
INGIN PERHATIKAN DISABILITAS KPU TRENGGALEK KUNJUNGI SLB NEGERI KAMPAK
Upaya untuk menyiapkan kualitas pemilu mendatang terus dilakukan oleh KPU Kabupaten Trenggalek. Selain melakukan sosialisasi, penataan kelembagaan, dan kordinasi dengan KPU Propinsi Jawa Timur, KPU Kabupaten Trenggalek juga memberikan perhatian pada kegiatan pemutakhiran data.
Seperti yang dilakukan oleh Divisi Perencanaan dan Data yang dikomandoi oleh komisioner Gembong Derita Hadi pada hari Kamis pagi (07/09/2017). Kali ini adalah melanjutkan kegiatan memetakan pemilih disabilitas yang ada di Trenggalek dengan kordinasi di sebuah sekolah untuk kaum disabilitas. Kali ini yang didatangi adalah SLB Negeri Kampak, di Jalan Anggrek Nomor 9 Desa Bendo Agung Kecamatan Kampak. Ini adalah SLB ketiga di Trenggalek yang didatangi.
Sebagaimana dikatakan Gembong Derita Hadi, maksud kordinasi ke SLB-SLB di Trenggalek yang ia lakukan adalah untuk mengetahui peta pemilih penyandang disabilitas yang ada di Trenggalek. Hal ini dilakukan karena dalam pemilu yang tahapannya akan mulai, KPU memberikan perhatian besar pada pemilih disabilitas. Sebagai kaum yang oleh sebagian besar masyarakat dianggap secara fisik mengalami “keterbatasan”, kaum disabilitas memerlukan perhatian khusus. “Mereka sebenarnya tak boleh kita anggap tidak normal, mereka sama saja dengan kita, dan mereka punya hak yang sama dengan pemilih lainnya”, kata Gembong.
Munculnya anggapan bahwa kaum disabilitas dianggap sebagai orang yang “tidak normal”, lantas oleh lingkungan sekitar mereka dianggap tidak apa-apa jika tidak memilih. Karena itulah, kata Gembong, perhatian besar pada disabilitas juga bertujuan untuk menyadarkan masyarakat bahwa mereka punya hak yang setara dalam politik.
Pemahaman tentang hak-hak disabilitas ini juga menjadi disampaikan Gembong pada pihak SLB Negeri Kampak. Ditemui oleh salah satu guru, Bu Dessy Kusumawati, Gembong mengutarakan maksud kedatangannya. Kepala SLB Kampak, Arif Ashari, tidak ada di sekolah karena sedang ada acara dinas.
Melalui Bu Dessy, pihak SLB Negeri Kampak menyambut baik maksud KPU Kabupaten Trenggalek. Dessy menceritakan bahwa di SLB Negeri Kampak ada empat guru. Sedang jumlah murid yang ditangani ada 27, teridiri dari tiga orang murid SMP dan 24 murid SD. SLB Negeri Kampak memang merupakan sekolah yang baru. Setelah dibangun pada akhir tahun 2014, sekolah ini baru beroperasi pada Januari 2015. “Jadi, muridnya memang masih sedikit dan belum ada jenjang SMA”, papar Bu Dessy.
Menanggapi upaya KPU Kabupaten Trenggalek untuk mengetahui data pemilih dari penyandang disabilitas, pihak SLB Negeri Kampak akan menyiapkan data murid berdasarkan kategori umur dan identitas yang diperlukan. Menanggapi hal ini, Gembong dari KPU Kabupaten Trenggalek mengatakan bahwa pihak KPU akan siap menunggu data tersebut. “Akan terus ada kordinasi, hingga menuju pemutakhiran data nanti kaum disabilitas tidak terlewatkan untuk didata”, tegas pria asal Kecamatan Dongko ini. [Hupmas]