KEGIATAN KUPATAN PEJABAT KPU KABUPATEN TRENGGALEK PADA JAM ISTIRAHAT

KPU-TRENGGALEKKAB.GO.ID.  Kupatan telah menjadi tradisi tahunan di Kabupaten Trenggalek. Sebuah tradisi berbasis wisata kuliner yang bernuansa relijius. Tradisi ini jatuh setiap hari ketujuh bulan Syawal. Di mana tiap warga menyediakan ketupat dan sayur serta lauk. Karena tradisi ini berpusat di Kecamatan Durenan dan Kelurahan Kelutan Trenggalek, maka banyak warga dari daerah lain (termasuk luar Trenggalek) yang datang untuk menikmati Ketupat dan menu sandingannya, biasanya sayur Nangka Muda, Ayam, dan lauk tambahannya.

Begitu ramainya tradisi Kupatan di dua kantong tradisi tersebut (Durenan dan Kelutan), hingga  ada yang menilai bahwa Hari Kupatan ramainya melebihi Hari Raya Idul Fitri.  Tentu saja tamu atau pengunjung yang datang bukan hanya sekedar silaturahmi, tapi juga untuk makan Ketupat. Bahkan beberapa tahun terakhir, di pinggir-pinggir jalan disediakan makan Ketupat Gratis, yang sering  dimeriahkan  dengan acara hiburan seperti musik, baik modern maupun Islami.

Tambahan lagi, untuk di Desa Kelutan, perayaan hari raya Ketupat diwarnai dengan diselenggarakan pawai budaya. Pawai budaya di sini adalah pawai budaya yang menyatukan kesenian traditional dan kontemporer. Seperti Terbangan dan Solawatan,  Barongsai, jaranan Turangga Yaksa, Reog dll, yang ada di Trenggalek.

Euforia perayaan tradisi Ketupat atau Kupatan ternyata juga melanda para pegawai negeri atau karyawan swasta yang sejak Senin 11 Juli lalu sudah masuk kerja. Perayaan Kupatan di Hari Rabu 13 Juni 2016 juga tak membuat para pekerja lembaga-lembaga negara di Kabupaten Trenggalek untuk ketinggalan menikmati Kupatan.

Termasuk  beberapa komisioner dan pejabat di sekretariat KPU Kabupaten Trenggalek. Menjelang jam istirahat, bagi yang tak ketinggalan makan Kupat segera meluncur ke tempat tujuan. Ada yang pergi ke teman, saudara, atau kenalan baru.  Seperti komisioner divisi Hukum dan SDM, Patna Sunu, yang juga langsung meluncur ke Durenan. Demikian juga Nurani, divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Pengembangan Informasi, yang juga terjun memenuhi undangan temannya untuk makan kupat.

“Seorang teman mengundang makan Kupat, mumpung pas waktu makan siang, ya capcus saja”, kata Patna Sunu. Ia  juga menceritakan bagaimana jalan-jalan menuju spot makan kupat gratis macetnya luar biasa.

Sekitar jam 13.00 para “pemburu” kupat dari KPU Kabupaten Trenggalek nampaknya sudah kembali ke kantor. Mereka melanjutkan aktivitasnya masing-masing. Ramainya suasana Trenggalek di perayaan tradisi Kupatan, sempat menjadi bahan perbincangan dalam Rapat Anev yang dilakukan pada pukul 15.00.

“Alhamdulillah, ternyata semuanya sudah pada kembali dari berburu Kupat. Sekarang mari kita berserius rapat”, kata Suprito, Ketua KPU Trenggalek, membuka rapat analisa dan evaluasi harian KPU Kabupaten Trenggalek pada Hari Rabu 13 Juli 2016. [NRN]

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 61 Kali.