RELAWAN DEMOKRASI TRENGGALEK SOSIALISASIKAN PEMILU 2019 DI KELOMPOK IBU-IBU YASINAN di DESA MALASAN

TRENGGALEK, 16/02/2019— Pada Hari Sabtu (malam minggu), tanggal  16 Februari 2019, kelompok Relawan Demokrasi Trenggalek (RDT) segmen pemilih perempuan mendatangi kelompok ibu-ibu yasinan di RT 03 dan  04  Dusun Ngompak, Desa Malasan, Kecamatan Durenan. Meskipun sore itu kawasan Trenggalek diguyur hujan deras, namun tim relawan tetap melanjutkan kegiatan sosialisasi yang sudah dikoordinasi oleh Novi (22),  anggota relasi segmen pemilih perempuan yang juga bertempat tinggal di Desa Malasan.

Selepas sholat Maghrib, masih dengan cuaca yang diguyur hujan deras, tim relawan bergerak menuju ke lokasi acara yasinan. Dusun Ngompak sendiri merupakan wilayah Desa Malasan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Tulungagung. “Sebelah barat persawahan ini masih ikut kawasan Kabupaten Trenggalek, sementara yang di sebelah timur sana sudah masuk Kabupaten Tulungagung”, demikian jelas Novi, selaku koordinator acara.

Begitu tiba di lokasi acara, tim relawan langsung disambut dengan hangat oleh tuan rumah dan juga para peserta yang sudah lebih dulu tiba di lokasi acara. Tim relawan pun mengikuti acara pembacaan Surah Yasin dengan khidmat bersama peserta lainnya. Kurang lebih 30 menit kemudian, setelah acara Yasinan ditutup dengan acara sholat Isya berjamaah, barulah tim relawan melakukan kegiatan sosialisasi pemilu.

“Ibu-ibu, tahun ini kita di pemilu akan memilih 5 calon sekaligus. Jadi nanti waktu ibu-ibu datang ke TPS untuk nyoblos, masing-masing orang akan mendapat 5 jenis surat suara sekaligus. Terus ini ibu-ibu sudah tahu kapan kita ada acara pemilu?”, tanya Novi.

“Tanggal 17 April 2019, hari Rabu, mbak!”, jawab salah satu peserta dengan antusias.

“Nah, benar sekali, ibu. Jadi, pemilu serentak tahun ini akan dilaksanakan tanggal 17 April 2019, pas hari Rabu”, jawab Novi.

“Kebetulan Desa Malasan ini untuk wilayah dapilnya ikut dapil 1, jadi nanti waktu ibu-ibu nyoblos caleg DPRD Kabupaten Trenggalek, hanya akan mendapat surat suara dengan daftar caleg yang dari dapil 1”, tambah Dian Meiningtias (24), anggota tim relasi asal Watulimo. Ia juga melanjutkan penjelasannya tentang Dapil untuk Pemilu legeslatif tingkat nasional (DPRRI) dan propinsi (DPRD Jawa Timur). Tak  lupa pula ia menjelaskan tentang Pemilihan Presiden-Wakil Presiden dan DPD (Dewan Perwakilan Daerah).

Dian juga memandu ibu-ibu untuk memahami ciri-ciri surat suara dari kelima calon tersebut. Diberitahukan bahwa ketika datang ke TPS, pemilih akan diberi surat suara yang dilipat. Di bagian belakang akan kelihatan warna yang berbeda dari tiap jenis pemilihan. “Warna abu-abu untuk presiden-wakil presiden, warna merah untuk DPD, kuning untuk DPRRI, biru untuk DPRD Propinsi, dan kalau hijau untuk DPRD Trenggalek”, jelas Triska.

“Lalu untuk masalah caleg yang suka memberi amplop apa masih ada Bu di wilayah sini?”, tanya Yayuk, anggota tim relasi asal Wonokerto, Suruh.

“Kalau di sini sudah tidak ada mbak caleg yang ngasih amplop atau bingkisan”, jawab salah satu peserta.

“Wah, bagus kalau begitu, ibu. Daerah sini sudah bebas dari yang namanya politik uang ya. Asal ibu-ibu tahu, yang namanya politik uang itu dilarang. Daripada milih tapi dibayar, alangkah lebih baik kalau ibu-ibu milihnya sesuai dengan hati nurani”, sambung Yayuk.

Selepas sosialisasi dan sesi tanya jawab, acara diakhiri dengan pembagian stiker oleh tim relawan yang dilanjutkan dengan foto bersama dan pengambilan video yel-yel “Jangan lupa tanggal 17 April 2019, mari kita nyoblos!”. [RDT]

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 31 Kali.