Berita Terkini

30

RELAWAN DEMOKRASI TRENGGALEK SEGMEN KEAGAMAAN MENYASAR IBU-IBU JAMA’AH YASIN

TRENGGALEK, 26/01/2019— Setelah diberi pembekalan, Relawan Demokrasi Trenggalek (RDT) tampaknya langsung bergerak untuk membantu KPU dalam melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih. Seperti dilakukan oleh Abdul Latif,  salah satu Tim Relawan Demokrasi Trenggalek segmen Keagamaan. Pada Sabtu malam, 26 Januari 2019, relawan yang tinggal di  Desa Masaran Kecamatan Munjungan ini mengadakan sosialisasi kepemiluan dalam acara rutinan jama’ah yasin kelompok Muslimat di Dusunnya, tepatnya Dusun  Gembes Desa Masaran Kecamatan Munjungan. Acara yang bertempat di rumah seorang warga tersebut dihadiri oleh 50-an orang jama’ah ibu-ibu muslimat Lingkungan RT 45 RW 11 Dusun Gembes. Berbekal alat peraga berupa contoh surat suara dan media visual, ibu-ibu tampak antusias mengikuti arahan mengenai pemilu yang disampaikan. Materi sosialisasi meliputi mekanisme pemilihan, teknik memilih, dan ajakan untuk tidak golput serta menolak politik uang (money politic). “Mengadakan sosialisasi dan pendidikan bagi pemilih ini penting dilakukan mengingat Pemilu 2019 ini berbeda dengan Pemilu sebelumnya, yakni Pemilihan Presiden dan Wakilnya dilakukan bersama dengan pemilihan DPD dan DPR”, jelas Latif. Sosialisasi yang berdurasi 30 menit ini ditutup dengan pembagian stiker Pemilu 2019 dan foto bersama. Relawan Demokrasi diharapkan akan memperluas partisipasi aktif dari warga untuk melakukan sosialisasi. KPU trenggalek punya 55 relawan yang akan melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh Latif. [Relasi]


Selengkapnya
33

RELAWAN DEMOKRASI BASIS KEAGAMAAN JUGA SOSIALISASI PEMILU 2019 DI DESA CRAKEN MUNJUNGAN

TRENGGALEK, 29/01/2019— Abdul Latif bisa dikatakan sebagai seorang relawan Demokrasi Trenggalek yang tergolong militan. Bagamana tidak, setelah ia melakukan sosialisasi di ibu-ibu Yasinan di dusunnya, dua hari kemudian dia juga langsung masuk forum keagamaan di desa lainya yang masih berada di Kecamatan yang sama, tepatnya Dusun Gentungan Desa Craken Kecamatan  Munjungan. Kali ini, pada hari Selasa, tanggal 29 Januari 2019, mulai pukul 19.00 WIB ia datang di  forum Jama'ah Muslimat NU Dusun Gentungan dalam acara Rutinan pembacaan Al Barzanjy. Ada 75 orang yang hadir dalam forum itu. Latif datang khusus untuk meminta waktu memberikan sosialisasi Pemilu 2019. Berbekal materi yang sudah ia dapatkan dari pembekalan  Relawan Demokrasi Trenggalek yang diberikan KPU Trenggalek seminggu sebelumnya ia memberikan ceramah bertema pemilu. Tak lupa pula ia membawa alat peraga berupa spesimen surat suara yang ia cetak sendiri untuk menjelaskan tata cara mencoblos, juga peserta Pemilu 2019 di antaranya adalah partai politik yang tertera dalam spesimen surat suara itu. Sebelumnya ia juga menjelaskan tentang beberapa informasi penting yang perlu dipahami pada Pemilu 2019, termasuk kelima jenis calon dalam surat suara yang nantinya akan dicoblos. Tak lupa ia mengajak ibu-ibu jamaah untuk berfoto bersama dan meneriakkan yel-yel “Coblos!”. Ibu-ibu anggota jamaah yasin tampaknya cukup bersemangat menerima kehadiran relawan demokrasi yang datang dengan informasi yang selama ini belum mereka dapatkan itu. [Relasi]


Selengkapnya
29

RELASI TRENGGALEK SEGMEN WARGANET JUGA BERGERAK SOSIALISASI PEMILU 2019

TRENGGALEK, 26/01/2019— Relawan Demokrasi Trenggalek (RDT) segmen warganet atau netizen ternyata juga bergerak melakukan konsolidasi ke komunitas dan sekaligus melakukan sosialisasi pemilu 2019. Bertempat di Warkop Kancil Stadion Trenggalek, relawan demokrasi KPU Trenggalek yang sasarannya adalah warga digital ini melalukan kegiatan sosialisasi yang dihadiri oleh ‘Conten Creator Trenggalek’. Beberapa ‘conten creator’ yang hadir di antaranya Mustofa Indra, pria asal Durenenan ini sempat viral dan masuk televisi Nasional. Materi yang kami sampaikan antara lain adalah tentang pentingnya pemilu, partai politik, jumlah Dapil yang ada di Kabupaten Trenggalek untuk calon anggota DPRD Kab/Kota meliputi Dapil 1, 2, 3, 4, juga cara mencoblos yang benar. Dari kegiatan ini, audien yang hadir diharapkan paham teknis-teknis pemilu serentak 2019 ini. “Selain itu merka juga kami harapkan akan  mensosialisasikan kepada sanak saudara dan lingkungannya masing-masing”, papar Bejo salah satu relawan. [Relasi]


Selengkapnya
28

RELAWAN DEMOKRASI TRENGGALEK SEGMEN PEMILIH PEMULA JUGA TERJUN KE “CAR FREE DAY” UNTUK SOSIALISASI PEMILU 2019

TRENGGALEK, 31/01/2019— Hari Minggu pagi,  tanggal  27 Januari 2019, tampaknya menjadi waktu yang tepat bagi para Relawan Demokrasi Trenggalek (DRT) untuk memanfaatkan waktu sosialisasi Pemilu. Pasalnya, pada hari Minggu itu, di alun-alun Trenggalek ada suatu ruang  publik bernama “car free day” (CFD), sebuah situasi di mana ratusan orang berada di alun-alun untuk melakukan brbagai aktivitas, terutama jalan sehat serta kegiatan-kegiatan lainnya seperti jualan, senam, dan bahkan juga ada  pentas bagi para penghobi. Kumpulan orang itulah yang dimanfaatkan oleh Relawan Demokrasi Trenggalek, termasuk 5 orang relawan yang ditempatkan di basis pemilih pemula. Mulai pukul 06.00 Relawan Demokrasi segmen Pemilih Pemula telah melaksanakan sosialisasi di   alun-alun saat acara CFD (car free day) mulai.  Mereka mencari sasaran berupa anak-anak muda dan remaja yang berkumpul.                      Dengan menggunakan stiker dan materi di layar android, para relawan mendekati sasaran dan menyampaikan informasi setelah minta ijin untuk melakukan sosialisasi. Materi yang disampaikan di antaranya adalah tentang  pentingnya pemilu, nama-nama partai, ciri-ciri surat suara dan cara mencoblos, serta ajakan untuk tidak golput dan meninggalkan “money politik”. [Relasi]


Selengkapnya
33

RELAWAN DEMOKRASI SEGMEN KEAGAMAAN JUGA SOSIALISASI PEMILU 2019 DI DESA KEDUNGSIGIT

TRENGGALEK, 20/01/2019—  Setiasih dan Ika Prihatingsih adalah dua orang di antara kelima relawan demokrasi (relasi) segmen keagamaan yang sudah dibentuk KPU Kabupaten Trenggalek yang totalnya ada 55 orang yang dibagi menjadi 10 segmen. Kedua perempuan ini juga tak mau ketinggalan untuk mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk membantu perluasan sosialisasi Pemilu 2019. Pada Rabu malam tanggal 30 Januari 2019, kedua perempuan ini hadir pada forum ibu-ibu jamaah yasin di Dusun Jeruk Desa Kedungsigit, Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek, tepatnya RT 18 dan RT 19  RW 03. Dua orang perempuan relawan demokrasi ini tentu saja sudah ijin sehari sebelumnya dengan tokoh setempat, khususnya pimpinan ibu-ibu jemaah di Mushola yang tak tergolong besar bangunannya itu. Di hadapan 43 ibu-ibu jamaah, Setiasih dan Ika memulai acara sehabis sholat Magrib. Sekitar 40 menitan mereka menghabiskan waktu, sebelum dilanjutkan dengan sholat Isya’ bersama. Ibu-ibu jamaah cukup bersemangat mendengarkan penjelasan Setiasih dan Ika. “Karena memang jarang ada penyampaian informasi semacam ini pada mereka, kebetulan suatu yang ditunggu-tunggu”, ungkap Setiasih. Materi sosialisasi lebih banyak terkait teknis pemilu, mulai pengenala peserta pemilu (parpol), hingga cara mencoblos yang benar, terutama mencoblos anggota legeslatif. “Karena ada nomor urut partai, logo partai, nama partai serta nomor urut caleg dan nama caleg, ibu-ibu butuh penjelasan lebih soal perolehan suaranya untuk partai atau caleg”, ungkap Ika. [Relasi]


Selengkapnya
31

DI KECAMATAN PULE, RELAWAN DEMOKRASI TRENGGALEK SEGMEN KELUARGA JUGA SOSIALISASI PEMILU 2019

TRENGGALEK, 29/01/2019— Di Kecamatan Pule,  ada salah seorang Relawan Demokrasi Trenggalek (RDT) yang juga sudah mulai bergerak melakukan sosialisasi. Dialah Idhamatul Khoiriyah, salah seorang relawan demokrasi yang ditempatkan di segmen keluarga. Sebagai  perempuan yang lahir dari keluarga yang dekat dengan pesantren dan berkecimpung di ormas perempuan berbasis keagamaan bernama Fatayat, tidak sulit baginya untuk masuk ke forum-forum warga yang ada di Desanya, salah satunya adalah Jamaah Muslimat NU Dusun Gading Desa Jombok yang mengadakan acara Yasinan rutin. Seperti terjadi pada Hari  Selasa sore, 29 Januari 2019. Ida masuk ke forum Yasinan yang dihadiri oleh 30-an anggota. Ia minta waktu untuk memberikan sosialisasi terkait dengan tugasnya sebagai relawan demokrasi, yaitu membantu menyebarkan info-info tentang Pemilu 2019 serta mengajak warga punya kesadaran yang tinggi dalam keterlibatannya pada Pemilu 2019 yang pemungutan suaranya akan jatuh pada tanggal 17 April nanti. Untuk membuka percakapan, setelah mengucapkan salah khas komunitas keagamaan, Ida melontarkan pertanyaan apakah ibu-ibu jamaah yasin sudah tahu kapan akan nyoblos. Ada yang menjawab sudah tahu, ada yang menjawab belum. Sebagian diam. Itulah yang membuatnya segera memberikan kabar tentang waktu pemungutan suara. Ia juga memberi tahu hari pemungutan, yaitu hari rabu. Lalu ia masuk pada teknis-teknis yang perlu dipahami oleh warga. Salah satunya adalah teknik atau cara mencoblos yang benar, setelah ia menjelaskan tentang siapa saja peserta pemilu dan ada berapa surat suara yang akan dicoblos. Dengan menggunakan LCD, ia menayangkan langsung spesimen surat-surat suara dan membimbing ibu-ibu tentang bagaimana menyoblos yang benar. [Relasi]


Selengkapnya