KOMISIONER KPU TRENGGALEK JADI NARASUMBER PELATIHAN MENULIS  LITERASI POLITIK

TRENGGALEK— Ada salah satu terobosan kegiatan yang menarik yang dilakukan oleh Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol). Nama kegiatannya adalah “Literasi Politik” dengan judul turunan, yaitu “Membangun Gagasan Kritis Warga tentang Peningkatan Budaya Politik dan Kebangsaan”. Pada Hari Senin, tanggal 10 Oktober 2022 ini, kegiatan puncak Literasi Politik tersebut diselenggarakan.

Acara yang bertempat di Aula Kantor Kesbangpol ini mendatangkan 30 orang setelah esainya dianggap sebagai karya terpilih. Mereka dilatih selama hampir sehari tentang Teknik menulis esai yang baik dan diberi wawasan tentang politik dan demokrasi. Hadir sebagai pembicara pelatihan ini dua orang komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Trenggalek, Nurani  dan Muhammad Indra Setiawan.

Acara dimulai sekitar pukul 09.00 WIB, dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Kantor Kesbangpol Kabupaten Trenggalek, Widarsono. Masuk ke acara pelatihan, Muhammad Indra Setiawan tampil di sesi pertama. Ia menyampaikan wawasan tentang Pemilu, mulai dari dasar hukum hingga tahapan dan teknis Pemilu. Tahapan-tahapan dan Teknik Pemilu diuraikan untuk menambah wawasan para peserta pelatihan. “Harapan saya, dengan memahami Pemilu  mulai aturan dan pelaksanaannya, panjenengan semua bisa menulis secara benar tentang tema-tema kepemiluan untuk mendidik masyarakat”, ajak Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi KPU Kabupaten Trenggalek ini  di akhir paparannya.

Sementara itu, Nurani selaku divisi Sosialisasi-Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia KPU Kabupaten Trenggalek, memaparkan tentang kemampuan Literasi dalam bidang politik dan memberikan kiat-kiat menulis esai yang baik khususnya tentang tema yang berkaitan dengan politik dan demokrasi. Ia mengajak peserta memahami bagaimana kondisi minimnya literasi di dunia politik, baik di kalangan politisi, masyarakat, dan pemerintahan (birokrasi).

Nurani lalu memaparkan bagaimana cara membuat tulisan yang baik, khususnya esai. Di akhir paparannya, ia juga meminta agara 30 peserta terpilih ini bukan hanya berhenti di kegiatan ini, tapi juga akan terus menulis untuk menyebarkan informasi yang benar tentang politik dan Pemilu. “Bukan hanya berhenti dengan mengirim naskah lomba lalu melihat karya dibukukan, tapi gunakan dan manfaatkan ruang-ruang apapun termasuk media sosial untuk melontarkan gagasan kalian”, pesan pria kelahiran Desa Margomulyo Watulimo ini. [Ruf]

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 107 Kali.