TANGKAL HOAX, RELAWAN DEMOKRASI WARGANET GANDENG PENGGIAT SOSIAL MEDIA DI TRENGGALEK
TRENGGALEK, 09/02/2019— Dalam mewujudkan demokrasi yang berdaulat relawan demokrasi yang di bentuk KPU Trenggalek menggandeng Komunitas Warganet diwilayah Trenggalek dalam acara "Pesan-Trend Demokrasi".
Acara tersebut dihadiri dari beberapa kalangan penggiat sosial media diantaranya, Info Seputar Trenggalek, Conten Creator Trenggalek, dan HMI Trenggalek. Tujuan relawan demokrasi tersebut untuk meminimalisir opini yang tidak benar (hoax) yang beredar dalam dunia maya, karena sangat mempengaruhi berjalannya demokrasi yang ada saat ini.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan di 75 Caffe & Resto yang beralamat di Jln Brigjen Soetran Rt 01 Rw 03 Sidomuloyo tersebut, hadir kurang lebih 125 penggiat media sosial di wilayah Trenggalek.
Juga dihadiri dari ketua KPU Trenggalek dan pemateri bijak bermedia sosial dari pembina "Hoax Buster Trenggalek". “Dalam kegiatan tersebut paling tidak masyarakat mau tahu tentang pentingnya bermedia sosial dengan baik dan benar”, tutur Zamzuri salah satu aktivis Relawan Demokrasi Trenggalek segmen warganet.
Dalam acara juga team relawan demokrasi KPU Trenggalek memberikan sosialisai menjadi pemilih yang baik dan benar dengan menunjukkan contoh spesimen surat suara yang akan dipakai pada pemilihan nanti, guna menciptakan partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya.
Candra Khalifah dari pembina “Hoaxbuster” menyinggung perkembangan sosial media yang semakin lambat laun semakin berkembang. Kondisi ini merupakan tantangan untuk menjadi pengguna media sosial tentu sangat lebih profesional. “Karena sangat sensitif memicu dampak opini negatif pengguna sosial media”, tutur Candra.
Para Relawan Demokrasi segmen warganet berharap semoga penggiat media sosial di Trenggalek yang tergabung dalam Komunitas atau non komunitas dapat bisa memahami tentang perkembangan media sosial di era saat ini sehingga bisa menjadikan dampak opini positif bagi masyarakat. “Tak lupa sebagai penggiat media sosial harus berpartisipasi menggunakan hak pilihnya pada 17 April 2019 karena golput bukan pilihan”, tegas Zamzuri yang juga menjadi pemandu acara. [RDT]