MENENGOK PARTIPASI PEMILIH PEREMPUAN DI TRENGGALEK

Meskipun bukan merupakan satu-satunya elemen bagi keberhasilan suatu pemilihan khususnya dan demokrasi pada umumnya, setidaknya partipasi  perempuan sebagai pemilih dalam pemilu juga penting untuk diperhatikan. Oleh karena itu menarik untuk melihat bagaimana kualitas partisipasi pemilih perempuan dalam suatu momen atau tahapan pemilu baik untuk memilih “wakil rakyat” (DPRRI, DPD, DPRD), presiden dan wakil presiden, maupun kepala daerah dan  wakil kepala daerah (Gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati).

Menurut Suripto, Ketua dan Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Kabupaten Trenggalek, faktor naik dan turunnya pemilih dalam pemilu dipengaruhi oleh banyak faktor. Bisa faktor cuaca, teknis, ideologis, dan bahkan jenis pemilihan. “Belakangan ini, pemilihan legeslatif menunjukkan tingkat partisipasi yang lebih besar dibandingkan pemilihan lainnya”, tegas Suripto. Suripto mencontohkan, partisipasi pada Pileg 2014 tingkat partisipasi pemilih sebesar 78%, sedang Pilpres 2014 hanya 73%. Artinya turun 5%. Sedangkan partisipasi dalam Pilkada 2015 turun lagi menjadi 67,93.

 

Lalu bagaimana dengan partispasi perempuan? Apakah jauh lebih sedikit, imbang, atau lebih besar daripada laki-laki. Menurut Nurani divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, data menunjukkan bahwa partisipasi perempuan tidak kalah dengan laki-laki. Pertama dilihat dari partisipasi sebagai pemilih dalam pemilu saja, jarang bahwa perempuan Trenggalek kalah jauh dari laki-laki dalam hal kehadirannya di TPS. Sebagai contoh, dalam Pileg 2014, partisipasi pemilih laki-laki dan perempuan tidak jauh berbeda. Dari jumlah  pemilih (laki-laki dan perempuan) yang totalnya 559.440, jumlah  pemilih perempuan sejumlah 279.640 (50%) dan partisipasi pemilih laki-laki adalah 279.800 (50%).

Dalam pemilu berikutnya, yaitu Pilpres 2014 angka partisipasi kaum perempuan menunjukkan peningkatan. Dari total jumlah pemilih 412.028,  pemilih laki-lakinya adalah 197.540 (48%) dan pemilih perempuannya adalah  214.488 (52%). Dari sini berarti bisa disimpulkan bahwa partisipasi pemilih perempuan lebih baik dibanding laki-laki, setidaknya  dilihat dari segi kuantitatif.

Jika dilihat secara nasional, mengutip sebuah data dari Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR),  jumlah pemilih perempuan  dalam Pilkada 2015 lebih tinggi dibandingkan pemilih laki-laki berdasarkan hasil pemantauan rekapitulasi C-1 di 229 daerah. Partisipasi pemilih rata-rata sebesar 69 persen. Perempuan lebih banyak menggunakan hak pilihnya dengan selisih cukup tinggi yaitu 4 persen.

Nurani  belum dapat menunjukkan perbandingan tingkat partisipasi pemilih laki-laki perempuan. Tetapi ia mengatakan jika merujuk data penduduk Trenggalek 2010 dan 2016, terlihat bahwa jumlah penduduk perempuan selalu lebih banyak. “Meskipun itu kasarnya dan belum dipilah berdasarkan umur, tapi setidaknya kita mengetahui bahwa pemilih perempuan akan cenderung lebih banyak di sini”, tutur pria berkepala botak ini.

Sementara itu, untuk mengukur partisipasi  pemilih secara kualitatif, menurut Nurani harus diteliti lebih lanjut. Kualitas pemilih, menurutnya, akan dilihat dari tingkat objektivitas dalam memilih, rasionalitas, tingkat ketergantungan pada orang dekat, misal suami atau orangtua (bapak). “Selain itu, juga apakah mereka aktif dalam kegiatan, organisasi, untuk mewujudkan aspirasinya baik sebagai warga manusia dan warga perempuan”, papar Nurani.

Nurani menambahkan, ukuran kuantitas ini mudah untuk diterapkan pada kebijakan lainnya, karena ada indikator pengarusutamaan gender dalam kebijakan, juga di sisi calon dan pengurus parpol sebagai peserta pemilu, misalnya  ada kuota 30 persen untuk. Tapi untuk indikator kualitas, akan sulit.  Tapi setidaknya upaya untuk melakukan penyadaran pada pemilih perempuan terus dilakukan. Perempua mendapatkan prioritas sebagai sasaran pendidikan pemilih dari pemilu ke pemilu. Tugas penyadaran ini harus dipahami bukan hanya sbagai tugas KPU, tapi juga tugas  semua warga, terutama tokoh dan organisasi-organisasi yang ada di masyarakat. [Hupmas]

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 33 Kali.