
DIVISI SDM DAN PARMAS KPU TRENGGALEK JADI PEMATERI WORKSHOP MENULIS DI SEKOLAH
Sekitar pukul 10.30, Nurani, Divisi Sumber Daya Manusia dan Partisipasi Masyarakat (SDM-PARMAS) KPU Trenggalek, memasuki ruang kerjanya setelah latihan gerak jalan untuk persiapan peringatan HUT RI. Dia melihat ponsel yang tergeletak di meja kerjanya menyala. Setelah dilihat, ternyata baru saja telfon masuk.
Telfon itu adalah dari Priyo Suroso, Kepala Sekolah SMPN 1 Bendungan. Nurani baru ingat bahwa ia telah berjanji untuk menjadi pemateri workshop menulis untuk para pelajar di sekolah itu. Iapun segera berkemas untuk berangkat ke Kecamatan Bendungan, yang letaknya utara Kecamatan Kota Trenggalek.
Setengah jam kemudian baru sampai, setelah melewati jalur yang berkelok dan naik turun. Sebab Bendungan adalah kecamatan paling Utara Trenggalek yang mempertemukan perbukitannya dengan Gunung Wilis. Iapun segera disambut si Kepala Sekolah, dan diajak langsung ke sebuah ruangan di mana sekitar 20-an anak sudah menunggu dan LCD sudah menyorotkan cahayanya ke dinding ruangan itu.
“Workshop menulis ini adalah upaya sekolah itu untuk meningkatkan kecerdasan siswa”, kata Nurani. Dan ia meminta bantuan Nurani yang juga tiap hari di KPU Kabupaten Trenggalek menangani dunia pemberitaan yang termuat di laman KPU kabupaten Trenggalek. “Setahun lalu, pak Priyo juga pernah mengundang saya untuk mengisi diklat kepemimpinan untuk pengurus OSIS yang baru, tapi waktu itu dia masih mengepalai sekolah lain”, terang pria botak tersebut sehabis sampai ke kantor KPU sekitar pukul 15.00 sebelum rapat evaluasi harian rutin di aula KPU Kabupaten Trenggalek.
Nurani memperkenalkan dunia tulis-menulis dan kemudian masuk pada teknik penulisan cerita pendek, salah satu genre tulisan fiksi. Kepala sekolah yang masih muda itu memang ingin bahwa kegiatan workshop itu nantinya akan menghasilkan output, yaitu menerbitkan karya anak-anak yang ikut dalam proyek kegiatan belajar menulis itu.
Rencananya, itu bukan terakhir kali. Nurani juga disuruh mengawal tindaklanjut dari workshop itu karena peserta workshop juga akan dibimbing hingga karyanya bagus dan siap dibukukan. Nurani menilai, kegiatan itu adalah bagian dari pencerdasan dan literasi di kalangan remaja. “Ini bagian dari pendidikan pra-pemilih, sebab kalau mereka nantinya tumbuh jadi generasi yang cerdas, dalam momen pemilu dan menyikapi fenomena politik elektoral, mereka juga akan jadi pemilih yang cerdas”, tambah Nurani. [Hupmas]