Jejak Idhul Fitri 1437 H Ketua KPU Kabupaten Trenggalek

Diantara hari-hari besar yang ada, Idhul Fitri merupakan hari raya terbesar umat Islam yang banyak melibatkan dan menjadi perhatian berbagai pihak. Begitu pentingnya peringatan hari raya yang didahului umat Islam dengan berpuasa sebulan penuh ini, di  Indonesia telah ditetapkannya sebagai hari libur nasional.  Berbeda dengan tahun sebelumnya, lebaran tahun ini jatuh pada hari yang sama, yaitu pada hari Rabo, 6 Juli 2016. Tidak ada perbedaan antara pemerintah dengan ormas-ormas Islam lainnya.

Karenanya lebaran tahun ini nampak lebih meriah. Seluruh elemen lapisan masyarakat, instansi pemerintah maupun  swasta  semuanya sibuk menyambut hari Raya Idhul Fitri 1437 H dengan penuh kegembiraan. Bahkan hiruk pikuk perayaan lebaran sebagai hari kemenagan umat Islam yang selalu diiringi dengan tradisi mudik dan halal bihalal ke keluarga, sanak famili maupun ke rumah tetangga sekitar untuk sekedar saling bermaaf-maafan,  semakin memberikan warna keunikan tersendiri.  

Meskipun bermaaf-maafan tidak harus dilakukan pada Hari Raya Idhul Fitri bahkan bisa dilakukan setiap saat, tetapi tradisi sungkeman untuk saling meminta dan memberi maaf  pada saat lebaran menjadi khasanah keislaman di Indonesia. Tidak berbeda dengan umat Islam lainnya, tradisi lebaran tersebut juga dilakukan oleh Ketua KPU Kabupaten Trenggalek Suripto. Sepulangnya dari menunaikan Sholat Idhul Fitri bersama keluarga, pria ramah bapak dua putri ini langsung bergegas kembali menuju  tempat kediamannya di Jl Kanjeng Jimat  No. 96A Trenggalek. Sesampainya di rumah ayah dari Fidya Fatma Fadhillah dan Fara Verifika Fadhillah ini  langsung berkumpul dengan keluarganya untuk saling mendoakan dan bermaaf-maafan.

Tradisi ini sudah menjadi kebiasaan di keluarga besar Suripto yang selalu digelar setiap hari raya Idhul Fitri. Suasana kebatinan dalam sungkeman terasa sangat hikmat ketika orang nomor satu di KPU Kabupaten Trenggalek ini  bersama istrinya Prasetyorini menghampiri kedua orang tuanya untuk saling bermaaf-maafan  dan mendoakan secara bergantian.  Berikutnya acara sungkeman dilanjutkan  antara istri dengan dirinya dan diikuti kedua buah hatinya, serta adik-adiknya.  Sesaat setelah usai sungkeman di hari pertama lebaran ini juga diabadikan dengan berpose photo bersama dengan seluruh anggota keluarga.

Sebelum menerima keadiran para tamu yang akan halal bihalal kerumahnya, acara sungkeman keluarga ditutup dengan doa dan makan bersama dengan menu khas Trenggalek “nasi lodho  ayam kampung” dan kue lebaran yang secara khusus telah dipersiapkan istrinya. Setelah itu, ditemani dengan beraneka macam hidangan khusus lebaran pria asal Watulimo ini tampak  sibuk menerima tamu bersama keluarga besarnya. 

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 37 Kali.