan Rumah Dinas Camat Watulimo. Sekretariat buka setiap Senin-Jum’at Pukul 08.00-16.00. Dan tanpa menutup kemungkinan buka di luar jam-jam tersebut demi Jawa Timur Guyub Rukun. [Khoirul]


Selengkapnya
31

KESEKIAN KALINYA, KPU TRENGGALEK MENGGELAR DISKUSI PUBLIK PEMETAAN DAPIL DAN ALOKASI KURSI DPRD DALAM PEMILU 2019

Hari ini (Kamis, 21/14/2017), KPU Kabupaten Trenggalek kembali menggelar diskusi publik pemetaan dapil dan alokasi kursi DPRD Trenggalek dalam pemilihan umum tahun 2019. Kali ini yang diundang adalah dari kalangan lembaga pemberdayaan masyarakat dan pendidikan seperti Yayasan Hidayatullah, SLB Kemala Bayangkari, Yayasan Penyandang Disabilitas “Naeema”, dari asosiasi pengusaha, para wartawa (jurnalis), organisasi perempuan PKK dan GOW, perwakilan pekerja seni, perwakilan Asosiasi Kepala Desa (AKD), dan lain-lain. Acara yang berlangsung di Hotel Jaaz Permai Trenggalek ini dimulai pukul 08.00 hingga sore hari. Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya, Sambutan Ketua KPU Kabupaten Trenggalek, dan Doa, pemateri dari KPU Kabupaten Trenggalek memaparkan materi tentang pemetaan Daerah Pemilihan (Dapil) dalam pemilihan anggota DPRD Trenggalek pada pemilu 2019 nanti. Dilanjut dengan diskusi dan masukan pendapat dari audiens, lalu ditanggapi oleh pemateri. Setelah istirahat, sekitar pukul 13.00 acara dilanjutkan dengan materi kedua yang memaparkan tentang teknis dan simulasi konversi perolehan suara menjadi kursi. Jika materi pertama sebelum Ishoma disampaikan oleh Divisi Teknis yang sekaligus Ketua KPU Kabupaten Trenggalek, Suripto, materi kedua dihantarkan oleh Nurani (Divisi Partisipasi dan Sumber Daya Manusia). Dalam pemaparannya, Suripto mengatakan bahwa pemetaan Dapil didasarkan pada prinsip yang diatur oleh undang-undang yang ditegaskan dalam peraturan KPU RI. Ia menjelaskan bagaimana hasil diskusi sebelumnya, termasuk dengan kalangan partai politik, bahwa ada kecenderungan bahwa yang mendekati ideal adalah empat Dapil seperti pemilu legeslatif 2014. “Ini hasil diskusi dengan parpol dan para stakeholder sebelumnya, silahkan hari ini kita perjelas bersama-sama”, kata Suripto. [Meris]


Selengkapnya
30

KETUA ASOSIASI KEPALA DESA MENGUSULKAN PERUBAHAN DAPIL UNTUK DPRD TRENGGALEK

Salah satu tanggapan terhadap pemetaan Daerah Pemilihan (Dapil) untuk kursi DPRD Kabupaten Trenggalek dalam Pemilu 2019 yang diselenggarakan oleh KPU Kabupaten Trenggalek hari ini di Hotel Jaaz Permai datang dari ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Trenggalek, Puryono. Menanggapi pemaparan dari pemateri, Suripto Ketua KPU Kabupaten Trenggalek yang juga sekaligus Divisi Teknis, ia tidak setuju apabila Trenggalek dibagi menjadi 4 Dapil dengan komposisi seperti pemilu legeslatif 2014. Puryono menganggap bahwa pemetaan Dapil Pileg 2014 dibuat elitis dan hanya memenuhi kepentingan politisi “status quo”. Meski ia tidak memperjelas argumennya tentang korelasi antara Dapil dengan kepentingan politik elitis yang dimaksud, ia menganggap bahwa Dapil yang ada selama ini membawa dampak buruk terhadap hubungan pihak yang terpilih (DPRD) dengan rakyatnya, terutama karena pembagian Dapil memisahkan satu kecamatan dengan kecamatan yang tidak “nyambung”. Ia mencontohkan, Munjungan seharusnya satu Dapil dengan Kampak dan Gandusari karena “saudara serumpun”. Sedangkan, Kecamatan Munjungan dan Kecamatan Dongko. “Munjungan dengan Dongko itu jalannya sulit, akibatnya DPRD yang terpilih hanya ngurusi kecamatannya sendiri, itupun bagi yang mau ngurusi rakyatnya”, tegas Kepala Desa Karangturi Kecamatan Munjungan  itu. Menanggapi hal ini, Suripto mengatakan bahwa perlu diperhatikan bahwa prinsip penyusunan  Dapil itu didasarkan pada peraturan dan undang-undang, dengan mempertimbangkan prinsip kesetaraan nilai suara dan jika penggabungan antar kecamatan dengan komposisi baru dilakukan maka juga tidak bisa bertentangan dengan prinsip-prinsip yang ada. Suripto menawarkan, jika memang ada usulan baru, sebaiknya dibuat secara sistematis dengan mempertimbangan prinsip-prinsip pemetaan Dapil. Ia mempersilahkan Ketua AKD bersama lurah yang lain membuat masukan tertulis, jika pemetaan Dapil yang telah disusun dianggap merugikan kepala desa dan msayarakat. Sementara itu Nurani, Divisi Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia KPU Kabupaten Trenggalek, menanggapi dengan menyatakan bahwa kondisi tidak merakyatnya atau kurang pedulinya calon DPRD terpilih dengan kecamatan lain selain Dapilnya bukan hanya disebabkan oleh faktor Dapil saja, terutama disebabkan medan yang sulit saja. Untuk Dapil yang medannya sama-sama enak, juga bisa saja terjadi seperti itu. Nurani menegaskan bahwa fenomena tidak merakyatnya wakil rakyat, jika memang dianggap demikian, bukanlah fenomena Dapil, tapi memang ada faktor lain seperti “hihg cost-politic” dalam pemilihan. “Keterasingan wakil rakyat dengan rakyat dalam sistem demokrasi kerakyatan adalah fenomena komunikasi antara dua pihak, dan ini tak sepenuhnya karena sulitnya medan antar wilayah dalam satu Dapil”, tegas Nurani. Ditambahkan bahwa jika merubah salah satu Dapil menjadi Dapil baru dengan komposisi berbeda, maka akibatnya juga akan menyulitkan penggabungan antar kecamatan lainnya dalam membentukDapil lainnya. Misalkan, contoh Nurani, Kecamatan Munjungan dengan Kecamatan Watulimo jauh lebih sulit medannya dibanding dengan Kecamatan Munjungan ke Dongko, atau Munjungan ke Panggul. Perdebatan berakhir dengan kesepakatan bahwa pihak yang tidak setuju dengan Dapil lama yang sudah jadi bahan diskusi sebelumnya  diharapkan mengusulkan dapil baru dengan dirasionalisasi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang matang. Yang akan juga dilampirkan nantinya ketika KPU Kabupaten Trenggalek mengirimkan hasil pemetaan Dapil ke KPU RI. “Tentunya wewenang terakhir tetep ada di wilayah KPU RI sebagaimana diatur dalam undang-undang”, kata Suripto. [Hupmas]


Selengkapnya
33

PPK PULE TRENGGALEK “BERJIBAKU” DENGAN BIMTEK DAN MENGEJAR KEGIATAN DI KECAMATAN DAN DESA

Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Pule mulai merasakan sibuknya kegiatan Pilkada 2018. Mulai senin minggi ini, sudah terasa bagaimana kesibukan yang ada. Mulai acara bimbingan teknis (bimtek) yang diadakan oleh KPU Kabupaten Trenggalek. Termasuk acara kemarin (Selasa, 19/12/2017). Dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat di Pilgub Jatim 2018 PPK kecamatan pule mengikuti bimtek Sosialsasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat.  Sebagai upaya untuk lebih meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilgub tahun depan, PPK kecamatan pule berupaya untuk lebih menggiatkan kegiatan sosialisasi dan pendidikan politik yg lebih terfokus dan efektif. Acara  berlokasi di Rumah Makan Mekarsari Trenggalek dengan peserta dsatu ketua dan dua orang anggota, salah satunya divisi Parmas-SDM. Dari  PPK Pule  yang hadir adalah  ketua, divisi Parmas-SDM dan divisi hukum. Dalam rangkaian acara tersebut anggota PPK disuguhi dengan berbagai materi tentang teknis pelaksanaan tahapan pemilu, serta teknis penyampaian informasi atau sosialisasi mengenai pemilu dari para komisioner dan divisi SDM dan parmas KPU Kabupaten Trenggalek. Dari pengetahuan yang didapat ini nantinya akan disampaikan lagi kepada masyarakat secara luas. Dengan diadakannya bimtek ini diharapkan pengetahuan dan kemampuan anggota PPK dapat meningkat sehingga akan mampu menjalankan tugas dalam pelaksanaan pemilu dengan baik dan benar sesuai undang undang yang berlaku. Menindaklanjuti acara tersebut, Eris Agus Ketua PPK Pule menyatakan siap melaksanakan tugas untuk menyusun rencana kerja sosialisasi sebagaimana yang telah dibicarakan di sesi akhir bimtek. “Kami siap, karena sosialisasi memang harus dilakukan secara gencar”, tegas Eris. [Puspita]


Selengkapnya