Berita Terkini

36

KPU TRENGGALEK GANDENG STAND UP COMEDY UNTUK SOSIALISASI PEMILU 2019

TRENGGALEK, 20/01/2019—  Banyak yang kaget karena tidak mengira bahwa di Trenggalek ada komunias Stand Up Comedy. Berawal dari keinginan Nurani, divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM (Sosdiklih Parmas-SDM) KPU Kabupaten Trenggalek berkenalan dengan ketua Stand Up Comedy Trenggalek, Alvan dan Rere, dua orang komedian yang menggawangi komunitas itu, lalu berjumpa dengan anggota lainnya. Lalu muncullah kerjasama dalam bentuk acara sosialisasi Pemilu 2019 dengan menghadirkan komunitas stand up comedy sebagai hiburannya. Maka disepakatilah acara “Open Mic” bertema Pemilu 2019 yang bertempat di Kamboja Cafe di Jalan Veteran Trenggalek. Acara digelar pada malam minggu, tanggal 19 Januari 2019 mulai pukul 19.00 WIB, berakhir hingga pukul 22.30 WIB. Tak disangka, ada seratus lebih  hadirin yang mendatangi acara ini, baik undangan khusus maupun undangan yang disebar lewat media sosial. Format acara dikemas secara nyantai. Tiap orang yang hadir dipersilahkan untuk menguji kebolehannya untuk perform (“open mic”), dua orang komika, yaitu Didin dan Rere menjadi pemandu. Kedua orang ini berhasil mengocok perut penonton bahkan disela-sela penampilan orang yang “open mic”. Tercatat sekitar sebelas orang komika yang menampilkan monolog lucunya. Di sela-sela acara, pemandu acara selalu mengingatkan tentang Pemilu 2019, khususnya tanggal dan bulannya. Juga ada ajakan jangan golput dan parodi-parodi tentang pemilu yang mencerahkan sekaligus mengocok perut. Sedangkan acara inti berupa sosialisasi Pemilu 2019 secara komprehensif disampaikan sekitar 45 menit oleh Nurani dari KPU Kabupaten Trenggalek. “Maaf jika yang saya omongkan terlalu serius, maaf jika mengganggu acara stand up-nya, saya sebenarnya sudah menyiapkan materi lucu, tapi melihat penampilan komika yang tampil, saya minder duluan”, ungkap Nurani. [Hupmas]


Selengkapnya
32

NGOPI BARENG PPK KARANGAN TRENGGALEK BERSAMA MUSPIKA SAMBIL NOBAR DEBAT CAPRES CAWAPRES PERTAMA

KARANGAN, 17/01/2019— Sore itu, mulai pukul 15:00 WIB wilayah Kecamatan Karangan diguyur hujan lebat, dan dibeberapa wilayah terlihat genangan air. Rintik hujan masih terasa sampai malam terkadang terdengar suara gemericik air dari atap Kantor Kecamatan Karangan. Bersamaan pula PPK Kecamatan Karangan mempunyai acara ngopi bareng sambil Nonton Bareng Debat Capres dan Cawapres yang pertama Tanggal 17 Januari 2019. Acara nobar yang dihadiri oleh Muspika  Kecamatan Karangan, Panwascam Karangan, PPS Se-Kecamatan Karangan dan beberapa masyarakat, sesuai jadwal disiarkan secara langsung mulai pukul 20:00 WIB. Bertempat di Aula Kecamatan karangan dengan lesehan suasana penuh keakraban dan secara seksama memperhatikan debat capres dan cawapres, serta ditemani snack dan kopi serasa bisa mengusik dinginnya malam dikarenakan rintik hujan. [Sueb]


Selengkapnya
25

KPU TRENGGALEK HADIRI RAKOR PENYUSUNAN MATERI RELAWAN DEMOKRASI

SURABAYA, 17/01/2019— Dalam rangka memperlancar fungsi keberada Relawan Demokrasi (Relasi) yang sudah dibentuk oleh KPU Kabupaten Trenggalek bersama KPU Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, pada hari Rabu-Kamis, tanggal 17-18 Januari kemarin diadakan rapat kordinasi penyusunan materi Relawan Demokrasi di KPU Propinsi Jawa Timur. Pertemuan yang dikordinasi oleh Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumberdaya Manusia (Sosdiklih-Parmas&SDM) KPU Propinsi Jawa Timur ini berlangsung di aula KPU Propinsi. Pertemuan ini dipandu langsung oleh Gogot Cahyo Baskoro, Divisi Sosdiklih-Parmas-SDM KPU Propinsi Jawa Timur. Ia langsung mengungkapkan bahwa Relawan Demokrasi dalam Pemilu 2019 ini lumayan punya porsi yang lebih banyak dibanding Relasi yang dibentuk pada pemilu sebelum-sebelumnya. “Dulu waktu Pilgub kita di Kabupaten/Kota hanya bentuk 10, sekarang ada 55 personil”, paparnya. Memasuki acara inti, Gogot langsung membagi 38 komisioner Divisi Sosdikih-Parmas-SDM dari 38 kabupaten/kota ke dalam kelompok-kelompok. Masing-masing akan membahas materi-materi  yang akan disampaikan dalam bimtek relawan demokrasi maupun modul materi yang akan dijadikan bahan bagi relawan untuk disampaikan pada masyarakat. Dari rakor ini, masing-masing kabupaten/kota kelihatan antusias dalam mengawal kerja relawan demokrasi yang sebagian besar sudah direkrut. KPU Trenggalek sendiri sudah menetapkan nama-nama Relawan Demokrasi pada hari Senin tanggal 14 Januari 2019. [Hupmas]


Selengkapnya
28

KORP PMII PUTRI TRENGGALEK GELAR SARASEHAN PENGUATAN PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PEMILU 2019

TRENGGALEK, 18/01/2019— Korp Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Putri atau Kopri Cabang Trenggalek mengadakan acara sarasehan bertema “Penguatan Partisipasi Perempuan dalam Demokrasi Menuju Pemilu 2019 yang Berkualitas”. Acara digelar di Galery Djoeang atas kerjasama dengan KPU Kabupaten Trenggalek. Sekitar 60-an perempuan hadir mewakili berbagai lembaga, komunitas, dan ormas perempuan di Trenggalek. Dalam acara ini, hadir sebagai narasumber di antaranya adalah Dr. Dian Fericha, SH, MH dosen Fakultas Syariah IAIN Tulungagung dan Nurani divisi Sosialisasi, Pendidika Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Kabupaten Trenggalek. Juga hadir Ketua KPU Kabupaten Trenggalek Dr. Soeripto, S.Ag, M.PdI yang membuka acara kegiatan. Dalam sambutannya, Ketua Kopri Cabang Trenggalek Atik Munfarida mengatakan bahwa acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan partisipasi kaum perempuan dalam Pemilu 2019. “Kaum perempuan harus menjadi subjek dalam demokrasi, terutama Pemilu 2019 ini, jangan jumlah pemilih perempuan hanya jadi angka ikut saja”, tambahnya. Sementara itu Ketua KPU Kabupaten Trenggalek, Dr. Soeripto mengatakan tak lupa menyampaikan jawaban terhadap isu-isu yang berkembang terkait Pemilu seperti isu-isu “Kotak Kardus”, “orang gila mencoblos”, dan berbagai kebijakan KPU untuk melayani masyarakat. Pria berusia 48 tahun ini juga mengatakan bahwa KPU saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan sosialisasi, dan membuka peluang kerjasama dengan komunitas dan organisasi masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu. Memasuki acara inti, Anis Khusnul memandu jalannya sarasehan. Paparan dari dua orang narasumber berhasil menggugah kesadaran para peserta. Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, di mana tiga orang peserta sarasehan bertanya tertkait peran perempuan dalam pemilu. [Hupmas]


Selengkapnya
34

MIFTAKUL HUDA, GENERASI BERENCANA YANG GABUNG RELAWAN DEMOKRASI TRENGGALEK

TRENGGALEK, 19/01/2019— Miftakul Huda adalah seorang pustakawan yang bergabung dalam Relawan Demokrasi yang dibentuk oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Trenggalek. Hobinya memang membaca dan menulis. Kuliahnyapun linear dengan kegiatan sehari-hari yang ia geluti, Jurusan Ilmu Perpustakaan yang jadi pustakawan di sebuah sekolah dasar di kampung halamannya, tepatnya SDN 2 Mangis Kecamatan Panggul. Huda lahir di Trenggalek, pada tanggal 18 Nopember 1991. Saat ini ia beralamat di  RT 15 RW 03, Desa Panggul, Kec. Panggul, Kab. Trenggalek. Tidak salah jika KPU menerima proposalnya sebagai Relawan Demokrasi karena pemuda ini aktif di berbagai organisasi seperti  Pusat Informasi dan Konsultasi Remaja (PIK-R) Kecamatan Panggul. Ia juga aktif di Pramuka dan Generasi Berencana (GenRe) Kab. Trenggalek. Ia juga pernah menyabet Prestasi pada Jambore dan Ajang Kretifitas Remaja GenRe Tingkat Nasional Tahun 2016. Motivasinya ikut Relawan Demokrasi adalah menambah relasi serta mengembangkan dirinya agar  lebih baik lagi. Selain itu, ia juga  sangat termotivasi oleh suatu hal baru dan tantangan untuk menyelesaikan program atau pekerjaan atau masalah lebih awal dari tempo yang diberikan. “Agar bisa mencapai target menjadi yang paling unggul dan serta sukses dalam pekerjaan atau program atau pemecahan suatu masalah”, imbuhnya. Motto hidupnya adalah: “Ikhlas Memberi, Senang Berbagi, Sadar Diri dan Faham Fungsi”. Banyak kreativitas yang ia punyai, salah satunya adalah membuat film pendek. [Hupmas]


Selengkapnya
34

KETIKA KPU TRENGGALEK BLUSUKAN SOSIALISASI KE IBU-IBU JAMAAH YASIN

TRENGGALEK, 18/01/2019— Petang hari sehabis magrib, Jumat tanggal 18 Januari 2019. Lilis, Arin, dan Dita tiba di sebuah dukuh yang bernama Dukuh Tenggong Desa Kedungsigit Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek. Mereka langsung disambut oleh Nurani, Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kabupaten Trenggalek yang sudah  lebih dulu datang karena harus membawa paket bingkisan berisi Gula dan Minyak Goreng, serta harus sowan pada sesepuh dukuh. Setiap hari Jumat sehabis magrib, di dukuh itu diadakan  Bacaan Yasin oleh para ibu-ibu yang berafiliasi dengan ormas Fatayat dan Muslimat NU di wilayah itu. Beberapa hari sebelumnya, Nurani sudah berkomunikasi dengan pimpinan jamaan yasing tersebut, yaitu Kiai Muyadi yang juga Imam masjid di dukuh itu. Komunikasi inilah yang kemudian membuat acara sosialisasi KPU Kabupaten Trenggalek terjadi, setelah acara pembacaan surat yasin dan berbagai doa selesai dilalukan. Dibantu oleh Lilis, Dita, dan Arin, Nurani langsung memulai acara sosialisasi. Ia bertugas sebagai narasumber sosialisasi, sedang ketiga stafnya berbagai tugas untuk mendokumentasikan acara dan mengedarkan tandatangan daftar hadir. Acara sosialisasi berlangsung sekitar 1 jam. Materi sosialisasi yang rencananya akan dipaparkan dengan bantuan LCD ternyata hanya bisa disampaikan dengan metode ceramah. Untungnya Nurani juga sudah mempersiapkan beberapa contoh spesimen surat suara yang ternyata amat membantu dalam menjelaskan teknik pemungutan suara. Ia mengungkapkan ciri-ciri surat suara yang harus dikenali oleh ibu-ibu yang nantinya akan datang ke TPS dan mendapatkan lima surat suara, termasuk warna  dan isinya. Dipaparkan bahwa yang ada gambar atau foto calon nantinya adalah surat suara presiden-wakil presiden dan calon DPD. “Sedang untuk surat suara caleg dari partai baik tingkat kabupaten, propinsi, dan RI nanti tidak ada foto calonnya, adanya adalah nomor urut dan logo partai, nomor urut calon dan nama calon”, paparnya dengan aksen yang penuh penegasan. Tak lupa ia juga mengajak para ibu untuk menjadi pemilih yang cerdas dan bermartabat, dengan cara memilih setelah mengenali para calon maupun mencegah  keputusan untuk memilih hanya karena uang. Nurani memaparkan bahwa memang Pemilu 2019 ini tidak mempidanakan penerima uang dan hanya pihak pemberi yang bisa dipidanakan. “Tapi kita harus tetap jadi pemilih yang menjaga martabat ya Ibu-ibu”, ajaknya. [Hupmas]


Selengkapnya