
KULINER KHAS TRENGGALEK YANG DISUGUHKAN SETELAH JALAN SEHAT
Ali Imron benar-benar tahu bagaimana caranya bersyukur. Pegawai KPU Kabupaten Trenggalek yang membidangi fungsi protokoler dan mengurusi surat-menyurat ini baru saja mendapatkan kenaikan pangkat sebagai pegawai. Naik dari pangkat lama sebagai Pengatur Muda Tingkat I (II/b) sejak 1 April 2012, naik menjadi Pengatur golongan ruang II/c terhitung mulai tanggal 1 April 2016 lalu. Kenaikan pangkat tersebut ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal KPU RI Arif Rahman Hakim di Jakarta pada 19 April 2016.
Dan hari ini (Jumat, 09/09/2016) ia mengundang para peserta Jalan Sehat untuk menikmati makan di rumahnya yang terletak tak jauh dari kantor KPU Kaupaten Trenggalek. Menu yang disajikan benar-benar menu lokal yang sudah mulai jarang dinikmati oleh orang-orang Trenggalek. “Berapa sering orang Trenggalek menikmati menu Oseng Kembang Turi dan Kulupan Kenikir? Jarang kan. Nah, ini adalah menu yang luar biasa”, komentar Nurani Divisi SDM dan Parmas KPU Kabupaten Trenggalek.
Menu ini disuguhkan secara “pas”. Pasalnya, sepanjang kegiatan Jalan Sehat mulai pukul 07.30 hingga tiba di rumah Imron, para “kru” KPU kabupaten Trenggalek terus disuguhi pemandangan kembang Turi di sepanjang jalan perkampungan. “Memang musim kembang Turi”, kata Imron.
Dimasakkan sendiri oleh istri tercinya, Imron langsung menyuguhkan semuanya. Yang paling khas Trenggalek adalah Nasi Tiwul. Ia terbuat dari Ketela yang dikeringkan (dijemur), kemudian dijadikan tepung. Tepung inilah yang dijadikan nasi. Juga dikenal nasi Gaplek. Nama Gaplek mengacu pada Ketela yang masih dijemur kering (bakal tepung).
Nasi tiwul biasanya dicampur nasi putih (beras), rata-rata begitu. Disandingkan dengan lauk Oseng Kembang Turi, kulupan Kenikir, sayur Terong dan ikan laut disayur pedas, menu ini benar-benar membuat para “kru” dari KPU Kabupaten Trenggalek makan dengan labap.
Bagi Wiratno, sekretaris KPU kabupatek Trenggalek, ini adalah rejeki. Berkali-kali ia mengatakan “Terimakasih pak Imron!” sambil makan. Iapun “tandhuk”, artinya tambah lagi makannya.
“Kegiatan makan sehabis jalan sehat sebenarnya bukan kali ini saja. Tapi yang istimewa dari hari ini adalah menu-nya”, papar Wiratno. [Hupmas]