SERAPAN ANGGARAN KEGIATAN KPU TRENGGALEK 2016 KEMBALI DIBAHAS

Masalah serapan anggaran memang menjadi bahasan yang tak mungkin dihindari ketika bicara kinerja di sebuah lembaga negara yang menggunakan anggaran negara. Biasanya lembaga yang tidak bisa menghabiskan anggaran karena kegiatan tak bisa dilaksanakan, akan mendapatkan sorotan atau kritikan.

Karena itulah, rapat Pleno hari Senin pagi kemarin (26/09/2016) juga kembali melakukan analisa terhadap realisasi anggaran untuk tahun 2016. Sebagaimana dilaporkan Wiratno, sekretaris KPU Kabupaten Trenggalek,  untuk akhir Agustus realisasi  anggaran adalah mencapai 60,85% dengan asumsi bahwa anggara DIPA ditambahi dengan sisa dana hibah Pilkada 2015 yang ditambahkan pada awal tahun 2016. “Jika acuannya adalah DIPA murni, maka serapan anggaran sudah mencapai 72,57 persen”, kata Wiratno.

Wiratno yakin, serapan anggaran di akhir tahun 2016 nanti akan lebih besar mengingat memang dari jumlah anggaran yang tersisa ada pos-pos rutin yang mengeluarkan anggaran seperti uang kehormatan komisioner, gaji pegawai, tunjangan kinerja, tunjangan makan pegawai, pemeliharaan kendaraan, dan alat tulis kantor (ATK).

Sementara itu ada beberapa pos anggaran yang kemungkinan besar tidak bisa terserap seperti anggaran untuk Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPRD Kabupaten Trenggalek. Selain itu, kegiatan laporan hasil review keuangan, evaluasi LAKIP, kegiatan rapat kordinasi dengan propinsi merupakan anggaran biaya perjalanan dinas. “Sehingga, penyerapannya tergantung pada apakah propinsi mengadakan acara tersebut, agar anggaran terserap”, kata Wiratno.

Menurut divisi Sumber Daya Manusia dan Partisipasi Masyarakat (SDM&Parmas), Nurani, karena ini adalah bulan September akhir, masih ada sekitar tiga bulan bagi KPU kabupaten Trenggalek untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berbasis anggaran. Meskipun, kata Nurani, sebenarnya banyak sekali kegiatan yang tak berbasis anggaran yang sudah dilakukan. “Seperti misalnya pemutakhiran data pemilih berkelanjutan, pengelolaan PPID da e-PPID, pendidikan pemilih melalui pengenalan demokrasi dan Kepemiluan, talkshow di radio, dan kegiatan-kegiatan lainnya”, papar Nurani. [Hupmas]

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 30 Kali.