KPU KABUPATEN TRENGGALEK : PENTINGNYA PENANAMAN NILAI-NILAI DEMOKRASI SEJAK DINI

KPU-TRENGGALEKKAB.GO.ID. Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Pengembangan Informasi KPU Kabupaten Trenggalek, Nurani, merasa bergembira dengan diberikannya ruang untuk KPU Kabupaten Trenggalek memperkenalkan demokrasi dan wawasan kepemiluan di kalangan siswa-siswa SMAN 1 Karangan pada hari ini (Selasa, 19/07/20016).

“Kegembiraan pertama, karena kita bisa melaksanakan kegiatan yang pesertanya begitu massif tanpa repot-repot mengeluarkan anggaran. Kedua, dilihat dari dinamika forum, ternyata anak-anak juga antusias sekali diberi wawasan tentang demokrasi dan kepemiluan”, kata pria  berkepalabotak ini ditemui di ruang kerjanya setelah acara selesai.

Nurani menambahkan bahwa menanamkan nilai-nilai demokrasi pada anak-anak sekolah tak bisa dipandang  remeh.  Meskipun usia Pra-Pemilih setidaknya mereka harus dikenalkan pada wawasan tentang pemilu. Yang menarik lagi, menanamkan nilai-nilai demokrasi dalam konteks yang lebih luas pada remaja dan kaum muda. Demokrasi adalah nilai-nilai yang harus ditanamkan mengingat masyarakat kita masih cenderung otoriter dan tidak demokratis dalam menilai hubungan. “Jadi, mengenalkan demokrasi yang menyentuh ke dunia sehari-hari  mereka akan memudahkan kita masuk untuk mempengaruhi mereka”, ungkapnya.

Nurani menambahkan, remaja-remaja usia sekolah juga diajarkan nilai-nilai yang demokratis dalam hubungan, isu pacaran menjadi hal yang menarik. Di mana dalam hubungan jenis itu, mereka kerap kali merasa tertindas salah satunya, makanya muncul isu Kekerasan Dalam Pacaran (KDP) yang dijadikan bahan pendampingan bagi remaja -remaja oleh kalangan NGO yang bergerak di bidang perlindungan anak (Anak: usia 0-18 tahun).

Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Trenggalek, Suripto, mendukung sepenuhnya upaya masuk ke setiap komunitas-komunitas untuk melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih. Termasuk ke sektor remaja, meskipun mereka belum memiliki hak pilih. “Pemilu ke depan, terutama Pileg 2019, mereka akan sudah menjadi pemilih pemula. Jadi mulai sekarang harus diintervensi”, kata Suripto.

Ia menambahkan, remaja harus tahu bahwa demokrasi adalah salah satu pilar penting untuk membangun hubungan sosial di manapun. Mereka juga hidup di dunia pendidikan, lembaga sekolah, yang notabene juga menuntut budaya demokratis. Di sekolah, anak-anak belajar berpraktek demokrasi melalui pemilihan OSIS, pembentukan dan peran MPK (Musyawarat Perwakilan Kelas). “Penanaman nilai-nilai demokrasi sejak dini, diharapkan akan membantu pelembagaan nilai-nilai demokrasi di Indonesia!”, tambah pria yang punya dua anak ini. [HUPMAS]

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 39 Kali.