
KPU TRENGGALEK BENTUK KADER DESA PEDULI PEMILU DI SALAMREJO
TRENGGALEK—Memasuki tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Trenggalek terus lakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Kali ini,KPU Kabupaten Trenggalek meneruskan upaya membentuk agen-agen sosialisasi dan pendidikan pemilih di Desa Salamrejo, Kecamatan Karangan.
Kegiatan pelatihan Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan (DP3) dilaksanakan pada Hari Senin (22/08/2022) bertempat di Taman Rintisan Rumah Budaya. Acara yang dimulai pukul 08.30 WIB ini dihadiri oleh Ketua KPU Kabupaten Trenggalek Gembong Derita Hadi dan dua orang komisioner dari Divisi Sosialisasi-Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM Nurani, Divisi Teknis Penyelenggaraan Istatiin Nafiah. Tentunya juga hadir Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Widarsono dan jajarannya yang memang menjadi penanggungjawab kegiatan ini.
Pejabat Sementara Kepala Desa Salamrejo, Bambang Dwi Putranto, juga hadir bersama para perangkat desa. Sebanyak 30 orang warga pilihan juga dihadirkan sebagai peserta pelatihan Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan ini. Mereka adalah para tokoh masyarakat dari lembaga kemasyarakatan desa (LKD), tokoh pemuda, perempuan, dan tokoh agama. Juga ada para mantan panitia penyelenggara tingkat desa dan TPS di Pilkada dan Pemilu sebelumnya.
Dalam sambutannya Kepala Desa (Pj) Bambang Dwi Putranto mengucapkan terimakasih bahwa desanya telah dipilih sebagai tempat membentuk kader desa peduli Pemilu. Sedangkan Kepala Kesbangpol mengingatkan akan bahaya politik uang yang akan bisa merusak proses demokrasi. Ia berharap, para kader yang akan dilatih akan menjadi agen-agen penyadaran di desa terkait budaya politik yang baik untuk menciptakan tradisi demokrasi yang sehat. “Kami memberi tugas pada pajenengan untuk menjadi kader yang aktif agar demokrasi kita sehat”, tegasnya.
Dalam penyampaian materinya, Ketua KPU Kabupaten Trenggalek Gembong menegaskan kembali pentingnya keaktifan kader dalam berkomunikasi menyampaikan informasi Pemilu sekaligus menyadarkan warga agar bersikap yang baik dalam demokrasi. Ia mengingatkan agar kader membuka pikirannya untuk memasukkan kesadaran baru, dan bicara dalam bahasa yang mudah dipahami masyarakat ketika melakukan tugas menyemaikan informasi.
Sedangkan nurasumber kedua, Istatiin Nafiah, menyampaikan secara detail dan lengkapterkait tahapan dan teknis-teknis Pemilu, mulai dari dasar hukum, pendaftaran dan penetapan peserta pemilu dan calon yang akan berkontestasi, daerah pemilihan, dan teknis-teknis lainnya. Ia juga meyampaikan bagaimana partisipasi yang bisa diambil dalam setiap tahapan Pemilu.
Sementara itu, Nurani selaku Divisi Sosialisasi-Pendidikan Pemilih juga mengingatkan bahwa Pemilu bukan hanya nyoblos (pemungutan suara). Yang lebih penting adalah sikap warga dalam tiap tahapan yang didasari oleh informasi yang cukup serta punya kesadaran tinggi. “Sebelum nyoblos, ada banyak hal yang bisa disikapi dan kita semua bisa mengambil partisipasi dengan baik sesuai keinginan kita”, tegas Nurani. [Uts]