SASAR FORUM WARGA MASYARAKAT PINGGIRAN, KPU TRENGGALEK BERIKAN SOSIALISASI DI KECAMATAN MUNJUNGAN

Masih pada Hari Sabtu (12/09/2020). Selesai dari acara Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih (Sosdiklih) di Kecamatan Kampak, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Trenggalek tancap gas bergeser ke selatan. Tepatnya adalah Kecamatan  Munjungan. Kecamatan ini  berada di wilayah pinggiran, kawasan selatan Kabupaten Trenggalek. Sebelah Barat adalah Kecamatan Panggul, sedangkan sebelah timurnya adalah kecamatan Watulimo.

Dari Kecamatan Kampak menuju Kantor Kecamatan Munjungan jaraknya memang tidak terlalu jauh. Tetapi medannya yang sulit. Jalan berkelok dan naik turun dengan kecuraman yang dramatis. Harus melalui jalan “leter S”, salah satu titik lokasinya yang paling ekstrim adalah  tempat yang disebut “Rengkek-Rengkek”. Sebutan untuk jalan curam berbelok itu menjadi legendaris karena pada tahun 90-an ada rombongan pengantin yang mobilnya jatuh ke jurang dan kisah ini menjadi terkenal karena diberitakan oleh koran-koran nasional waktu itu.

KPU Kabupaten Trenggalek melewati jalan pegunungan itu dengan hati-hati, tetapi percaya diri karena  mobil dikendarai oleh Sopir andalan Priyo Cahyono. Rombongan tim Sosdiklih KPU Kabupaten Trenggalek tiba sekitar pukul 14.00 WIB saat acara sudah dimulai. Tampak komisioner Divisi Hukum, Imam Nurhadi, sudah duduk di depan audiens untuk memberikan sambutan. Ia memang datang lebih dulu karena rumah dan domisilinya ada di kecamatan tersebut, tepatnya di Desa Karangturi.

Nurani, Komisioner Divisi Sosdiklih-Parmas dan SDM langsung diarahkan ketua PPK Munjungan untuk duduk di sebelah Imam Nurhadi. Sekitar setengah jam kemudian, Imam Nurhadi menutup arahannya. Maka, tiba saatnya acara inti acara Sosdiklih dimulai. Seperti biasanya, Nurani menyampaikan materi dengan bantuan tayangan powerpin di layar yang disinarkan dari LDC.

Di awal paparannya ia menyampaikan kenapa  datang ke masyarakat Munjungan ini merupakan tindakan yang berarti. Disampaikan bahwa KPU punya kewajiban untuk menyasar segmen  masyarakat pingiran. Tapi Nurani juga mengatakan bahwa dirinya yakin masyarakat Munjungan sudah tidak ketinggalan dalam akses informasi. “Hanya saja, ijinkan saya menyampaikan beberapa hal yang mungkin penting untuk kita diskusikan, nanti panjenengan bisa menangapi atau bertanya”, imbuhnya.

Sebagaimana di kecamatan lain, Nurani memaparkan beberapa tahapan dan teknis penyelengaraan yang penting, juga mendiskusikan isu-isu seputar Pemilihan seperti “Politik Uang” dan Golput. Lalu ia juga menyampaikan harapannya agar para tokoh yang sudah diberi pengetahuan tersebut berkenan membagikan pengetahuannya pada masyarakat dan orang-orang sekitar. “Agar semakin luas pemahaman masyarakat, karena KPU tak mungkin mendatangi tiap orang satu persatu”, katanya setengan meminta.  [Zamz]

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 33 Kali.