
Asah Kemampuan Kehumasan, KPU Trenggalek Latih PPK Public Speaking
Rapat Koordinasi yang diselenggarakan KPU Kabupaten Trenggalek pada Jumat, 26 Mei 2023 di PHD Edufarm Durenan, Trenggalek, terasa istimewa. Hal itu karena dalam kegiatan Rakor tersebut, peserta kegiatan yang terdiri atas Anggota PPK dan Tenaga Pendukung PPK se-Kabupaten Trenggalek mendapat pelatihan Public Speaking dengan narasumber dari praktisi media, Malik Fajar Setiawan, yang juga menjabat sebagai Anggota KPID Provinsi Jawa Timur Periode tahun 2016-2021. Menurut Nurani, Anggota KPU Kabupaten Trenggalek Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia bahwa KPU Kabupaten Trenggalek mendatangkan pakar Public Speaking untuk melatih para penyelenggara adhoc tentang cara berkomunikasi/menyampaikan pesan kepada publik. Hal tersebut dibutuhkan karena badan penyelenggara adhoc juga harus mampu menjadi corong kehumasan yang mampu membentuk citra positif lembaga KPU. Sebagai ujung tombak penyelenggaraan Pemilu, PPK dan PPS juga memegang peran strategis dalam menyampaikan informasi yang benar, objektif dan berimbang kepada publik. Peran strategis tersebut harus dioptimalkan agar penyelenggaraan Pemilu dapat berjalan dengan lancar, tertib, aman, demokratis, dan berintegritas. Citra positif lembaga KPU harus turut dibentuk oleh PPK dan PPS karena PPK dan PPS merupakan kepanjangan tangan dari KPU dalam menyelenggarakan tugas, fungsi, dan kewenangannya.
“KPU Kabupaten Trenggalek mendatangkan pakar Public Speaking untuk melatih para penyelenggara adhoc tentang cara berkomunikasi/menyampaikan pesan kepada publik. Hal tersebut dibutuhkan karena badan penyelenggara adhoc juga harus mampu menjadi corong kehumasan yang mampu membentuk citra positif lembaga KPU. Sebagai ujung tombak penyelenggaraan Pemilu, PPK dan PPS juga memegang peran strategis dalam menyampaikan informasi yang benar, objektif dan berimbang kepada publik. Peran strategis tersebut harus dioptimalkan agar penyelenggaraan Pemilu dapat berjalan dengan lancar, tertib, aman, demokratis, dan berintegritas. Citra positif lembaga KPU harus turut dibentuk oleh PPK dan PPS karena PPK dan PPS merupakan kepanjangan tangan dari KPU dalam menyelenggarakan tugas, fungsi, dan kewenangannya”, jelas Nurani, Anggota KPU Kabupaten Trenggalek yang juga sebagai pegiat literasi demokrasi tersebut.
Senada dengan hal tersebut, Malik Fajar Setiawan, narasumber dan instruktur Public Speaking mengatakan bahwa dalam kesempatan tersebut dirinya memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada para peserta Rakor tentang cara menyampaikan informasi/pesan kepada publik. Menurut Fajar, panggilan akrabnya, pada umumnya manusia sebagai makhluk sosial tentunya memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi. Komunikasi tersebut terjadi dalam interaksi sosial. Namun diakuinya bahwa dalam menyampaikan komunikasi bisa saja terjadi hambatan-hambatan. Hambatan tersebut dapat berasal dari Komunikator (pemberi pesan) ataupun dari Komunikasi (penerima pesan). Hal tersebut karena komponen komunikasi terdiri atas lima bagian yaitu komunikator (pemberi pesan), pesan, media, komunikan dan efek. Setiap penyelenggara Pemilu harus mampu melakukan komunikasi baik dengan sesama teman maupun komunikasi dengan masyarakat. Untuk itu, kemampuan Public Speaking harus dimiliki oleh setiap penyelenggara Pemilu agar tidak terjadi distorsi informasi yang dapat berdampak buruk pada penyelenggaraan Pemilu.
Lebih lanjut, Fajar menjelaskan bahwa public speaking adalah komunikasi lisan yang dilakukan secara langsung di muka umum, atau di hadapan sekelompok orang. Fajar menyebutkan ada lima poin penting dalam melakukan public speaking yaitu penyampaian informasi dengan bahasa yang lugas dan ringan, intonasi dan penyebutan setiap kata jelas, tidak terlalu cepat dalam berbicara, tidak mengulang-ulang kata, serta memperhatikan konteks/situasi yang ada. Lima hal tersebut harus dikuasai oleh para komunikator. Dalam kesempatan tersebut, Fajar juga mengajak para peserta untuk berlatih vokal dan intonasi yang jelas serta gesture saat berbicara di depan publik. Fajar berharap para penyelenggara Pemilu terus mengasah kemampuan dalam berkomunikasi sehingga dapat tersampaikan informasi yang benar kepada masyarakat dan menangkal berita bohong (hoax) yang banyak berseliweran selama pelaksanaan tahapan Pemilu.
“Saya berharap para penyelenggara Pemilu terus mengasah kemampuan dalam berkomunikasi sehingga dapat tersampaikan informasi yang benar kepada masyarakat dan menangkal berita bohong (hoax) yang banyak berseliweran selama pelaksanaan tahapan Pemilu”, jelas Malik Fajar Setiawan, narasumber dan trainer kegiatan tersebut. (Wro)