Berita Terkini

34

ZAENAL AFANDHI ALIAS ALEX, PEGAWAI BERPRESTASI KPU TRENGGALEK 2019

Di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Trenggalek,  orang-orang memanggilnya Alex. Siapa sangka bahwa ia terpilih sebagai salah satu Pegawai Berprestasi yang membuat namanya dipanggil untuk diminta maju ke depan dan diberikan penghargaan berupa piagam pada acara Upacara 17 Agustus 2019 di halaman KPU kabupaten Trenggalek. Disaksikan oleh tigapuluhan orang KPU Kabupaten Trenggalek yang ikut upacara pada hari itu (Sabtu, 17/08/2019), yang terdiri dari komisioner, PNS, pegawai kontrak, tenaga pendukung, satpam, petugas kebersihan, Alex pun maju ke depan sambil “senyam-senyum” sebagaimana biasanya. Ia bersama empat orang lainnya mendapatkan piagam sebagai apresiasi atas kinerjanya, atas penilaian tim penilai yang dibentuk beberapa hari sebelumnya atas kinerjanya selama setahun terakhir. Nama lengkapnya adalah Zaenal Afandhi, lahir di Trenggalek tanggal 25 September 1982. Sudah enambelas tahun ia mengabdi di KPU Kabupaten Trenggalek, berawal dari pegawai honorer. Laki-laki anak dari  pasangan Siti Rohmah dan Imam Mujani ini di KPU Kabupaten Trenggalek menempati posisi sebagai Staf di Penyiap Administrasi Umum (Staf di Bagian Umum) sejak ia diangkat jadi pegawai negeri sipil (PNS) sejak tahun 2007. Pria berumur 37 tahun ini adalah kelahiran Trenggalek, tepatnya Desa Surondakan—sebelum kemudian pindah domisili di Desa Pogalan Kecamatan Pogalan bersama istri dan ketiga anaknya. Masa Sekolah Dasarnya ditempuh di SD Surondakan I lalu berlanjut di SMPN 1 Trenggalek. Ia lalu masuk SMK Karya Dharma dan lulus 2001. Dua tahun kemudian ia masuk KPU (tahun 2003) sebagai honorer. Pria berambu lurus “sigar jambe” ini menikahi  Minuk Wijayanti yang juga merupakan PNS di satu lembaga. Dari pernikahannya ia dikaruniai  3 anak, dua perempuan dan satu laki-laki. Sosoknya sangat dikenal dekat dengan semua orang, termasuk komisioner yang selalu ia layani dalam tugasnya sebagai penyiap administrasi ketika hendak ada perjalanan dinas. Ia tergolong banyak bicara dan suka bergaul dengan siapapun di kantor. [Hupmas]


Selengkapnya
33

DPS TERDISTRIBUSI LANGSUNG DIUMUMKAN, PPS SE-KECAMATAN KARANGAN BERAKSI

KARANGAN— Tanggal 23 Maret 2018, tepatnya hari Jumat, Daftar Pemilih Sementara (DPS) telah didistribusikan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupate Trenggalek lewat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)  Karangan. Hari itu pula PPK langsung membagikan ke PPS Se-Kecamatan karangan, agar secepatnya mengumumkan DPS di masing-masing desa dapat dilakukan. Sebagian PPS Langsung merespon dengan menempel di tempat pengumuman sekretariat PPS, ada pula yang langsung menempelkan di wilayah TPS. PPS Karangan dan Buluagung adalah contoh dari PPS yang sudah mengumumkan meski belum semua DPS terpasang. DPS Pilgub Jatim 2018 merupakan hasil dari pencoklitan dan pemutahiran data pemilih, sangat penting untuk secepatnya di umumkan. Dimungkinkan daftar pemilih masih ada yang belum valid atau dimungkinkan pula ada calon pemilih yang belum terdaftar. Inilah sebagian  wujud keseriusan dan ketransparanan penyelenggaraan Pilgub Jatim 2018 melalui badan ad hoc di semua tingkatan di kecamatan Karangan. Sebagai komitmen bersama antara PPK dan PPS dalam menyampaikan pengumuman DPS, pemasangannya pada hari Sabtu tanggal 24 Maret 2018 atau satu hari setelah DPS diterima oleh PPS. PPS Se-Kecamatan karangan tersebar di 12 desa melakukan penempelan pengumuman mulai pagi, siang dan juga sore hari bahkan ada yang berlangsung sampai malam hari. Penempelan juga di lakukan di 80 wilayah TPS. Saat dilakukan monitoring terlihat beberapa DPS ditempatkan di sekretariat PPS atau di papan pengumuman desa, ada pula penempelan DPS di Calon TPS serta ada pula yang di tempel di wilayah TPS pada tempat umum. Seperti halnya PPS Desa Salamrejo menempelkan pengumuman DPS untuk beberapa TPS di pos Kampling. "Kami berupaya agar DPS dapat dibaca oleh semua orang. Bila ada kesalahan atau belum terdaftar bisa disampaikan ke PPS. Hal ini bertujuan jangan sampai masyarakat yang punya hak pilih tidak terdapat, agar penyelenggaraan Pilgub Jatim 2018 ini bener bener berkualitas", jelas ketua PPS Salamrejo, Abdul Naf'an. Pengumuman DPS ini sesuai dengan tahapan selama 10 hari, apabila tidak ada tanggapan atau usulan dari berbagai pihak maka DPS bisa disiapkan untuk menjadi DPT. Sampai saat ini jumlah DPS Se-Kecamatan Karangan diketahui sesuai hasil DPHP 38.061 pemilih.  [Sunu]


Selengkapnya
28

SOSIALISASI PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA TIMUR TAHUN 2018 BERSAMA PPS DESA SUMBER

KARANGAN -- Sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Tahun 2018 terus dilakukan. Karena itulah, kemarin (Sabtu, 03/03/2018), PPK Kecamatan Karangan bersama PPS Desa Sumber berada di Aula Balai Desa Sumber mengadakan sosialisasi. Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Desa, tokoh masyarakat, dan BKTM beserta BABINSA Desa Sumber. Tepatnya pukul 19.30 WIB sosialisasi di buka oleh Pembawa acara dan dilanjutkan sosialisasi oleh ketua PPS, dilanjutkan Kepala Desa, PPK dan perwakilan dari Babinkamtibmas. Dalam sambutannya ketua PPS, Andri, menyampaikan bahwa penyelenggaraan tahapan Pilgub saat ini telah sampai dengan pemutahiran data pemilih, yang mana nantinya akan menjadi data calon pemilih untuk menyalurkan haknya. “Ingat tanggal 27 Juni 2018 nanti mari kita datang ke TPS untuk menyalurkan haknya, pilih sesuai dengan hati nurani”,  ujarnya. Sosialisasi selanjutnya disampaikan oleh Kepala Desa dengan menyampaikan bahwa kegiatan pemilu ini akan mengakibatkan dampak kepada pemerintah desa. Beliau menyampaikan, “Mari kita jaga nama baik Desa Sumber dan mari kita salurkan hak pilih kita”. Begitu juga dengan perwakilan Babinkamtibmas yang menyampaikan tentang keamanan dan kerukunan masyarakat. Selanjutnya dari PPK Kecamatan Karangan yang diwakili oleh Sunu selaku  Divisi Parmas dan SDM yang menyampaikan bahwa Pilkada merupakan bukti keterlibatan masyarakat untuk memilih pemimpinnya. Seberapapun pemilih yang menyalurkan hak konstitusinya maka pemilu tetap sah. “Oleh karena itu mari kita gunakan hak pilih kita untuk memilih pemimpin Jawa Timur”, jelasnya. Sosialisasi merupakan cara penyampaian informasi kepada masyarakat agar dalam memilih benar-benar sesuai dengan hati nurani. Dengan semangat “Guyub Rukun” dan menjadi pemilih yang cerdas diharapkan mampu membawa Jawa Timur lebih baik lagi. Setelah pembacaan doa tepatnya pukul 21:00 WIB acara selesai dan dilanjutkan ramah tamah. [PPK-Karangan]


Selengkapnya
32

ABDUL LATIF, RELAWAN DEMOKRASI TRENGGALEK, KEMBALI SOSIALISASIKAN PEMILU 2019

TRENGGALEK, 01/02/2019—  Sosialisasi tiada henti. Itulah yang tampaknya cocok untuk menyebut apa yang dilakukan oleh Abdul Latif, relawan demokrasi asal  Munjungan ini. Kemarin dia sudah masuk ke forum warga untuk menyosialisasikan Pemilu 2019. Hari ini dia juga kembali masuk ke forum warga. Hari ini, Jum'at  tanggal 01 Februari 2019 mulai Pukul  13.00 WIB ia sudah berada di Mushola Nurul Iman, Dusun Gembes Desa Masaran Kecamatan Munjungan, masih satu desa dengan tempat tinggalnya. Kali ini ia berhadapan dengan  Jama'ah Muslimat NU se- Dusun Gembes yang berjumlah 80an orang. Dengan menggunakan LCD proyektor dan alat peraga, ia memaparkan tentang kepemiluan, calon dan peserta pemilu, surat suara, panduan menyoblos yang benar, hingga menyadarkan agar warga tidak membudayakan  politik uang. Pemaparan disambut dengan penuh gembira dari ibu-ibu yang merasa mendapatkan informasi yang selama ini belum pernah didapatkannya. Setelah pemaparan juga dilanjutkan dengan tanya jawab. [Relasi]


Selengkapnya
32

7 SRIKANDI WATULIMO WARNAI PENYELENGGARA PILKADA 2018

Dalam dunia penyelenggaraan pemilu, siapapun dapat berperan aktif didalamnya. Tidak memandang jenis kelamin, laki-laki atau perempuan. Di Kecamatan Watulimo, dalam penyelenggaran Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Tahun 2018 ini menempatkan 7 srikandi (baca perempuan) sebagai penyelenggara pemilu baik di tingkat Kecamatan (PPK) maupun di tingkat desa (PPS). Dari 12 Desa se Kecamatan Watulimo terdapat 6 perempuan yang tergabung dalam  Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan 1 perempuan dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Mereka adalah Isti Amangku Tiwi (PPK Watulimo Divisi Hukum), Nita Erlina (Div. Data PPS Karanggandu), Lia Pheni Siwi (Div. Data PPS Prigi), Nuralim (Div. Umum PPS Prigi), Dian Fitri Susetyo (Div. Umum PPS Slawe), Khusnul Imroatus Sholihah (Div. Umum PPS Pakel) serta Nursita Ratih (Div. Data PPS Ngembel). Berbeda dengan pemilu sebelumnya, partisipasi perempuan dalam penyelenggaraan pemilu di Kecamatan Watulimo mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Di Kecamatan Watulimo dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2013, keterwakilan perempuan sebagai penyelenggara pemilu khususnya di PPK dan PPS tidak ada. Hal serupa juga terjadi dalam Pileg  2014 maupun Pilpres 2014. Baru pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek pada 2015 kemarin muncul partisipasi perempuan sebagai penyelenggara pemilu di Kecamatan Watulimo, walaupun hanya 1 (satu) yaitu PPS Desa Ngembel. Kenapa partisipasi ini penting? Dalam perspektif gender yang di usung oleh kalangan feminis terdapat adagium yang  menyatakan bahwa perempuan harus dilibatkan dalam kedudukan yang sejajar dengan laki-laki di seluruh bidang pembangunan termasuk dalam bidang penyelenggaraan pemilu. Dengan dilibatkannya perempuan dalam bidang penyelenggaraan pemilu, maka dalam setiap pengambilan kebijakan senantiasa menghadirkan sensitifitas gender. Sehingga praktek-praktek diskriminasi terhadap perempuan baik yang bersifat struktural maupun kultural dapat ditiadakan. Adanya keterlibatan perempuan dalam penyelenggaraan pemilu yang nota bene akan mengambil keputusan publik sedikit tidaknya telah berdampak pada kebijakan yang tidak sensitif gender. Perempuan akan lebih bisa pro aktif untuk masuk dan mengajak kaum perempuan untuk pro aktif meningkatkan partisipasi perempuan dalam Pilkada 2018 ini nantinya. Munculnya perempuan-perempuan muda penyelenggara pemilu di Kecamatan Watulimo ini merupakan angin segar bagi peningkatan partisipasi perempuan dalam pemungutan suara 27 Juni nanti. Mengingat Pilkada 2015, partisipasi perempuan suad berada satu titik di atas laki-laki yaitu 18.742 dari jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya 37.182 pemilih. Atau sekitar 50,4 % dari seluruh pemilih yang menggunakan hak pilihnya. Baru 69 % pemilih perempuan di Watulimo yang menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada 2015 kemarin. Dengan adanya perempuan di garda depan penyelenggara pemilu ini diharapkan ada peningkatan partisipasi pemilih khususnya dari pemilih perempuan, kedekatan komunitas akan menjadi daya tarik tersendiri tentunya. Lia, misalnya, salah satu perempuan dari PPS Prigi. Ia mengatakan bahwa ia akan selalu mensosialisasikan kepeda pemilih perempuan khususnya dalam forum yasinan, arisan atau ketika ngumpul-ngumpul bareng. “Jargon 5 detik untuk masa depan jawa timur 5 tahun kedepan akan selalu saya kedepankan untuk penyadaran masyarakat akan pentingnya memilih”, ungkap lia sambil tersenyum. [Irul]


Selengkapnya
26

DIAN FITRI SUSETYO, PENYELENGGARA PILKADA 2018 TERMUDA WATULIMO

WATULIMO -- Bagi  mereka yang belum mengenalnya, cewek tomboi asal Desa Slawe Watulimo Trenggalek ini terkesan jutek. Namun berada dekat pemilik nama lengkap Dian Fitri Susetyo (22 tahun), waktu dua jam terasa sangat singkat. Apalagi kalau bicara tentang pendidikan,  dunia yang menjadi profesinya, maka dia akan mengajak kita  memasuki pendidikan anak masa kini, tanpa ada kesan dia menyombongkan diri. Dian Fitri Susetyo (22 tahun) merupakan anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) termuda di Kecamatan Watulimo. Fitri adalah sapaan akrab perempuan satu ini, perempuan kelahiran 8 Maret 1995. Baru diwisuda 9 September 2017 dengan jurusan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar atau yang sering disebut dengan PGSD di Universitas Negeri Malang. Ditemui di sela-sela kesibukannya sebagai Guru Privat di daerahnya (07/01), Fitri mengatakan pada awalnya ia tidak terlalu tertarik untuk menjadi anggota PPS. Dorongan semangat dari keluarganya, membawa ia siap menatap suksesnya penyelenggaran Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2018 di desa Slawe khususnya.  “Kata bapak, maju tidaknya suatu daerah tergantung dari pemudanya sendiri”, ungkapFitri. Walaupun tercatat sebagai PPS termuda se Kecamatan Watulimo, tidak menyurutkan semangat Fitri untuk terus mencurahkan ide gagasan dan pengabdiannya dalam menyukseskan Pilkada 2018 ini di desa Slawe.Terjun langsung ke masyarakat dan mendekatkan diri dengan tokoh masyarakat akan terus ia lakukan untuk mensosialisasikan penyelenggaran Pilkada Jawa Timur 2018 ini. Dengan menjadi penyelenggara pemilu di tingkat desa atau PPS ini, akan dijadikan momentum bagi Fitri untuk mengabdikan diri pada bangsa dan negara. “Saya bertekad untuk totalitas dalam menjalankan amanah menjadi penyelenggara pemilu ini, sesuai mekanisme dan undang-undang yang berlaku dan berharap Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur tahun 2018 dapat berjalan dengan lancer dan masyarakat dapat pro aktif dalam berpartisipasi di dalamnya, serta dapat menjadi pemilih yang cerdas” pungkasnya. Fitri telah menunjukkan bahwa umur muda bukanlah penghalang untuk mengabdikan diri pada bangsa dan negara, namun semangat membangun dan memajukan bangsa.[Irul]


Selengkapnya