
PROFIL GEMBONG DERITA HADI, ANGGOTA KPU DIVISI DATA DAN PENYELENGARAAN PEMILU
KPU-TRENGGALEKKAB.GO.ID. Pria ini lahir di Trenggalek tepatnya Desa Dongko (Kecamatan Dongko) pada 28 Agustus 1970. Ia mulai pendidikannya di SDN 2 Dongko, lulus tahun 1987. Kemudian melanjutkan di SMPN 1 Dongko. Setelah lulus pada tahun 1985, ia melanjutkan pendidikan di Kota Trenggalek dengan menempuh pendidikan di SMAN 2 Trenggalek, hingga lulus pada tahun 1989.
Setelah itu, laki-laki berambut cepak ini melanjutkan pendidikannya di kota Surabaya, di kampus UPN “Veteran “ dengan mengambil jurusan Ekonomi Akuntansi. Pada tahun 1994 ia berhasil meraih gelar sarjana. Ia tidak langsung pulang kampung. Ia mencari pengalaman kerja di kota hingga kemudian ia pulang kampung dan berperan di daerah tempat tinggalnya. Dongko, sebuah kecamatan yang sejuk, menempatkannya sebagai aktivis kampung yang dengan cepat membuat namanya terkenal melalui kegiatan di lembaga swadaya masyarakat.
Ia adalah sosok yang handal dalam membangun jejaring dalam menjalankan gerakannya. Di bidang pengalawan Demokrasi, sejak pemilihan umum di era reformasi ia terlibat aktif. Pada Pemilu 1999, ia menjadi Panitia Pengawas Pemilu di kecamatan Dongko. Di pemilu berikutnya, ia terus terlibat di penyelenggaraan pemilu, terutama Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kecamatan Dongko tahun. Tak mengagetkan jika kemudian dalam seleksi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Trenggalek ia bisa lolos dalam persaingan yang ketat. Kemudian ia ditunjuk untuk membidangi Divisi Data dan Teknis Penyelenggaran Pemilu.
Sebelum ditakdirkan sebagai Komisioner KPU, ia juga aktif di berbagai proyek pemberdayaan dan pendampingan sosial, seperti Pendamping PAM–DKB Jatim (tahun 2006); Pendamping program JPES Jatim (tahun 2007-2008); Pendamping program Jalinkesra Jatim (tahun 2010–2011); dan yang terakhir adalah menjadi Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial RI mulai 2014 yang harus dihentikannya karena dilantiknya ia menjadi Komisioner KPU Kab. Trenggalek (2014-2019).
Gembong menikah dengan Sri Winarni kemudian dikaruniai seorang anak yang saat ini sudah sekolah SMA, bernamaAham Jalanidhi SJ. Motto hidupnya adalah: “Kesuksesan sejati adalah yang membawa manfaat bagi orang banyak”. [NRN]