Berita Terkini

32

RELAWAN DEMOKRASI TRENGGALEK SOSIALISASI PEMILU SERENTAK 2019 DENGAN KELUARGA BESAR ONDER PONTJO SOEDIRO

TRENGGALEK, 06/02/2019— Pada hari Selasa, 5 Pebruari 2019 kemarin, Ardyans, salah satu Relawan Demokrasi Trenggalek (RDT)  meluncur ke Panggul untuk mengikuti Rapat Koordinasi Panitia Event Pasar Engah-Engah Panggul, yang akan diselenggarakan pada 19 Pebruari 2019 di Balai Rakyat Kecamatan Panggul. Rapat kali ini bertempat di rumah Ibu Siti Komariyah, Dsn. Kentheng, Ds. Nglebeng, Kec. Panggul, Kab. Trenggalek, Jawa Timur. Setelah rapat koordinasi tersebut berakhir, ternyata dilanjutkan dengan kegiatan Arisan Komunitas Keluarga Besar Onder Pontjo Soediro, yang beranggotakan para pelaku UMKM, Seni, Kreatifitas & Budaya di wilayah Kecamatan Panggul. Sebagai Relawan RDT, Ardyans tentunya tidak membuang yang ada. Jurus awal segera diterapkan dengan mulai mendekati tuan rumah untuk meminta ijin agar bisa melakukan Sosialisasi Pemilu Serentak 17 April 2019. Bersyukur sekali, jurus ini tidak bertepuk sebelah tangan, karena baik tuan rumah serta anggota yang hadir ternyata memberikan ijin, bahkan mereka antusias sekali serta ingin tahu lebih detail mengenai informasi tentang Pemilu Serentak, 17 April 2019. Dengan berbekal alat peraga yang selalu dibawa, Ardyans mulai menyampaikan materi sosialisasi seperti: jumlah & warna surat suara, cara memilih dan  menyoblos yang benar, cara pengecekan DPT, himbauan untuk Menolak Pemberian Uang dari Caleg, dll. Anggota arisan yang hadir menyimak penjelasan demi penjelasan yang disampaikan, dan tak jarang pula celetukan-celetukan lucu terlontar, yang makin menghidupkan dan  mengakrabkan suasana saat itu. Saat relawan sedang dijelaskan bahwa dalam surat suara tidak lagi memuat foto-foto caleg, tetapi hanya tertulis nomor urut dan  nama caleg, Ibu Tini, salah satu anggota arisan nyeletuk, "Waah, berarti sekarang tidak bisa nyoblos berdasarkan wajah caleg yang ganteng dan cantik!". Karuan saja seluruh anggota yang hadir tertawa bersamaan. Pada saat sesi tanya jawab, Tholib, yang dari awal terlihat serius mendengarkan sosialisasi ini, menyampaikan terima kasih karena sudah mendapat pencerahan tentang betapa ruginya masyarakat saat menerima uang kisaran Rp. 50.000,- s/d. Rp. 100.000,- dari para caleg. Masih menurut Tholib, "Memang saat menerima uang itu, sepertinya lumayan besar. Tetapi setelah dibagi selama 5 tahun, ternyata benar-benar tidak ada artinya sama sekali". Sebagai tuan rumah, Ibu Siti Komariyah, mengucapkan terima kasih karena pada acara arisan Keluarga Besar Onder Pontjo Soediro yang biasanya hanya diisi dengan kumpul bareng, pengundian arisan dan ditutup dengan makan bersama, kali ini secara tidak terduga sebelumnya, ternyata juga mendapat tambahan informasi dan wawasan baru tentang Pemilu Serentak 2019. Tanpa terasa waktu saat itu sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB, sehingga Ardyans harus mengakhiri sosialisasi tersebut, mengingat sudah saatnya untuk pamitan dan meluncur kembali ke rumahnya di wilayah Kecamatan Durenan. [RDT]


Selengkapnya
40

MELIHAT “PESTA DEMOKRASI” DI DESA SUKOREJO, MENCARI PEMIMPIN DARI 5 ORANG CALON KADES

TRENGGALEK, 09/02/2019— Proses demokrasi desa juga mendapatkan perhatian dari Relawan Demokrasi. Salah satunya adalah Aziz Prasetya, seorang Relawan Demokrasi Trenggalek (RDT) yang kali ini melaporkan beritanya tentang Pemilihan Kepala Desa di Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari. Aziz menganggap bahwa proses demokrasi yang pada tanggal 17 April 2019 ternyata diberikan sebuah simulasi yang tidak lain pada proses pemilihan kepala desa pada Hari Sabtu, tanggal 09 februari 2019 serentak yang ada di kabupaten Trenggalek. “Proses ini ternyata memberikan gambaran hiruk-pikuk proses pemilihan yang sangat diminati oleh warganya’, papar Aziz. Desa Sukorejo punya luas wilayah 750.000 Ha dengan jumlah pemilih diatas 7.500, termasuk terbesar di Kecamatan Gandusari. Sedangkan calon yang bertarung berebut suara ada 5 orang,  di antaraya adalah Suprianto dengan Nomor Urut 1; Sunarto dengan Nomor Urut 2; Imam Muslim dengan Nomor Urut 3; Abdullah Sahon di Nomor Urut 4; dan M. Nur Huda dengan Nomor Urut 5. Menurut Aziz, dari berbagai lima kandidat tersebut pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Semuanya punya niatan baik untuk warga Sukorejo, semuanya berusaha membuat warna demokrasi Pemilu yang ada disukorejo semakin damai dan kondusif. Proses-proses tersebut mereka semua berharap menjadi catatan sejarah bagi proses pemilu yang damai dan tenang. Mereka adalah saksi sejarah penggerak pemilu Pilkades serentak se-Trenggalek pada tahun 2019 ini. “Mereka pelaku dalam proses mendidik dan menjembatani aspirasi warganya”, imbuh Aziz. [Relasi]


Selengkapnya
34

RELAWAN DEMOKRASI TRENGGALEK SEGMEN PEMILIH PEREMPUAN DATANGI KELOMPOK IBU-IBU YASINAN DI DESA WONOKERTO, KECAMATAN SURUH

TRENGGALEK, 08/02/2019— Tim Relawan Demokrasi Trenggalek segmen pemilih perempuan bergerak ke Desa Wonokerto, Kecamatan Suruh, tepatnya mendatangi kelompok ibu-ibu Yasinan Jumat Wage Masjid Al-Hidayah di RT 07 RW 03, Dusun Jirak, Desa Wonokerto, Kecamatan Suruh. Berbekal keberanian demi memenuhi tugas sebagai anggota Relawan Demokrasi rombongan perempuan-perempuan (setengah) tangguh ini akhirnya menaklukkan medan jalan yang menanjak dan berkelok-kelok menuju ke Desa Wonokerto di tengah hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut. Meskipun sempat bolak-balik berhenti karena harus memastikan tidak ada anggota yang tertinggal maupun kesasar, akhirnya sampai jugalah rombongan di lokasi sosialisasi tepat selesai sholat Jumat. Acara kali ini diadakan atas inisiatif  Yayuk (22), salah seorang Relawan Demokrasi segmen pemilih perempuan dan yang juga bertempat tinggal di Desa Wonokerto. Sambutan hangat dari para peserta langsung menyapa begitu Tim  Relawan Demokrasi Trenggalek ini memasuki tempat acara. Terlihat sekali kalau mereka sangat antusias terhadap  apa yang akan disampaikan oleh Relawan Demokrasi. Yayuk, sebagai inisiator acara membuka acara dan menyampaikan materi sosialisasi dengan menggunakan bahasa “campur-aduk” antara bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia. Namun itu tidak menghalangi para peserta untuk tetap bersemangat memahami materi sosialisasi. Materi tentang tujuan Pemilu, calon, surat suara, pencoblosan, hingga politik uang disampaikan oleh tim Relasi. Selama acara sosialisasi berlangsung, para peserta ternyata dengan cepat menyerap apa yang sudah disampaikan oleh Relawan sehingga pada sesi tanya jawab tidak muncul permasalahan yang berarti. “Sekali lagi salut untuk antusiasme dan kecerdasan ibu-ibu yasinan ini!”, kata Yayuk. Sebelum acara diakhiri, para peserta juga diminta untuk berfoto bersama dan mengambil video dengan yel-yel "Tanggal 17 April 2019 Ayo Kita Nyoblos! ". Namun ternyata kesenangan tim Relasi segmen pemilih perempuan tidak berakhir di situ saja. Begitu beranjak dari tempat acara, mereka dijamu secara khusus oleh sang tuan rumah, yaitu keluarga Yayuk yang sudah begitu baik dan ramahnya bersedia menerima rombongan relawan demokrasi untuk singgah sejenak di rumah daerah pegunungan yang terkesan sejuk dan asri tersebut. Sajian berupa sayur ikan laut dengan kulupan daun Soman lengkap dengan nasi Thiwulnya sudah siap menanti untuk disantap. Di tengah cuaca dingin setelah hujan ditambah rasa puas setelah sukses melakukan sosialisasi, tim Relawan Demokrasi Segmen Pemilih Perempuan dengan sukacita menikmati menu makan siang yang sudah disiapkan oleh tuan rumah. “Sungguh perpaduan yang sempurna untuk menutup agenda sosialisasi di Jumat sore ini”, ujar Triska yang satu tim dengan Yayuk. [Relasi]


Selengkapnya
32

WAHYU SETYOBUDI, RELAWAN DEMOKRASI TRENGGALEK, MASUK KE JAMAAH YASIN DUSUN JOKETRO PANGGUL SOSIALISASIKAN PEMILU 2019

TRENGGALEK, 07/02/2019— Hari Kamis, 07 Februari 2019, sekitar pukul 19.00 WIB. Relawan Demokrasi Trenggalek melalui salah satu relawannya yang bernama Wahyu Setyobudi melakukan sosialisasi pada masyarakat Dukuh Waraan, Dusun Joketro, Desa Nglebeng, Kecamata Panggul Kabupaten Trenggalek. Mekanisme pelaksanaan sosialisasi menyasar pada jemaah Yasinan keliling yang dilakukan secara rutin oleh masyarakat setempat setiap malam Jum’at. Dalam jemaah tersebut terdapat sekitar 60 orang yang sudah pada usia 17 tahun ke atas atau  sudah mempunyai hak pilih dan sudah termasuk dalam Daftar Pemilih Tetap pada pelaksanaan Pemilu pada 17 April 2019 mendatang. Masyarakat yang menjadi sasaran sosialisasi rata-rata berprofesi sebagai petani hutan sehingga perlu diberikan soisalisasi terkait pelaksanaan Pemilu karena akses informasi mereka sangat terbatas. Sehingga kedatangan Wahyu Styobudi sebagai Relawan Demokrasi disambut dengan antusias dan penuh respon oleh masyarakat. Masyarakat sasaran sosialisasi merasa sangat terbantu dengan pemberian informasi terkait dengan pelaksanaan pemilu serta tata cara mencoblos surat suara yang dianggap sah dan tidak sah. Dalam sosialisasi tersebut  disampaikan bahwa  pelaksanaan pemilu akan berbeda dengan pemilu-pemilu yang sebelumnya. Pemilu pada 17 April 2019 merupakan pemilu serentak untuk memilih DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD RI, dan Presiden dan Wkil Presiden beserta Partai Politik. Selain itu menyampaikan tentang teknis mengenal  surat suara dan teknik mencoblos yang benar, juga disampaikan oleh Wahyu beberapa hal terkait dengan sistem politik demokrasi yang menjadikan hak pilih seseorang menjadi sangat berarti untuk kemajuan bangsanya. “Dengan pembekalan pengetahuan mengenai Demokrasi diharapkan masyarakat mampu melakukan filterisasi terhadap praktik-praktik money politic yang sebenarnya tidak diperkenankan oleh pihak penyelenggara Pemilu Serentak 17 April 2019”, tegas Wahyu. [Relasi]


Selengkapnya
32

AMRUL, RELAWAN DEMOKRASI TRENGGALEK, KEMBALI SOSIALISASI PEMILU 2019

TRENGGALEK, 06/02/2019— Pada  Rabu tanggal 06 Februari 2019  telah dilaksanakan agenda sosialisasi pemilu serentak 2019 di Desa Prambon oleh Amrullah, salah seorang Relawan Demokrasi. Kegiatan ini menyasar Jama'ah Yasinan Dusun Ngepoh Tengah dan Lor, RT 28 RW 05. Ada  sebanyak 80 peserta dalam forum ini. Amrul memberikan informasi terkait partisipasi Pemilu, politik uang, tata cara mencoblos, dan teknis pemilu. Kepada jamah, dia menjelaskan bahwa masyarakat yang sudah mempunyai hak pilih (minimal sudah 17 tahun) sudah mempunyai hak untuk memilih. Pemilih akan memilih dengan cara mencoblos sebanyak lima (5) surat suara dan harus dimasukkan kedalam lima (5) kotak suara. Lanjut amrul, jenis surat suara ada lima (5) warna yaitu warna hijau untuk DPRD, warna biru untuk DPR PROVINSI, warna kuning untuk DPRRI, warna merah untuk DPD dan warna abu-abu untuk Capres Cawapres. Amrul menjelaskan, pecoblosan untuk calon DPR, ada ketentuannya. Yaitu pertama, jika dicoblos partainya, maka suara akan masuk ke Partai. Kedua, jika dicoblos nama calonnya, maka suara akan masuk ke calon legislatif. Ketiga bila dicoblos partai dan nama calon, maka suara akan masuk ke partai dan nama calon. Diduga akan ada politik uang dalam setiap pemilihan, dia memberikan gambaran bahwa sebenarnya masyarakat akan dirugikan. Semakin besar memberikan uang kepada masyarakat, maka ongkos pilitik untuk menjadi caleg/capres juga akan besar, hasilnya kedepan mereka jadi wakil rakyat, dimungkinkan akan banyak korupsi. “Seperti halnya DPRD di Malang, sebanyak 43 anggota DPRD terlibat korupsi”, ungkap Amrul. Selanjutnya Amrul memberikan pengarahan tentang pentingnya tidak golput. Golput bukanlah suatu solusi, sebab setiap warga yang sudah 17 tahun mempunyai hak untuk memilih calon pemimpin. Bilamana hak itu tidak digunakan, maka akan rugi sebab tidak mampu memilih pemimpinnya. [Relasi]


Selengkapnya
28

SEBARLUASKAN INFO PEMILU 2019, KOLABORASI TIM RELAWAN DEMOKRASI TRENGGALEK BERGERAK MENYASAR TEMPAT WISATA PANTAI MUTIARA

TRENGGALEK, 05/02/2019— Relawan Demokrasi yang dibentuk untuk memberi arahan dan pemahaman bagi masyarakat yang akan melaksanakan Pemilihan Umum serentak pada 17 April 2019 kembali bergerak. Kali ini mereka  menyasar tempat wisata Pantai mutiara yang terletak di Dusun Karanggongso, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten  Trenggalek. Tim  sosialisasi kali ini adalah kolaborasi relawan demokrasi dari tiga segmen yang terbagi dari segmen komunitas, keluarga dan warganet. "Sasaran kami adalah pengunjung wisata yang berdomisili di wilayah Trenggalek dengan tujuan memberikan pemahaman pentingnya memanfaatkan hak pilih masing-masing",  tutur Bejo. Dalam kegiatan tersebut diharapkan partisipasi masyarakat sadar akan pentingnya menggunakan hak pilih dengan baik dan benar, dengan tidak Golput. Dengan adanya kolaborasi antar segmen Relawan Demokrasi tersebut, diharapkan bisa menunjukkan solidaritas tentang pentingnya kesadaran masyarakat untuk ikut andil menggunakan hak pilih tanpa ada ‘money politik’ dan paksaan dari pihak siapapun.   Masyarakat pengunjung wisata pantai sangat antusias ketika tim Relawan Demokrasi menjelaskan contoh spesimen surat suara yang akan digunakan, karena dalam pemilihan nanti ada 5 surat suara yang akan masyrakat pilih. Pengunjung lebih senang berjumpa dan mendapat wawasan ketika mereka sedang berlibur, karena tidak hanya berlibur tapi mendapat wawasan pentingnya pemilihan umum 17 April 2019. “Harapannya, semoga masyarakat selalu ingat betapa pentingnya partisipasi menggunakan hak pilih pada Rabu, 17 April 2019 dengan motto KPU pemilih berdaulat negara kuat”, tutur Aziz dari segmen keluarga.  [Zamzuri]


Selengkapnya