KPU Trenggalek Selenggarakan Debat Publik Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek Tahun 2024

Hari ini, Rabu tanggal 6 November 2024, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Trenggalek menyelenggarakan Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek Tahun 2024 dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek Tahun 2024. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan Kampanye Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek Tahun 2024. Debat Publik berdurasi 90 menit dan masing-masing pertanyaan dijawab selama 2 (dua) menit.

Pada pukul 14.30 WIB dilaksanakan Siaran Live Debat Publik yang dipandu oleh Frisca Clarissa, host Kompas TV, diawali Pembacaan Doa yang dipimpin oleh Muji Rouf Quraisy, Kabid Kementerian Agama Kota Surabaya, dilanjutkan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin oleh Dirigen. Acara dilanjutkan menyanyikan Jingle Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek Tahun 2024.

Selanjutnya penayangan profil Ketua, Anggota dan Sekretaris KPU Kabupaten Trenggalek serta Tim Panelis Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek Tahun 2024. Acara dibuka secara resmi oleh Ketua KPU Kabupaten Trenggalek yang dalam kesempatan tersebut diwakili oleh Imam Nurhadi, Anggota KPU Kabupaten Trenggalek Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia

Dalam sambutannya, Kang Nuha, panggilan akrabnya, menyampaikan bahwa debat publik bertujuan untuk mengenalkan visi, misi dan program pasangan calon kepada masyarakat dan pasangan calon dapat mempertajam visi, misi dan programnya sehingga visi, misi dan program sebagai upaya untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat pemilih. Lebih lanjut, ia mengajak masyarakat Kabupaten Trenggalek untuk datang ke TPS pada hari dan tanggal Pemungutan Suara yaitu Rabu, 27 November 2024 dan menggunakan hak pilih dengan memilih sesuai dengan yang dicita-citakan oleh masing-masing pemilih. Ia berharap seluruh tahapan Pemilihan Serentak Tahun 2024 berjalan tertib, lancar, aman, demokratis dan mewujudkan asas penyelenggaraan Pemilihan yaitu Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil. KPU beserta jajaran badan adhoc PPK, PPS dan KPPS berkomitmen untuk menyelenggarakan tahapan Pemilihan dengan penuh integritas.

Acara dilanjutkan dengan penyampaian visi, dan misi oleh pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek, Ipin-Syah.

Moderator mempersilakan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek Tahun 2024 naik panggung dan menempati podium yang telah disediakan.

Moderator meminta kepada Panelis untuk menyerahkan pertanyaan kepada KPU Kabupaten Trenggalek dan dari KPU Kabupaten Trenggalek kepada moderator.

Frisca Clarissa menjelaskan tata tertib pelaksanaan Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek Tahun 2024. Ada 6 (enam) tema dan masing-masing tema terdapat 4 subtema.

Acara dilanjutkan dengan pengambilan bola dari wadah kaca dan paslon diminta menunjukkan kepada audiens. Nomor yang ditunjukkan adalah nomor C dengan tema memaksimalkan kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya moderator meminta agar Paslon memilih subtema, dan yang dipilih adalah subtema A.

Moderator membacakan pertanyaan dari Panelis yaitu cara Paslon untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Paslon Ipin-Syah menjawab bahwa diakuinya Trenggalek belanja langsung ke toko tidak seramai sebelum adanya handphone dan internet, sekarang ini belanja Online lebih digemari karena masyarakat menganggap lebih mudah dan nyaman. Untuk itu Paslon Ipin-Syah menyampaikan bahwa sebagai Kepala dan Wakil Kepala Daerah maka menjadi tanggung jawab dirinya dan pasangan wakil Bupati untuk merevitalisasi pasar-pasar tradisional dengan memperbaiki infrastrukturnya baik secara fisik maupun tata niaganya. Ipin-Syah berkeyakinan bahwa dengan kondisi pasar dan toko-toko yang bagus, bersih dan harganya murah maka masyarakat akan antusias kembali berbelanja langsung ke pasar dan toko-toko. Ditegaskannya, bahwa sewa lapak dan retribusi kebersihan di pasar-pasar tradisional biayanya sangat terjangkau. Ipin-Syah meyakini bahwa harga yang murah, pasar yang bersih dan aman juga menjadi magnet masyarakat di luar Trenggalek untuk berbelanja di toko-toko dan pasar di Kabupaten Trenggalek. Hal tersebut dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Trenggalek.

Segmen selanjutnya, Ipin-Syah mengambil bola dalam bowl dan menunjukkan kepada audiens, tema yang ditunjukkan adalah A yaitu tema memajukan daerah dan subtema B dengan pertanyaan cara Ipin-Syah untuk mengatasi tantangan dan hambatan yang terjadi dalam memajukan daerah. Menjawab pertanyaan tersebut, Ipin-Syah menyampaikan sejumlah kendala dalam pembangunan untuk memajukan daerah. Mereka berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik untuk kemajuan Kabupaten Trenggalek.

Segmen ketiga, Ipin-Syah mengambil bola dalam bowl dan menunjukkan kepada audiens, tema yang ditunjukkan adalah F yaitu tema meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan subtema D yang menanyakan langkah konkret Ipin-Syah menyikapi birokrasi yang lamban, korup, dan tidak berorientasi pelayanan terhadap masyarakat. Terkait pertanyaan tersebut, Ipin-Syah menjawab bahwa diakuinya masih banyak birokrat yang tidak mempunyai orientasi pelayanan yang prima kepada masyarakat dan cenderung justru minta dilayani serta korup dan mementingkan kepentingan pribadi dan golongannya daripada kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Ipin-Syah memberi contoh pelayanan yang kurang responsif ketika jam-jam kritis yaitu pada jam menjelang pulang kerja dan masih banyaknya masyarakat yang menjumpai para ASN maupun tenaga kontrak nongkrong di warung kopi pada jam-jam kerja juga dijumpai pelayanan yang tidak sama antara orang yang dikenal orang dalam dengan masyarakat biasa. Perilaku seperti itulah menurut Ipin-Syah berawal dari pola pikir (mindset) yang menganggap bahwa menjadi seorang birokrat lebih prestise dibandingkan masyarakat biasa dan anggapan seperti itu juga banyak dijumpai di masyarakat yang menganggap birokrat/ASN sebagai golongan priyayi yang ketika jaman kolonial golongan priyayi berperilaku layaknya raja-raja kecil yang cenderung memperkaya diri sendiri dan golongannya. Untuk itu harus dilakukan pembinaan mental aparatur sipil negara melalui serangkaian pelatihan dan juga Pemkab Trenggalek memiliki aplikasi pengendalian internal yang terintegrasi sehingga Bupati sebagai pejabat pembina kepegawaian dapat mengetahui adanya pelanggaran yang dilakukan oleh para birokrat. “Penataan, pengawasan dan pembinaan birokrasi sebagai upaya memberikan pelayanan prima kepada masyarakat”, tegas Ipin, panggilan akrab Calon Bupati Trenggalek Tahun 2024.

Segmen keempat, Ipin-Syah mengambil bola dalam bowl dan menunjukkan kepada audiens, tema yang ditunjukkan adalah B dengan tema menyelesaikan persoalan daerah dengan subtema B yang menanyakan langkah Ipin-Syah ketika banyak persoalan daerah yang belum dapat diselesaikan karena terbentur kewenangan daerah dan pusat, keterbatasan sumber daya, dan peraturan yang saling tumpang tindih. Menjawab pertanyaan tersebut, Ipin-Syah menjelaskan bahwa terdapat keterbatasan wewenang yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Trenggalek yang disebabkan oleh peraturan yang mengatur bahwa wewenang tersebut merupakan wewenang Pemprov atau pemerintah pusat. Ia mencontohkan masalah adanya gedung SMA/SMK dan MA serta rusaknya beberapa ruas jalan nasional dan provinsi. Terkait hal tersebut, Ipin-Syah menegaskan bahwa dirinya bersama Syah selaku Kepala dan Wakil Kepala Daerah, Bupati dan Wakil Bupati yang memimpin Pemerintah Kabupaten Trenggalek terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat. Hal tersebut agar seluruh persoalan yang terjadi di daerah dapat diselesaikan. Ia juga meminta agar OPD tidak ego sektoral agar persoalan dapat diselesaikan dengan baik dan masyarakat tidak dirugikan.

Segmen kelima, Ipin-Syah mengambil bola dalam bowl dan menunjukkan kepada audiens, tema yang ditunjukkan adalah D dengan tema menyelaraskan pembangunan daerah dengan subtema C yang menanyakan tentang benturan kepentingan dan program antara program yang diminta dan dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek dengan Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Pusat. Terkait hal tersebut, Ipin-Syah menjawab bahwa penyelarasan dilakukan dengan menyusun RPJP dan RPJMD Kabupaten Trenggalek yang selaras dengan RPJP dan RPJMD Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. Selain itu juga Bupati beserta jajarannya menyusun Renstra dan perencanaan pembangunan yang reliabel, tangibel, dan tentunya akuntabel. Ia menegaskan perencanaan yang baik memberikan panduan keberhasilan pelaksanaan/implementasi program dan perlu adanya pengawasan yang tepat sehingga program dapat berhasil mencapai tujuan.

Segmen keenam adalah segmen terakhir yaitu penutup (closing statement). Dalam kesempatan tersebut, Ipin-Syah menyampaikan bahwa apabila masyarakat Kabupaten Trenggalek memberikan kesempatan kembali kepada pasangan Ipin-Syah menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati pada periode kedua maka masyarakat mendapatkan hal terbaik dan di periode kedua ini merupakan penyempurnaan dari periode awal yang tentunya ada kekurangan. Ia menegaskan bahwa sebagai Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek mereka terus bekerja keras mengoptimalkan kinerja agar Kabupaten Trenggalek dapat menjadi daerah yang maju, sejahtera dan aman serta ikut menjadikan Indonesia Emas di tahun 2045. Ia mengakui bahwa hal itu tidak mudah sehingga ia mengajak masyarakat untuk peduli terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan Kabupaten Trenggalek.

Pada sela-sela antar segmen, Kompas TV menyiarkan sosialisasi yang berisi ajakan untuk menggunakan hak pilih pada hari dan tanggal pemungutan suara, Rabu, 27 November 2024, tidak tergoda politik uang dan tidak golput. Sedangkan di lokasi (off air) host menyapa dan berinteraksi dengan audiens.

Acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Bagimu Negeri dan ditutup oleh moderator, Frisca Clarissa, pada pukul 16.00 WIB.(Wro)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 453 Kali.