MELIHAT PARTISIPASI TES TULIS PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN (PPK)
Hari ini (Senin, 30/10/2017) diumumkan 10 besar calon anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk tiap kecamatan di 14 kecamatan se-Kabupaten Trenggalek. Mereka adalah calon panitia ad hoc tiap kecamatan untuk pendukung penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2018 yang sudah mulai tahapannya.
Sepuluh besar calon PPK tiap kecamatan tersebut merupakan hasil dari tes tulis yang diadakan pada hari Jumat, tanggal 27 Oktober lalu. Pemilihan 10 besar (“Big Ten”) ini didasarkan pada penilaian atas tes tulis tersebut dan mereka akan berlanjut pada tes/uji kelayakan dan ketepatan melalui proses wawancara. Dari “fit and proper test” itulah nantinya akan dipilih 5 orang anggora PPK untuk 14 kecamatan di kabupaten Trenggalek.
Menurut Nurani Divisi Sumber Daya Manusia dan Partisipasi Masyarakat (SDM-Parmas) KPU Kabupaten Trenggalek, animo masyarakat untuk berpartisipasi dalam seleksi PPK ini luar biasa. Hal itu bisa dilihat dari jumlah pendaftar yang masuk ke panitia. Meskipun persebaran jumlah tidak merata, setidaknya secara umum keinginan anak-anak muda untuk terlibat sebagai panitia merupakan sinyal yang bagus bagi kualitas demokrasi. “Sebab, salah satu ukuran keberhasilan demokrasi adalah partisipasi aktif, bukan hanya sebagai pemilih, tapi juga sebagai panitia”, papar Nurani.
Nurani menambahkan bahwa sejak penutupan waktu pendaftaran, ada 257 pendaftar yang masuk ke panitia dan dinyatakan lolos penelitian administratif. Meski demikian, di waktu pelaksanaan tes tulis, ada beberapa pendaftar yang tidak hadir dalam tes, tersebar dibeberapa kecamatan. Di Kecamatan Munjugan ada 1 yang tidak hadir dari 21 pendaftar; di Dongko ada 2 yang absen dari 16 pendaftar; di Tugu ada 1 yang absen dari 27 pendaftar; di Karangan ada 2 yang absen dalam tes dari 25 pendaftar; di Bendungan, absen 2 orang dari 13 pendaftar; di Gandusari ada 5 yang absen dari 30 pendaftar; di Trenggalek, dari 27 pendaftar yang absen 1 orang; di Pogalan, dari 21 peserta yang lolos administrasi, ada 4 orang yang absen; di Durenan, ada 1 orang yang absen dari 16 peserta; di Suruh ada 1 orang absen dari 14 pendaftar.
Sementara itu, di Kecamatan Panggul (11 pendaftar), Kampak (9 pendaftar), Watulimo (9 pendaftar), Pule (18 pendaftar) hadir semua. Dari penelisikan yang dilakukan, menurut Nurani, ketidakhadiran peserta tes disebabkan oleh berbagai macam faktor. Ada yang lupa meskipun sudah pernah membaca jadwal. Ada pula yang tidak tahu karena berada di luar kota. “Misalnya, ada peserta di Kecamatan Pogalan, yang tidak tahu karena setelah daftar ia langsung balik ke Surabaya karena posisinya memang kerja di sana”, tutur Nurani.
Nurani menambahkan bahwa di pengumuman pendaftaran sudah disertakan jadwal lengkap, mulai pendaftaran, pengumuman, tes, dan penetapan. “Jadi, para pendaftar logikanya sudah tahu sejak awal tentang jadwal tes, ditambah pengumuman tentang siapa yang lolos untuk ikut tes selanjutnya”, tegas pria berkepala plonthos ini. [Meris]