 
                  ORIENTASI TUGAS HARI KETIGA : KPU TRENGGALEK BELAJAR PEMILU INKLUSIF
Pada hari ketiga Orientasi tugas (ortug) yang telah dibuka dua hari sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Trenggalek bersama KPU Kabupaten lainnya yang tergabung dalam kelompok C mendapatkan materi-materi pembelajaran yang cukup penting untuk dipahami. Salah satunya adalah tentang Pemilu Inklusif.
Tema ini menarik karena baru kali ini ada pemahaman yang cukup komprehensif terkait dengan konsep pemilu yang harus membuka partisipasi pada kelompok kelompok sosial yang memang membutuhkan perhatian khusus, di antaranya adalah kaum perempuan dan penyandang disabilitas.
Fasilitator dalam sesi ini adalah Ninis dari Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi ( Perludem) yang dibantu oleh staf bagian perlengkapan. Staf tersebut membantu menyiapkan alat bantu dalam pembelajaran karena pembelajaran memang didesain dengan situasi yang partisipatif di mana kelas dibagi dalam beberapa kelompok yang harus melakukan diskusi dan menyampaikan hasil diskusinya. Fasilitator memberikan pengantar dan arahan arahan tentang alur diskusi dan memberikan simpulan dari hasil diskusi.
Pada sesi ini, untuk membantu memahami istilah seks dan gender, fasilitator Ninis menyebutkan kata-kata dan peserta diminta untuk menanggapi apakah kata itu identik dengan perempuan, dengan laki laki, atau kedua duanya.
Lalu fasilitator memberikan simpulan terkait teori seks dan gender. Demikian juga tentang disabilitas. Ia menegaskan bahwa dalam memandang kelompok disbilitas, KPU menggunakan perspektif hak asasi manusia (HAM), dan bukan semata dari sisi belas kasihan dan santunan.
Di akhir sesi, peserta diminta untuk mendiskusikan program program apa yang bisa didesain untuk membuka partisipasi kaum perempuan dan penyandang disabilitas dalam tahapan pemilu dan pemilihan. [Hupmas]
                           
                           
                           
                        
