
SARASEHAN MEMBAHAS DIM (DAFTAR INVENTARISASI MASALAH) PILKADA 2015 DI TRENGGALEK
Senin kali ini (22/08/2016) adalah hari yang disibukkan dengan rapat dan diskusi. Selain rapat Pleno yang membahas tentang pelayanan informasi dan dokumentasi online lewat E-PPID, juga ada rapat yang diikuti semua komisioner dan pegawai sekretariat, yaitu rapat membahas DIM (daftar inventarisasi masalah) Pilkada 2015.
Acara ini dilaksanakan sekitar pukul 10.30, setelah selesai rapat Pleno mingguan. Sebagaimana dikatakan Suripto, ketua KPU Kabupaten Trenggalek, tujuan acara ini adalah untuk memahami permasalahan yang terjadi dalam penyelenggaraan Pilkada 2015 di Trenggalek, juga untuk menghasilkan rekomendasi yang akan dijadikan bahan masukan untuk perbaikan dalam pemilihan mendatang.
Rapat ini mendiskusikan semua tahapan dalam Pilkada 2015. Beberapa yang menimbulkan persoalan antara lain soal penyusunan regulasi (Undang-Undang, Peraturan dan Keputusan) yang mengatur Pilkada; Perencanaan, Pembahasan, Alokasi, dan Pencairan, serta Pertanggungjawaban Anggaran; Pendaftaran, Seleksi, Pengumuman, dan Pelantikan PPK, PPS, PPDP/Pantarlih, dan KPPS serta Pembentukan Sekretariat PPK dan Sekretariat PPS; Pendaftaran, Pemutakhiran, Penyusunan, dan Penetapan Daftar Pemilih Pilkada; Sosialisasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati; Kampanye dan Audit Dana Kampanye; Pengadaan, Penataan, dan Distribusi Logistik Pilkada; Pemungutan dan Penghitungan Suara; dan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara. Di luar tahapan tersebut tidak ada masalah yang berarti.
Rapat berlangsung selama hampir dua jam. Dipandu oleh moderator yang langsung ditangani Ketua KPU Kabupaten Trenggalek, dengan memanfaatkan notulen dan draft daftar permasalahan yang ditayangkan lewat LCD dan dibahas satu persatu. Dari diskusi ini memang terlihat banyak persoalan yang harus diperbaiki dalam pelaksanaan Pilkada 2015. Dari permasalahan yang diinventarisir juga dicarika tawaran solusi atau rekomendasi agar pelaksanaan Pilkada ke depan bisa lebih baik.
Suripto mengatakan bahwa meskipun UU Pilkada yang baru sudah ada, kegiatan pembahasan daftar inventarisasi masalah ini bukan berarti kehilangan makna. “Kegiatan ini adalah kegiatan untuk belajar memahami masalah, ini akan menambah wawasan kita dan mempertajam nalar kita terhadap apa yang kita lakukan selama ini dan seterusnya nanti”, tegas pria yang humoris ini. [Hupmas]